Turis Asing Jadi Target Terorisme
LINTAS PUBLIK-JAKARTA , Tim
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri harus terus meningkatkan
kewaspadaan terhadap pergeseran target aksi teroris pada kawasan
wisata yang dikunjungi wisatawan asing.
Ini karena kawasan wisata
yang menjadi incaran teroris kemungkinan hanya serangan alternatif.
Demikian disampaikan pengamat terorisme Wawan Purwanto kepada SH saat
dihubungi di Jakarta, Senin (7/1).
"Karena di
Poso terus dilakukan operasi, mereka menyebar membuat alibi dan
menghapus jejak sebelum akhirnya melakukan koordinasi kembali. Target
ini (kawasan wisata yang ramai dikunjungi wisatawan asing-red)
merupakan sasaran alternatif," katanya.
Bukan hanya itu, analisis lain, bisa
saja target pada kawasan wisata diincar teroris karena mereka ingin
mengulang sejarah. Ini dengan tujuan membuat tempat-tempat wisata
yang biasa dikunjungi wisawatan asing tidak nyaman.
"Ada sejarah yang bisa berulang,
bisa kembali ke sasaran semula tempat wisata yang biasa dikunjungi
wisatawan asing. Polri perlu terus melakukan pengamanan, bahkan
memperketat di tempat-tempat wisata misal dengan mengerahkan
personelnya yang berpakaian preman," ujarnya.
Termasuk, sambung Wawan,
mengintensifkan kerja untuk mencari orang-orang yang masuk dalam
Daftar Pencarian Orang (DPO), seperti jaringan teroris kelompok
Santoso yang hingga kini belum juga bisa dibekuk.
"Pengamanan
harus lebih ditingkatkan lagi. Meskipun teroris sudah tertangkap atau
pun mati, ideologi teroris tidak akan mati itu harus diwaspadai,"
tutur Wawan.
Secara terpisah,
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Boy Rafli Amar
menuturkan Polri terkait aksi-aksi teroris yang mulai mengincar
kawasan wisata akan terus melakukan pengamanan, termasuk
mengintesifkan untuk melakukan penangkapan pihak-pihak yang diduga
merencanakan aksi teror.SHnews/T
Tidak ada komentar