Ketua DPD RI: Pers Harus Munculkan Figur Terbaik Untuk Memimpin Bangsa
LINTAS PUBLIK -JAKARTA, Ketua
Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman mengatakan tidak boleh menyerahkan
munculnya sosok kepemimpinan nasional hanya berdasarkan mekanisme pasar.
Oleh karena itu, media harus menjadi tumpuan rakyat dalam mendorong keterbukaan ruang politik bagi munculnya figur-figur terbaik yang dimiliki bangsa ini yang membawa semangat pembaharuan.
Menurut Irman Gusman, saat ini makin menguatnya kecenderungan memilih pemimpin-pemimpin baru yang dianggap punya rekam jejak yang baik.
Irman mengatakan dalam sistem demokrasi, partai politik adalah pilar penting dan utama. Sistem politik dalam konstitusi Indonesia menempatkan partai politik pada posisi yang sangat penting dan strategis dalam proses seleksi calon-calon pemimpin nasional yang akan dipilih oleh rakyat dalam pemilu 2014 mendatang.
Dalam hal ini, kita semua dan seluruh rakyat Indonesia, tentu berharap kepada partai politik yang ada agar dapat memberikan ruang bagi calon-calon pemimpin tersebut, terutama yang berada di luar partai politik itu sendiri.
“Permasalahan yang kita hadapi sekarang adalah bahwa partai politik belum mau membuka diri untuk melakukan rekrutmen politik yang lebih luas, tidak sebatas pada sumbernya dalam internal partai itu sendiri. Padahal sebenarnya ada begitu banyak generasi bangsa yang berkualitas yang tersebar di berbagai bidang pengabdian,” kata Irman Gusman saat menjadi pembicara kunci pada acara Peluncuran Group Media BeritaSatu bertajuk “Indonesia Mencari Pemimpin” di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Rabu (6/2) malam.
Hadir pada acara ini, antara lain Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menteri Koperasi dan UKM, Syarief Hasan, Ketua DPR RI Marzuki Alie, mantan Panglima TNI Endriartono Sutarto dan sejumlah tokoh pers.
Menurut Irman, peran media massa sangat penting untuk mengartikulasikan dan mendorong terbukanya ruang tersebut sesuai dengan aspirasi dan suara hati nurani rakyat. Menurutnya, kita tidak boleh menyerahkan munculnya sosok kepemimpinan nasional hanya berdasarkan mekanisme pasar.
“Apalagi jika dikaitkan dengan fenomena bonus demografi dimana mayoritas penduduknya Indonesia adalah usia muda yang produktif sehingga mempengaruhi pilihan masyarakat dalam memilih pemimpin yang membawa perubahan,” kata Irman.
Senator dari Provinsi Sumatera Barat ini mengatakan, tantangan yang dihadapi saat ini adalah kecenderungan menguatnya hegemoni partai politik dan oligarki elite dalam penentuan kepemimpinan nasional.
Nyaris tidak ada ruang bagi dialog dan diskusi publik tentang mekanisme penentuan kepemimpinan nasional karena semua proses dan mekanisme tersebut tersandera dalam kultur politik yang masih patrimonial.
Karena itu, Irman berharap media menjadi ujung tombak yang penting dalam menata kembali sistem demokrasi, terutama dalam mendorong pembaharuan kepemimpinan nasional.
Melalui medialah kita bisa membangun sistem demokrasi dan politik yang sesuai dengan tantangan zaman dan harapan masyarakat. SP/T
Oleh karena itu, media harus menjadi tumpuan rakyat dalam mendorong keterbukaan ruang politik bagi munculnya figur-figur terbaik yang dimiliki bangsa ini yang membawa semangat pembaharuan.
Menurut Irman Gusman, saat ini makin menguatnya kecenderungan memilih pemimpin-pemimpin baru yang dianggap punya rekam jejak yang baik.
Irman mengatakan dalam sistem demokrasi, partai politik adalah pilar penting dan utama. Sistem politik dalam konstitusi Indonesia menempatkan partai politik pada posisi yang sangat penting dan strategis dalam proses seleksi calon-calon pemimpin nasional yang akan dipilih oleh rakyat dalam pemilu 2014 mendatang.
Dalam hal ini, kita semua dan seluruh rakyat Indonesia, tentu berharap kepada partai politik yang ada agar dapat memberikan ruang bagi calon-calon pemimpin tersebut, terutama yang berada di luar partai politik itu sendiri.
“Permasalahan yang kita hadapi sekarang adalah bahwa partai politik belum mau membuka diri untuk melakukan rekrutmen politik yang lebih luas, tidak sebatas pada sumbernya dalam internal partai itu sendiri. Padahal sebenarnya ada begitu banyak generasi bangsa yang berkualitas yang tersebar di berbagai bidang pengabdian,” kata Irman Gusman saat menjadi pembicara kunci pada acara Peluncuran Group Media BeritaSatu bertajuk “Indonesia Mencari Pemimpin” di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Rabu (6/2) malam.
Hadir pada acara ini, antara lain Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menteri Koperasi dan UKM, Syarief Hasan, Ketua DPR RI Marzuki Alie, mantan Panglima TNI Endriartono Sutarto dan sejumlah tokoh pers.
Menurut Irman, peran media massa sangat penting untuk mengartikulasikan dan mendorong terbukanya ruang tersebut sesuai dengan aspirasi dan suara hati nurani rakyat. Menurutnya, kita tidak boleh menyerahkan munculnya sosok kepemimpinan nasional hanya berdasarkan mekanisme pasar.
“Apalagi jika dikaitkan dengan fenomena bonus demografi dimana mayoritas penduduknya Indonesia adalah usia muda yang produktif sehingga mempengaruhi pilihan masyarakat dalam memilih pemimpin yang membawa perubahan,” kata Irman.
Senator dari Provinsi Sumatera Barat ini mengatakan, tantangan yang dihadapi saat ini adalah kecenderungan menguatnya hegemoni partai politik dan oligarki elite dalam penentuan kepemimpinan nasional.
Nyaris tidak ada ruang bagi dialog dan diskusi publik tentang mekanisme penentuan kepemimpinan nasional karena semua proses dan mekanisme tersebut tersandera dalam kultur politik yang masih patrimonial.
Karena itu, Irman berharap media menjadi ujung tombak yang penting dalam menata kembali sistem demokrasi, terutama dalam mendorong pembaharuan kepemimpinan nasional.
Melalui medialah kita bisa membangun sistem demokrasi dan politik yang sesuai dengan tantangan zaman dan harapan masyarakat. SP/T
Tidak ada komentar