PKS Partai Islam, Sekali Tersandung Masalah Akan Tenggelam
LINTAS PUBLIK-JAKARTA, Partai berlambang Islam
sekali bermasalah, maka masyarakat akan menghujamnya. Beda dengan partai
nasionalis, jika partai golongan ini tersandung korupsi, mungkin
sebagian masyarakat masih memakluminya. Pengamat politik, Burhanuddin
Muhtadi mengatakan bahwa PKS yang memiliki dimensi keagamaan yang
berakhir pada keyakinan akhirat saat ini sudah tercemar.
Kalau sudah jatuh seperti ini, tambah Burhan, penilaian terhadap partai, khususnya PKS, akan menuai kecaman dari masyarakat. Apalagi yang tersandung kasus terjelas seperti korupsi menimpa Presidennya, Luthfi Hasan Ishaaq yang kini sudah memundurkan diri. "Jika itu menerpa partai Nasionalis, mungkin saja masyarakat akan 'memakluminya'. Kan ada masyarakat yang seperti ini," katanya, Sabtu (2/2).
Ia menambahkan, partai berlambang Islam sangat berat untuk bersaing di dunia politik Indonesia. Pasalnya, ekspektasi masyarakat terhadap partai Islam sangat besar sehingga logistik partai pun harus dapat mendukungnya.
Harapan masyarakat yang mengiginkan partai bersih dari korupsi. Belum lagi tantangan arus politik yang tak dapat diprediksi dan kebutuhan yang harus mendukung ekspekstasi itu. Sehingga mau tidak mau partai harus mencari 'asupan gizi' untuk menghidupi operasional partai. Sehingga, katanya, akan muncul kebutuhan logistik partai untuk mendapatkan sumber logistik ini.
"PKS atau partai menengah lainnya akan masuk ke lingkaran partai koalisi karena disanalah ada akses untuk mendapatkan logistik ini," ujarnya.
PKS saat ini menjadi satu-satunya Partai Islam bisa menyaingi partai besar. Sementara partai Islam lainnya seperti PPP, PKB, PAN perlahan mulai dilupakan masyarakat. Kondisi seperti ini, jika partai tidak piawai untuk tetap konsisten dengan visi awalnya. "Sehingga bisa terus konsisten," pungkasnya.BHc/T
Kalau sudah jatuh seperti ini, tambah Burhan, penilaian terhadap partai, khususnya PKS, akan menuai kecaman dari masyarakat. Apalagi yang tersandung kasus terjelas seperti korupsi menimpa Presidennya, Luthfi Hasan Ishaaq yang kini sudah memundurkan diri. "Jika itu menerpa partai Nasionalis, mungkin saja masyarakat akan 'memakluminya'. Kan ada masyarakat yang seperti ini," katanya, Sabtu (2/2).
Ia menambahkan, partai berlambang Islam sangat berat untuk bersaing di dunia politik Indonesia. Pasalnya, ekspektasi masyarakat terhadap partai Islam sangat besar sehingga logistik partai pun harus dapat mendukungnya.
Harapan masyarakat yang mengiginkan partai bersih dari korupsi. Belum lagi tantangan arus politik yang tak dapat diprediksi dan kebutuhan yang harus mendukung ekspekstasi itu. Sehingga mau tidak mau partai harus mencari 'asupan gizi' untuk menghidupi operasional partai. Sehingga, katanya, akan muncul kebutuhan logistik partai untuk mendapatkan sumber logistik ini.
"PKS atau partai menengah lainnya akan masuk ke lingkaran partai koalisi karena disanalah ada akses untuk mendapatkan logistik ini," ujarnya.
PKS saat ini menjadi satu-satunya Partai Islam bisa menyaingi partai besar. Sementara partai Islam lainnya seperti PPP, PKB, PAN perlahan mulai dilupakan masyarakat. Kondisi seperti ini, jika partai tidak piawai untuk tetap konsisten dengan visi awalnya. "Sehingga bisa terus konsisten," pungkasnya.BHc/T
Tidak ada komentar