Header Ads

SBY Minta Pers Kawal Pemilu 2014

DOK.ANTARA
LINTAS PUBLIK-JAKARTA, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali meminta pers agar turut mengawal proses Pemilu 2014, dan menjadikan pemilu sebagai proses pematangan demokrasi di Indonesia.  

Permintaan itu dinilai Dewan Pers tepat, sebab dua tahun ini merupakan tahun panas politik di mana media banyak mengangkat soal isu politik.

"Bapak Presiden berpesan dan berharap pers paling tidak melakukan dua hal, yaitu mengawal agar proses demokrasi 2014 dapat berjalan dengan baik, dan agar pemilu menjadi bagian dari pematangan demokrasi bagi Indonesia," kata Ketua Dewan Pers Bagir Manan usai diterima Presiden SBY di Kantor Presiden, Selasa (29/1) siang.  

Pada pertemuan itu Ketua Umum PWI Pusat Margiono mengatakan kepada SBY bahwa pers sudah mulai berperan aktif dalam proses pemilu dan demokrasi.

Di mana, pers sudah memberikan peluang dan kesempatan selebar-lebarnya ke para pelaku untuk mengembangkan demokrasi yang sehat.  

Di sisi lain, Presiden SBY, lanjut Bagir Manan, juga mendukung usaha-usaha Dewan Pers bersama asosiasi-asosiasi pers dalam melakukan kerja sama internasional, misalnya pemikiran untuk membentuk Dewan Pers ASEAN.  

Sementara itu, mantan Ketua Mahkamah Agung tersebut menambahkan, presiden berjanji akan menjadikan Bali Media Forum sebagai bagian dari Bali Democracy Forum setiap tahun.

“Ini satu hal yang sangat menggembirakan karena kegiatan Bali Media Forum yang tadinya oleh dan dari wartawan sekarang mendapat apresiasi dari presiden kita,” katanya.  

Untuk diketahui, pada peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2013 di Manado, Sulawesi Utara, 11 Februari nanti, Presiden SBY juga akan sekaligus menandatangani Prasasti Museum Frans dan Alex Mendur bersaudara, meresmikan Sekretariat Inisiatif Segitiga Terumbu Karang (CTI), menyerahkan Kepres Kawasan Ekonomi Bitung, serta meresmikan pembangunan jalan tol Manado-Bitung dan peresmian penerbangan internasional Lion Air dari Bandara Samratulangi.SP/T

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.