Bus Paskibra Kecelakaan 7 Korban Tewas,3 Luka Berat, 14 Luka Ringan
LINTAS PUBLIK-SIANTAR, Kecelakaan maut bus
rombongan anggota paskibra Kota Siantar, dinilai sebagai kecelakaan
murni. Kelanjutan kecelakaan yang menewaskan enam siswa di Siantar ini
akan diserahkan kepada pihak sekolah.
Demikian disampaikan Kepala Dinas
Pendidikan (Kadisdik) Siantar Setia Siagian, Jumat (1/3). “Yang kita
lihat, ini adalah murni kecelakaan yang menimpa para siswa. Kita dari
Pemko Siantar khususnya Disdik turut berduka atas kejadian ini,”
katanya.
Sebanyak 25 orang korban bus Koperasi Diori yang membawa rombongan Paskibra dari sejumlah SMA di Pematang Siantar berhasil di evakuasi. Tujuh jenazah dan 18 korban luka sudah diangkat dari jurang berkedalaman 20 meter di kawasan Pondok Buluh, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
Saat ini, korban tewas berada di Rumah Sakit Umum Daerah Djasamen Saragih, Siantar. Sedangkan korban luka, baik yang ringan maupun yang luka berat, mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Vita Insani Siantar.
Kapolres Pematang Siantar AKBP Andi Syahriful Taufik mengatakan, hingga malam ini belum bisa dipastikan nasib sejumlah korban lainnya. Sebab, malam ini polisi menghentikan proses evakuasi untuk sementara, karena hujan deras mengguyur lokasi kecelakaan. Selain itu, kondisi medan menyulitkan evakuasi mobil yang masih berada di dasar jurang.
"Demi pertimbangan keamanan, Kita hentikan sementara, cuaca tidak mendukung," ucap Andi kepada wartawan melalui telepon selulernya, Kamis malam.
Bus nahas ini mengangkut sekitar 32 siswa SMA di Siantar yang tergabung dalam Paskibra. Rombongan ini sedianya menuju bumi perkemahan. Namun, sebelum tiba, rombongan ini celaka. Bus yang ditumpangi terperosok ke jurang. Enam siswa SMA dalam rombongan itu tewas. Satu korban tewas lainnya diduga sopir bus.
Daftar Korban Bus :
Kecelakaan bus masuk jurang di Pondok Bulu, Kecamatan Dolok Panribuan Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara (Sumut), Kamis (28/2/2013) menyebabkan tujuh orang meninggal dunia dan 17 lainnya mengalami luka. Polisi sudah selesai melakukan pendataan awal para korban.
Berdasarkan data yang dirilis Polres Simalungun, identitas 7 korban tewas, yakni;
1. Nabila (15), perempuan, warga Jalan Melati, Pematang Siantar.
2. Masnaria Panggabean, perempuan, warga Jalan Merbau, Pematang Siantar.
3. Oftri Simalango (16), perempuan, warga Simpang Kawat, Tiga Dolok, Simalungun.
4. Jumaida Safitri Lubis (16), perempuan, warga Jalan Kiai, Pematang Siantar.
5. Gusti Ayu (16), Asrama Tojay Rindam, Pematang Siantar.
6. Ananda Anisa Reza (16) perempuan warga Jalan Sisingamangaraja Gg Mustakim, Pematang Siantar.
7. Umisar Marpaung (48) laki-laki warga Pematang Siantar, yang merupakan supir bus.
Kemudian, yang menderita luka-luka ada 17 orang, dengan rincian tiga luka berat dan selebihnya luka ringan. Adapun korban yang menderita luka berat, yakni;
1. Wahyuni S (16)
2. Harmoko (24)
3. Dwi Holila Lubis (15)
Sementara 14 korban yang menderita luka ringan, yakni;
1. Rahel Tambunan (16)
2. Puspita Marbun (16)
3. Diah Puspita (15)
4. Cindy Saragih (15)
5. Mira Mendrofa (15)
6. Wiwin Malau (15)
7. Amlia Pane (16)
8. Fahira Mirza (16)
9. Davidson Tampubolon (31)
10. Ela Anisa (16)
11. Anis Novyanti (15)
12. Juwita Sihite (15)
13. Anggi (16)
14. Andreas Lumbatoruan (16)
Sumb. Det/MS/

Dia menerangkan, kejadian ini memberikan
duka mendalam bagi semua. Sementara itu Pemko Siantar melalui Disdik
telah melayat ke rumah siswa yang menjadi korban dalam tragedi ini.
“Kita sudah melayat dan memberikan sedikit kata penghiburan kepada keluarga yang ditinggalkan.
“Kita sudah melayat dan memberikan sedikit kata penghiburan kepada keluarga yang ditinggalkan.
Kegiatan Paskibra yang diikuti para siswa
ini sudah terprogram. Memang mereka yang berkeinginan dan masuk menjadi
anggota paskibra, sering mengikuti kegiatan ataupun program yang sudah
dicanangkan,” terangnya.
Setia Siagian menambahkan, untuk
kelanjutannya, Disdik telah menyerahkan ke masing-masing sekolah
khususnya kepala sekolah. Nantinya, kepala sekolah yang akan menindak
lanjuti apa yang akan dilakukan.
“Kelanjutan segala urusan, sudah kita
serahkan kepada masing-masing sekolah. Biarlah pihak sekolah yang
mencari solusi ataupun membahas bersama keluarga yang ditinggalkan,”
paparnya.
Kata Kadisdik, pihaknya telah menyampaikan pesan yang menguatkan kepada keluarga yang ditinggalkan.
Kesedihan itu memang tidak bisa
dibatasi, namun pihak Pemko Siantar berharap agar keluarga yang
ditinggalkan tetap sabar. “Sebab, anak-anak itu sudah tenang dan bahagia
di sana,” katanya.Kata Kadisdik, pihaknya telah menyampaikan pesan yang menguatkan kepada keluarga yang ditinggalkan.
Sebanyak 25 orang korban bus Koperasi Diori yang membawa rombongan Paskibra dari sejumlah SMA di Pematang Siantar berhasil di evakuasi. Tujuh jenazah dan 18 korban luka sudah diangkat dari jurang berkedalaman 20 meter di kawasan Pondok Buluh, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
Saat ini, korban tewas berada di Rumah Sakit Umum Daerah Djasamen Saragih, Siantar. Sedangkan korban luka, baik yang ringan maupun yang luka berat, mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Vita Insani Siantar.
Kapolres Pematang Siantar AKBP Andi Syahriful Taufik mengatakan, hingga malam ini belum bisa dipastikan nasib sejumlah korban lainnya. Sebab, malam ini polisi menghentikan proses evakuasi untuk sementara, karena hujan deras mengguyur lokasi kecelakaan. Selain itu, kondisi medan menyulitkan evakuasi mobil yang masih berada di dasar jurang.
"Demi pertimbangan keamanan, Kita hentikan sementara, cuaca tidak mendukung," ucap Andi kepada wartawan melalui telepon selulernya, Kamis malam.
Bus nahas ini mengangkut sekitar 32 siswa SMA di Siantar yang tergabung dalam Paskibra. Rombongan ini sedianya menuju bumi perkemahan. Namun, sebelum tiba, rombongan ini celaka. Bus yang ditumpangi terperosok ke jurang. Enam siswa SMA dalam rombongan itu tewas. Satu korban tewas lainnya diduga sopir bus.
Daftar Korban Bus :
Kecelakaan bus masuk jurang di Pondok Bulu, Kecamatan Dolok Panribuan Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara (Sumut), Kamis (28/2/2013) menyebabkan tujuh orang meninggal dunia dan 17 lainnya mengalami luka. Polisi sudah selesai melakukan pendataan awal para korban.
Berdasarkan data yang dirilis Polres Simalungun, identitas 7 korban tewas, yakni;
1. Nabila (15), perempuan, warga Jalan Melati, Pematang Siantar.
2. Masnaria Panggabean, perempuan, warga Jalan Merbau, Pematang Siantar.
3. Oftri Simalango (16), perempuan, warga Simpang Kawat, Tiga Dolok, Simalungun.
4. Jumaida Safitri Lubis (16), perempuan, warga Jalan Kiai, Pematang Siantar.
5. Gusti Ayu (16), Asrama Tojay Rindam, Pematang Siantar.
6. Ananda Anisa Reza (16) perempuan warga Jalan Sisingamangaraja Gg Mustakim, Pematang Siantar.
7. Umisar Marpaung (48) laki-laki warga Pematang Siantar, yang merupakan supir bus.
Kemudian, yang menderita luka-luka ada 17 orang, dengan rincian tiga luka berat dan selebihnya luka ringan. Adapun korban yang menderita luka berat, yakni;
1. Wahyuni S (16)
2. Harmoko (24)
3. Dwi Holila Lubis (15)
Sementara 14 korban yang menderita luka ringan, yakni;
1. Rahel Tambunan (16)
2. Puspita Marbun (16)
3. Diah Puspita (15)
4. Cindy Saragih (15)
5. Mira Mendrofa (15)
6. Wiwin Malau (15)
7. Amlia Pane (16)
8. Fahira Mirza (16)
9. Davidson Tampubolon (31)
10. Ela Anisa (16)
11. Anis Novyanti (15)
12. Juwita Sihite (15)
13. Anggi (16)
14. Andreas Lumbatoruan (16)
Sumb. Det/MS/
TURUT BELANGSUNGKAWA, MOGA KELUARGA TABAH MENGHADAPI MUSIBAH
BalasHapus