LINTAS PUBLIK- Cerita, Musim panas telah tiba. Ada seekor belalang yang sedang berada di atas
dahan pohon besar sedang bersantai. Dia menyanyi dengan gembira.
Saat sedang bernyanyi, dia melihat di bawah pohon ada sebuah barisan
hitam yang seperti titik-titik sedang berjalan dengan perlahan. Dia lalu
terbang ke bawah pohon menyelidiki. Rupanya adalah sekelompok semut
yang sedang membawa makanan menuju ke rumah semutnya di lubang bawah
pohon.
Sambil tertawa belalang berkata, “Hari demikian panas, kenapa kalian
tidak mencari tempat berteduh, malahan bekerja dibawah terik matahari,
benar-benar bodoh!”Semut menjawab, “Kami benar-benar tidak bodoh! Hanya kami berusaha
menstok makanan, dengan demikian pada musim dingin kami cukup persediaan
makanan. Sedangkan Anda, apakah Anda sudah mulai menstok makanan?”
Belalang dengan tertawa keras berkata, “musim dingin masih lama! Saya harus segera menyanyi, sampai jumpa.”
Musim gugur segera tiba, cuaca semakin lama semakin dingin. Belalang
yang berada di atas pohon setiap hari hanya bernyanyi dengan semangat.
Semut masih dengan rajin mengumpulkan makanan. Pada suatu hari, semut
kembali memperingati belalang berkata, “Musim dingin segera tiba, jangan
hanya menyanyi terus, bergegaslah pergi mengumpulkan makanan!”
Belalang menjawab, “Masih awal, beberapa hari lagi pergi mengumpulkan makanan masih sempat.”
Beberapa hari kemudian, ketika belalang sedang bernyanyi, angin utara
yang keras menghembus. Belalang kedinginan sampai menggigil, di dalam
hati dia bekata, “musim dingin telah tiba, saya harus bergegas pergi
mencari makanan.”
Akhirnya, belalang mulai ke berbagai tempat mencari makanan, tetapi makanan semakin lama semakin sedikit.
Akhirnya untuk makan 3 kali sehari juga menjadi masalah. Dalam keadaan
lapar dan kedinginan, akhirnya Belalang hanya bisa menebalkan wajahnya
mengetuk pintu rumah semut. Belalang dengan suara gemetar berkata, “Saya
sudah hampir mati kelaparan, tolong berikan saya sedikit makanan!”
Para semut menjawab, “Kami telah memperingati Anda untuk mengumpulkan
makanan, Anda hanya tahu bernyanyi dan bernyanyi terus, persediaan
makanan kami hanya cukup untuk keperluan kami selama musim dingin, oleh
sebab itu maaf kami tidak bisa membantu Anda!”
Setelah berkata demikian semut menutup pintu rumahnya. Angin utara
berhembus dengan kencang. Belalang hanya bisa sendirian berdiri dengan
tubuh gemetar kedinginan dihembus oleh angin utara. Dia sangat menyesal
kenapa tidak mendengar nasehat semut.
|
Tidak ada komentar