Ratapan Rahmani dan Samhadi, Orang Tua Bayi Penderita Meningokel

Bayi warga Desa Ambunten Tengah, Kecamatan Ambunten, Kabupaten Sumenep itu baru berumur satu bulan. Hingga saat ini masih belum diberi nama. Sejak lahir pada 16 Februari 2013 lalu, bayi tersebut memang sudah mengalami benjolan kecil seperti cangkir. Namun, semakin lama benjolan itu semakin membesar.
Sang orang tua merasa khawatir. Mereka lalu membawanya ke RSUD dr Moh Anwar Sumenep, Kamis (14/2), dengan didampingi bidan desa setempat. Namun karena keterbatan fasilitas, sang bayi itu pun harus dirujuk ke Rumah Sakit dr Sutoemo Surabaya.
Rahmani, ibu bayi itu mengaku, dirinya hanya bisa pasrah atas kondisi anaknya. Ia berharap besar akan bantuan pemerintah agar dapat mengurangi beban biaya, mengingat kondisi ekonomi yang tidak memungkinkan.
"Ya kami pasrah pak, mau gimana lagi, kami berharap kepada pemerintah agar membantunya, karena kami ini orang miskin pak," tuturnya dengan nada iba.
Mereka juga berharap nanti ketika sudah berada di Rumah Sakit dr Sutoemo Surabaya segera mendapat penanganan. Sebab, jika tidak cepat ditangani mereka khawatir biaya hidup selama di Surabaya akan banyak.
Direktur RSUD Sumenep dr Fitril Akbar, mengatakan, pasien tersebut menderita penyakit 'Menginokel', hampir sama dengan 'Hydrocephalus'. Yakni mengalami pertumbuhan abnormal dari tulang dan jaringan di kepala.
"Kalau memang bisa ditangani di sini kita akan tangani, tetapi untuk menanganinya ini memang harus dokter ahli, jadi memang harus dirujuk ke rumah sakit yang lengkap," katanya.JN/T
Tidak ada komentar