Jorge Bergoglio, Paus Pembela Kaum Miskin
LINTAS PUBLIK - VATIKAN, Kardinal Jorge Bergoglio dari Argentina
memilih nama Francis atau Fransiskus setelah terpilih sebagai Paus
baru menggantikan Paus Benediktus XVI yang
mengundurkan diri.
Ia sengaja memilih nama yang baru pertama kali
dalam sejarah, untuk menghormati St Fransiskus dari Asisi, tokoh yang
mengabdikan diri dan menjadi kekasih dari orang-orang miskin.
“Kardinal Bergoglio memiliki tempat
khusus bagi orang-orang miskin di hatinya, juga bagi mereka yang
hidup terpinggirkan dan mengalami ketidakadilan,” kata juru bicara
Vatikan.
St Fransiskus memang tokoh yang sangat
dihormati di lingkungan Katolik Roma, selain dikenal sebagai
pemersatu orang-orang Kristen.
Nama Fransiskus melambangkan
“kemiskinan, kerendahan hati, kesederhanaan dan pembangunan kembali
Gereja Katolik.” Bisa dipahami bahwa Paus baru akan menjalankan
tugas dengan memberikan perhatian besar bagi kalangan miskin dan
terpinggirkan yang masih sangat besar jumlahnya di dunia.
Masa lalunya tampaknya juga memengaruhi
Bergoglio memilih nama Fransiskus. Sejak remaja ia menderita radang
paru-paru yang parah sehingga harus menjalani operasi untuk memotong
salah satu paru-parunya.
Selama 50 tahun ia hidup dengan satu
paru-paru, meski para dokter menyatakan ketakjubannya bahwa
kesibukannya yang tinggi sama sekali tidak terganggu oleh
kesehatannya. Bergoglio seperti layaknya orang normal yang hidup
dengan kedua paru-parunya dan diyakini akan menjalani masa
kepausannya dengan baik.
Dunia menyambut terpilihnya Paus
Fransiskus dengan harapan pembelaan terhadap kaum miskin melalui
pesan kedamaian dan kasih sayang akan lebih terasa di masa depan.
Presiden AS Barack Obama dalam pernyataannya menyambut terpilihnya
Paus baru mengatakan, “Sebagai pembela kaum miskin dan paling
rentan di antara kita, beliau membawa pesan cinta dan kasih sayang
yang mengilhami dunia selama lebih dari dua ribu tahun—yang
dengannya kita satu sama lain melihat wajah Tuhan. Terpilihnya beliau
juga menyatakan kekuatan dan vitalitas kawasan yang semakin membentuk
dunia kita, dan bersama jutaan orang Amerika Hispanik kami di Amerika
Serikat berbagi hari bersejarah ini.”
Sekjen PBB Ban Ki-moon menyambut
terpilihnya Paus baru dengan harapan peningkatan kerja sama di masa
depan. “Ini hari penting bagi 1,2 miliar umat Katolik di dunia.
Saya menyampaikan selamat kepada Paus yang baru. Saya yakin Bapa Suci
akan melanjutkan upaya pendahulunya, Paus Benediktus XVI untuk
mempromosikan dialog antaragama.”
Kita menyambut terpilihnya Paus yang
berlatar belakang non-Eropa, yang tentu merekam kehidupan masyarakat
dalam kondisi berbeda dengan Eropa. Pemilihan nama Fransiskus sudah
menegaskan orientasinya mengenai kehadiran gereja Katolik di tengah
penduduk miskin dan terpinggirkan. Misi tersebut akan sangat membumi
dan memiliki konteks yang sangat relevan dengan problematika yang
dihadapi dunia, terutama di negara-negara berkembang.
Kemiskinan tetap menghantui dunia.
Bahkan, di Eropa terjadi krisis dan kegagalan ekonomi yang
menyebabkan sejumlah negara mengalami kesulitan, sehingga
pengangguran meningkat dan jumlah warga miskin pun bertambah. Di lain
pihak, kemajuan ekonomi yang dicapai beberapa negara juga menimbulkan
ketimpangan yang makin lebar. Bahkan, kalangan miskin makin
termarginalisasi dan kehilangan aksesnya ke sumber-sumber ekonomi.
Akibat yang kita lihat adalah
ketidakadilan terjadi dimana-mana dan membutuhkan pemihakan para
pemimpin moral seperti Paus untuk mengingatkan dunia bahwa
ketidakadilan akan membahayakan masa depan kehidupan manusia. Para
pemimpin agama memang semestinya memberikan dukungan besar bagi upaya
mempersempit gap ketidakadilan karena hal itu merupakan inti dari
misi agama-agama besar dunia, khususnya Katolik.
Dalam perspektif ini kita sangat
mengharapkan peran Paus Fransiskus sebagai tokoh agama yang sangat
dihormati dan diyakini mampu memberikan sumbangan besar bagi
penyelesaian masalah-masalah dunia. Paus Fransiskus akan mengasihi
dan membela kaum miskin untuk memperoleh kembali derajat dan
martabat kemanusiaannya.sh/t
Tidak ada komentar