Header Ads

Paus Baru Sebelum Paskah

LINTAS PUBLIK-VATIKAN, Pascapengumuman pengunduran diri Paus Benediktus XVI yang mengejutkan, sejumlah nama yang diprediksi sebagai kandidat paus berikutnya mulai ramai diperbincangkan. Salah satu kandidat, yakni Peter Turkson dari Ghana sebagai pemimpin Gereja Katolik pertama yang berasal dari Afrika.
Vatikan mengatakan Benediktus akan menetap di dalam biara kontemplasi di kota tahkta suci, tetapi ia bebas untuk pergi keluar. Paus baru yang akan menggantikan Paus Benediktus XVI diharapkan sudah akan terpilih sebelum Paskah 2013.
Juru bicara Vatikan, Federico Lombardi, Senin (11/2), mengatakan ia tidak yakin gelar apa yang akan disandang Benediktus kelak, kemungkinan ia akan disebut dengan Paus Emeritus. "Pertemuan para kardinal akan digelar Maret, sekitar 15 atau 20 hari setelah Paus resmi mundur," kata Lombardi.
"Terus terang kami terkejut dengan pengunduran diri Paus. Paus yang baru diharapkan bisa terpilih sebelum Paskah tanggal 31 Maret," tambah Lombardi menyoal Paus yang memegang jabatannya pada 19 April 2005 saat berusia 78 tahun.
Surat pengunduran diri yang ditulis dalam bahasa Latin yang dibacakan sendiri, Paus mengatakan akan meninggalkan jabatannya pada 28 Februari. "Usia yang makin uzur membuat saya tidak mungkin lagi meneruskan tugas-tugas sebagai Paus," kata Benediktus yang diangkat menjadi Paus pada 2005 menggantikan Paus Yohannes Paulus II.
Ia menambahkan, keputusan ini diambil setelah dilakukan perenungan yang mendalam.
Paus Benediktus yang berusia 85 tahun mundur setelah merasa kondisi pikiran dan fisiknya tidak memungkinkan untuk menjalankan tugas sebagai pemimpin umat Katolik dunia.
Pengunduran diri Benediktus karena alasan kesehatan ini merupakan langkah pertama pemimpin gereja Katolik tertinggi sejak abad pertengahan. Sebelumnya, sinyal ini diungkapkan pada 2010.
Paus yang ke-265 menyatakan ia tidak sungkan untuk menjadi paus pertama yang mengundurkan diri dari posisinya sejak lebih dari 700 tahun terakhir. Ia merasa tak mampu melanjutkan scara fisik, psikologis, dan spiritual memimpin gereja Katolik lebih lama lagi.
Di era modern, ia menjadi Paus yang memperkenalkan metode baru untuk penyebaran Katolik. Paus menghendaki para pengikut Katolik menggunakan Facebook, Twitter, dan jejaring media sosial lainnya sebagai cara baru memperkenalkan Injil.
Ia meluncurkan aplikasi telepon pintar untuk mendukung gagasannya. Paus Benediktus membuat status di akun Twitternya pada 12-12-2012. Banyak orang menilai ini merupakan berkat bagi dunia maya.
Bukan Beban Gereja
Paus terakhir yang mengundurkan diri terjadi pada 1415, yakni Paus Gregorius XII yang mengumumkan pengunduran diri yang diterima oleh para kardinal. Namun Paus yang mundur secara sukarela, yakni Calistinus V pada 1294.
Ia mengatakan, pengunduran dirinya bukan berarti beban bagi gereja, khususnya gereja Katolik. Tetapi sebaliknya, ia memberikan kebebasan penuh bagi umat, dan Vatikan memilih pemimpinnya. Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama dan Kanselir Jerman Angela Merkel mengaku sangat terkejut dengan keputusan itu. Tetapi kedua pemimpin negara maju ini mengaku maklum atas pengunduran diri Paus.
“Saya sepenuhnya menghormati keputusan Paus Benediktus. Dia benar-benar orang yang kokoh dan berani tak sejalan dengan pemikiran lainnya demi menegakkan iman gereja. Kepemimpinanannya singkat tapi penuh makna,” puji Herman Van Rompuy, Presiden Dewan Uni Eropa yang juga penganut Katolik.
Sekretaris Eksekutif Komisi Hubungan Antar-agama dan Kepercayaan Konferensi Wali Gereja Indonesia (HAK KWI), Benny Susetyo Pr, menjelaskan, dalam Gereja Katolik sudah ada lima Paus yang mengundurkan diri. Mereka adalah Paus Pontianus (mundur 28 September 335), Benediktus IX (1 Mei 1045), Gregorius VI (20 Desember 1046), Celestinus V (13 Desember 1294), dan Gregorius XII (4 Juli 1415).
Menurut penilaian Benny, Paus Benediktus XVI telah melanjutkan karya Paus Yohanes Paulus II dalam menjembatani hubungn antaragama dan peduli pada kemanusiaan.
Benedictus juga telah menyerukan perdamaian dunia, antara lain perdamaian Israel dan Palestina, juga untuk Lebanon menyerukan hubungan baik Kristen-Islam. Sewaktu konflik Libia juga turut mengutus perwakilannya, bahkan pada waktu banjir melanda Jakarta mengimbau dunia supaya membantu.
“Beliau mengatakan krisis ekonomi dunia terjadi akibat keserakahan manusia, maka beliau menyerukan dunia yang berkeadilan. Kita semua tentu berharap juga Paus penggantinya nanti akan melanjutkan karya Paus sebelumnya. Hanya memang karisma setiap Paus beda-beda,” tutur Benny.
Uskup Agung Pontianak Mgr Herculanus Hieronymus Bumbun OFM Cap dari Keuskupan Agung Pontianak, Kalimantan Barat, berpendapat Gereja Katolik di seluruh dunia tidak akan mengalami hambatan dalam pelayanan umat setelah pengunduran diri Paus Benediktus XVI.
Negara Vatikan, sebagai pusat Gereja Katolik sedunia, sudah memiliki aturan baku dalam menghadapi faktor halangan tetap Paus sebagai pengganti Tahta Santo Petrus.
Tak Senang Marxisme
Benediktus seorang profesor yang mahir bermain piano, ia bernama Joseph Ratzinger dan menyatakan ingin pensiun ketika Paus Yohanes Paulus II meninggal tahun 2005. Dia mengatakan tak pernah ingin menjadi Paus. Sebelum naik ke tahkta kepausan, dia telah menjadi tokoh penting di Vatikan selama 24 tahun, memimpin apa yang disebut “the Congregation for the Doctrine of the Faith”.
Joseph Ratzinger lahir di lingkungan keluarga petani di kawasan Bavaria, Jerman, pada 1927, namun ayahnya adalah polisi. Ia merupakan warga Jerman kedelapan yang menjadi Paus. Ia menguasai banyak bahasa dunia dan sangat menyukai musik gubahan Mozart dan Beethoven.
Ketika berumur 14 tahun, ia bergabung dengan pasukan remaja Hitler, sebagaimana kewajiban bagi semua anak muda Jerman pada waktu itu.
Ia pernah menuturkan bahwa kebrutalan dan kekejaman Nazi telah membantu mendorong perjalanannya ke dunia keimaman. Ketika Perang Dunia II meletus, masa belajarnya di seminari Traunstein terganggu karena dia harus mengikuti wajib militer. Dia sengaja desersi dari ketentaraan Jerman menjelang berakhirnya PD II dan sempat ditahan sebagai tawanan perang oleh pasukan sekutu tahun 1945.
Kemudian, Ratzinger mengajar di Universitas Bonn sejak 1959 dan pada 1966 mulai mengajar teologi dogmatik di Universitas Tuebingen. Dia terus terang mengakui tak senang dengan maraknya Marxisme di kalangan para mahasiswanya. Dalam pandangannya, agama telah direndahkan di bawah ideologi politik yang dianggapnya bersifat “tirani, brutal, dan jahat”.
Di kemudian hari dia menjadi pendukung penting dalam melawan teologi pembebasan, gerakan yang melibatkan gereja dalam aktivisme sosial, yang menurut dia tak banyak beda dengan Marxisme.
Pada 1977 dia diangkat menjadi Kardinal dan Uskup Agung Muenchen oleh Paus Paulus VI. Ia memiliki reputasi sebagai penganut teologi konservatif, yang berpendirian keras terhadap homoseksualitas, pengangkatan pendeta perempuan, dan kontrasepsi. Dia mendukung penegakan hak asasi manusia, perlindungan lingkungan alam, dan perlawanan terhadap kemiskinan dan ketidakadilan.
Tema utama kepausannya adalah pembelaan terhadap nilai-nilai dasar Kristiani dalam menghadapi apa yang dipandangnya sebagai kemerosotan moral di sebagian besar kawasan Eropa. Oleh mereka yang mengenalnya, Paus Benediktus digambarkan sebagai orang yang lembut dan bermoral kuat. Bahkan ada seorang kardinal yang menyebutnya pemalu, tetapi keras kepala.
Namun para pendukungnya berpendapat Benediktus XVI juga berusaha menjalin hubungan antarkepercayaan. Dia berkunjung ke Masjid Agung di Istanbul, ke Kubah Batu di Jerusalem dan berdoa bagi kedamaian di Tembok Ratapan. Paus Benediktus yakin kekuatan Gereja Katolik datang dari kebenaran absolut yang tidak tergoyahkan oleh angin.SH/T/ Berbagai Sumber

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.