Header Ads

Hary Tanoe Resmi Hengkang dari Nasdem

Hary Tanoesoedibjo
LINTAS PUBLIK, Jakarta, Bos MNC Group, Hary Tanoesoedibjo secara resmi mengumumkan pengunduran dirinya sebagai kader Partai Nasional Demokrat (Nasdem). Hary Tanoe mengatakan, ia merasa tidak ada jalan keluar lain terhadap perbedaan prinsip dan pandangan, serta visi misinya dengan perjalanan Nasdem seperti ketika awal mula ia memutuskan bergabung dengan partai baru tersebut.

Hari Tanoe menjelaskan, dirinya bersama beberapa pengurus Nasdem yang ikut mengundurkan diri telah berupaya mengemukakan pendapatnya untuk meluruskan tujuan partai tersebut sesuai keinginan kaum muda kader Nasdem. Sayang, usaha tersebut tidak menemukan titik temu, yang berimbas pada keputusannya mengundurkan diri.

"Partai ini dari awal dibangun dengan sistem yang kami yakini akan sehat, tidak terpengaruh apapun ketika partai ini dijalankan menjadi salah satu parpol peserta pemilu," ujar Hary Tanoe dalam konferensi pers yang digelar di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Senin (21/1).

"Di tengah jalan parpol pasti ada suatu dinamika, dan kami meyakini bahwa dinamika adalah bagian dari potensi yang dimiliki oleh partai itu. Tetapi perbedaan -perbedaan itu kalau tidak bisa dikelola dengan baik maka pilihannya hanya satu, partai ini akan terus menerus akan bermasalah di dalam. Atau, harus ada pilihan, bagian dari konflik itu mengalah," jelas dia.

Hary Tanoe membantah terjadi perselisihan dengan pimpinan Nasdem lainnya, Surya Paloh. Ia menegaskan keputusannya tersebut murni untuk memegang teguh prinsip dan keyakinannya dalam berpolitik terhadap dinamika perbedaan perjalanan Nasdem.

"Sikap inilah yang kami ambil bahwa kami berpisah keluar dari partai ini dengan sebuah prinsip dan keyakinan yang utuh. Kami pergi bukan karena jabatan bukan karena figur-figur tertentu tapi kami pergi karena tidak ada lagi kesesuaian hati di antara kami," katanya.
Ia menambahkan, lepas dari Nasdem tidak lantas membuatnya berhenti berkecimpung di dunia politik. Ia membuka diri untuk bergabung ke partai lain.

"Kami tidak akan berpuasa politik tetapi apakah kami akan bergabung dengan parpol lain, tentu kami masih pikir-pikir," pungkasnya.
Sebelumnya, santer beredar kabar, pengunduran diri Hary Tanoe disebabkan oleh rencana Surya Paloh untuk menjadi ketua umum Nasdem, dimana pengambilalihan pos ketua umum dari Patrice Rio Capella ke Surya Paloh akan dilakukan dalam Rakornas Nasdem, 25-26 Januari mendatang.

Hary Tanoe berseberangan dengan Surya Paloh terkait hal ini. Menurut dia, tidak perlu ada pergantian ketua umum, dan juga pergantian Sekretaris Jenderal Nasdem yang sejak berdiri dijabat oleh Ahmad Rofiq. Hary Tanoe beralasan, Rio dan Ahmad lah yang membesarkan partai ini hingga berhasil meloloskan partai ini mengikuti Pemilu 2014.

Tak cukup sampai di situ, Hary Tanoe juga tak setuju dengan tindakan yang diambil Ketua DPN Garda Pemuda Nasdem Martin Manurung. Martin mengeluarkan surat keputusan (SK) pemberhentian Sekjen Saiful Haq dengan Rizky Aprilia sebagai Ketua Garda Pemuda Nasdem di DKI Jakarta.JarNews/T

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.