Biografi 'Toga 3 Warna' Mantan Hakim Agung Djoko Pernah Disantet, Keluar Benda Asing Dari Tubuh
LINTAS PUBLIK-Jakarta, Menjadi garda depan pemberantasan hakim-hakim
nakal bukanlah hal yang mudah, berbagai hujatan hingga ilmu santet
harus dihadapi. Hal itu dirasakan oleh mantan hakim agung Djoko Sarwoko
yang juga pernah menjabat sebagai Ketua Muda Pengawasan Mahkamah Agung
(MA).
Djoko Sarwoko menceritakan suka dukanya dalam biografi 'Toga 3 Warna' halaman 320 seperti dikutip detikcom, Senin (28/1/2013). Buku edisi terbatas ini dicetak oleh Pustaka Dunia dengan ketua tim penulis Sekretaris MA Nurhadi, sebagai salah satu tanda mata purnatugas Djoko Sarwoko.
"Menjadi Tuada Pengawasan (Ketua Muda Pengawasan) membuat aku banyak memiliki musuh. Ada saja pihak-pihak yang tidak suka dengan sikap dan tindakanku," keluh Djoko Sarwoko dalam buku tersebut di halaman 171.
Djoko pernah bercerita saat 2007 lalu dia mengadakan Rakernas bersama MA di Makassar. Namun, dia kaget karena ruangannya di Makassar ditaburi kunyit dan garam. Saat Rakernas tersebut Djoko juga mengaku sakit tak jelas.
"Kemudian ku panggil Pak Candra (Tabib) dan diberi minum olehnya. Setelah minum air tersebut keluar lah benda-benda asing dari tubuhku," ujar Djoko.
Namun Djoko mengaku tidak gentar dengan berbagai hujatan tersebut. Bahkan Djoko pun sering mendapat cibiran dari hakim-hakim daerah. Mendapat cibiran tidak membuat Djoko murung, dia tetap tersenyum.
"Aku sering mendengar dari hakim-hakim daerah, katanya Pak Djoko itu galak.Aku hanya tertawa mendengar komentar mereka," cerita Djoko. Det/T
Djoko Sarwoko menceritakan suka dukanya dalam biografi 'Toga 3 Warna' halaman 320 seperti dikutip detikcom, Senin (28/1/2013). Buku edisi terbatas ini dicetak oleh Pustaka Dunia dengan ketua tim penulis Sekretaris MA Nurhadi, sebagai salah satu tanda mata purnatugas Djoko Sarwoko.
"Menjadi Tuada Pengawasan (Ketua Muda Pengawasan) membuat aku banyak memiliki musuh. Ada saja pihak-pihak yang tidak suka dengan sikap dan tindakanku," keluh Djoko Sarwoko dalam buku tersebut di halaman 171.
Djoko pernah bercerita saat 2007 lalu dia mengadakan Rakernas bersama MA di Makassar. Namun, dia kaget karena ruangannya di Makassar ditaburi kunyit dan garam. Saat Rakernas tersebut Djoko juga mengaku sakit tak jelas.
"Kemudian ku panggil Pak Candra (Tabib) dan diberi minum olehnya. Setelah minum air tersebut keluar lah benda-benda asing dari tubuhku," ujar Djoko.
Namun Djoko mengaku tidak gentar dengan berbagai hujatan tersebut. Bahkan Djoko pun sering mendapat cibiran dari hakim-hakim daerah. Mendapat cibiran tidak membuat Djoko murung, dia tetap tersenyum.
"Aku sering mendengar dari hakim-hakim daerah, katanya Pak Djoko itu galak.Aku hanya tertawa mendengar komentar mereka," cerita Djoko. Det/T
Tidak ada komentar