Sejarah Sipolha dan Oppung Tuan Parmata Manunggal Damanik
LINTAS PUBLIK - SIMALUNGUN, Melihat keindahan Pantai Danau Toba dari Huta Sipolha sangatlah menarik hati, disamping keindahan pantai danau Toba kita dapat belajar sejarah Simalungun khususnya sejarah Adat atau Huta Damanik di Sipolha.
Tim Lintas Publik dalam melakukan Investigasi wisata sejarah di Huta Bolon Lingkugan III Kelurahan Sipolha Horizon Kecamatan Pematangsiantar Sidamanik Kabupaten Simalungun Sumatera Utara. Dalam perjalan Investigasi pada Jumat (22/3/2013) tim menemukan situs peninggalan sejarah Tuan Parmata Manunggal Damanik, dimana situs sejarah itu sekaligus makam tuan dari Marga Damanik dari Sipolha. Pada saat itu di Huta ini ada beberapa rumah tradisi Simalungun (Rumah Bolon), ada Delapan rumah bolon, dan satu yang terbesar, itulah kediaman Oppung Tuan Parmata Manunggal Damanik
“ya situs itu masih ada, tepatnya di pohon Hariara (Beringin,red), ditempat itu terdapat situs rumah bolon dulunya kediaman Oppung Tuan Parmata Manunggal Damanik , dan beberapa batu peninggalan rumah bolon yang telah terbakar waktu lalu, dan itu mengambarkan bahwa peningalan itu menunjukan dulunya huta (kampung) ini adalah kampung terbesar diwilayah Simalungun didekat tepi pantai Danau Toba,”kata Djapalembang Damanik (78) tokoh Sipolha yang masih menyaksikan betapa besarnya kerajaan Sidamanik dari Sipolha didampingi Marihot Damanik (32) yang juga keturunan Tuan Parmata Manunggal Damanik generasi ke 17.
Adapun julukan Oppung Tuan Parmata Manunggal Damanik adalah Tuan Damanik di Sipolha yang memiliki seekor ayam jago yang bermata satu ( Tunggal), yang kekuatannya dapat mengalahkan pemilik ayam jago lainnya, baik tuan, tokoh ataupun petinggi desa di masanya. Ketika dilakukan pertarungan ayam pada waktu itu, ayam Oppung Tuan Parmata Manunggal Damanik selalu memenangkan pertandingan. Tak satupun tuan atau tokoh adat yang dapat mengalahkan ayam Oppung Tuan Parmata Manunggal Damanik, sehingga dia dijuluki Oppung Tuan Parmata Manunggal Damanik dari Sipolha.
Tim Lintas Publik dalam melakukan Investigasi wisata sejarah di Huta Bolon Lingkugan III Kelurahan Sipolha Horizon Kecamatan Pematangsiantar Sidamanik Kabupaten Simalungun Sumatera Utara. Dalam perjalan Investigasi pada Jumat (22/3/2013) tim menemukan situs peninggalan sejarah Tuan Parmata Manunggal Damanik, dimana situs sejarah itu sekaligus makam tuan dari Marga Damanik dari Sipolha. Pada saat itu di Huta ini ada beberapa rumah tradisi Simalungun (Rumah Bolon), ada Delapan rumah bolon, dan satu yang terbesar, itulah kediaman Oppung Tuan Parmata Manunggal Damanik
Jerat / tanda kebesaran Tuan Parmata Manunggal Damanik |
Gua Sigirgir
Djapalembang Damanik dan Marihot Damanik menjelaskan Tuan Parmata Manunggal Damanik adalah salah satu tuan yang cukup disegani dimasanya, karena kegigihannya dia tetap mempertahankan Huta Sipolha dari penjajahan Belanda, sehingga dia bersama masyarakat dapat membuat gua pertahanan di wilayah Sipolha. “ Masih ada Gua pertahanan dan persembuyian ditempat ini, namanya Gua Sigirgir panjangnya 25 meter dan diameter 1,5 meter , dan terdapat beberapa kamar didalammnya luas kamar sekitar 3x3 meter,” jelas Djapalembang Damanik didampingi Marihot Damanik .
Tahun 2004 salah seorang warga Jerman bersama masyarakat setempat, telah meneliti keberadaan Gua tersebut, dan beberapa mahasiswa yang mengadakan penelitian juga membenarkan keberadaan Gua Sigirgir. Bahwa Gua tersebut layak dijadikan obyek wisata sejarah dan digali keberadaannya.
“ Warga Jerman juga pernah meneliti keberadaan Gua Sigirgir, dan mahasiswa seperti Universitas Sumatera Utara, Universitas Negeri Medan, Universitas Simalungun, Universitas Darma Agung, dan Universita Katolik Medan juga telah memasuki Gua tersebut,”tutur Marihot Damanik menjelaskan keberadaan Gua pertahanan di Sipolha.
Sejarah Parmata Manunggal
Danau Toba Terlihat dari Bukit Sipolha |
Karena dengan memenangkan pertarungan ayam, bisa saja satu huta atau kampung menjadi “tunduk” oleh pemenang pertarungan itu, karena jelas kita ketahui pada saat itu pertarungan juga memiliki kekuatan magis atau kekuatan alam yang dimiliki oleh para Tuan atau tokoh di suatu kampung dalam segala pertarungan.
“Inilah kenapa ada jerat atau tanda kebesaran Oppung Tuan Parmata Manunggal Damanik dibangun dilokasi ini oleh para keturunanya. Ini menunjukan bahwa Oppung Tuan Parmata Manunggal Damanik memiliki ketokohan dan kebesar di Simalungun pada waktu itu,” Ujar Marihot Damanik.
Pantai Sipolha Dan Kunjungan Wisata
Keindahan Pantai Danau Toba di Sipolha di Pematang Damanik sudahlah dikenal masyarakat luas, Pantai yang dinamai Pantai Tolu Salengka banyak menarik wisatawan pada tahun 1995 sampai tahun 2002 karena keindahan, kebersihan dan fasilitas pendung lainnya. Masa itu Simalungu dipimpin Bupati Simalungun Djabanten Damanik yang juga keturunan dari Huta Sipolha. Jadi pada saat itu Pantai dan fasilitas pendukung lainya seperti jalan, Hotel, Penginapan semuana ada, dan bahkan investor berlomba membangun huta Sipolha, tapi saat ini membutuhkan dukungan dari semua pihak.
Keindahan Danau Toba juga dapat dilihat dari bukit yang menghiasi pantai di Sipolha, bila wisatawan naik kebeberapa bukit yang ada di Sipolha ini, kita akan melihat betapa indahanya Danao Toba, kita dapat melihat Pulau samosir, Pantai bebas dan beberapa Huta yang mengitari Pantai Sipolha.
Setelah jalan menuju Sipolha rusak, kunjungan wisata berkurang, dan bahkan tidak ada lagi, kita harapkan pemerintah kabupaten Simalungun dan Propinsi Sumatera Utara dapat memperbaikinya, sehingga perekonomian masyarakat Sipolha dapat bangkit melalui wisata sejarah.
“Pada tahun 1995 sampai tahun 2002 Pantai Tolu Salengka banyak dikunjungi wisatawan baik Mancanegara mapun Turis luar negeri, ini didukung oleh fasilitas jalan yang memadai, dan saat ini wisatawan berkurang drastis, bahkan tidak ada lagi,”kata Marihot Damanik mengharapkan perhatian pemerintah.
Makam Bupati Simalungun Djabanten Damanik
Selain keindahan dan sejarah Sipolha, kita juga dapat melihat dan berjiarah ke makam Bupati Simalungun St. Drs, DR (HC) Djabanten Damanik Walikota Pematangsiantar (1984 - 1989) dan Bupati Simalungun Dua Periode ( 10 Tahun ) dan beliau adalah Putra asli Kerajaan Sipolha. Dalam perjalanan pemerintahannya dia tidak melupakan pembangunan Huta Sipolha dan bahkan Sipolha dibuat menjadi pemerintahan kelurahan dan bukan Pangulu Nagori, seperti halnya huta lainnya di Simalungun, bahwa disalahsatu Huta harius dipimpin oleh seorang Pangulu Nagori.
“Inilah kenapa ada jerat atau tanda kebesaran Oppung Tuan Parmata Manunggal Damanik dibangun dilokasi ini oleh para keturunanya. Ini menunjukan bahwa Oppung Tuan Parmata Manunggal Damanik memiliki ketokohan dan kebesar di Simalungun pada waktu itu,” Ujar Marihot Damanik.
Pantai Sipolha Dan Kunjungan Wisata
Keindahan Pantai Danau Toba di Sipolha di Pematang Damanik sudahlah dikenal masyarakat luas, Pantai yang dinamai Pantai Tolu Salengka banyak menarik wisatawan pada tahun 1995 sampai tahun 2002 karena keindahan, kebersihan dan fasilitas pendung lainnya. Masa itu Simalungu dipimpin Bupati Simalungun Djabanten Damanik yang juga keturunan dari Huta Sipolha. Jadi pada saat itu Pantai dan fasilitas pendukung lainya seperti jalan, Hotel, Penginapan semuana ada, dan bahkan investor berlomba membangun huta Sipolha, tapi saat ini membutuhkan dukungan dari semua pihak.
Keindahan Danau Toba juga dapat dilihat dari bukit yang menghiasi pantai di Sipolha, bila wisatawan naik kebeberapa bukit yang ada di Sipolha ini, kita akan melihat betapa indahanya Danao Toba, kita dapat melihat Pulau samosir, Pantai bebas dan beberapa Huta yang mengitari Pantai Sipolha.
Setelah jalan menuju Sipolha rusak, kunjungan wisata berkurang, dan bahkan tidak ada lagi, kita harapkan pemerintah kabupaten Simalungun dan Propinsi Sumatera Utara dapat memperbaikinya, sehingga perekonomian masyarakat Sipolha dapat bangkit melalui wisata sejarah.
“Pada tahun 1995 sampai tahun 2002 Pantai Tolu Salengka banyak dikunjungi wisatawan baik Mancanegara mapun Turis luar negeri, ini didukung oleh fasilitas jalan yang memadai, dan saat ini wisatawan berkurang drastis, bahkan tidak ada lagi,”kata Marihot Damanik mengharapkan perhatian pemerintah.
Makam Bupati Simalungun Djabanten Damanik
Selain keindahan dan sejarah Sipolha, kita juga dapat melihat dan berjiarah ke makam Bupati Simalungun St. Drs, DR (HC) Djabanten Damanik Walikota Pematangsiantar (1984 - 1989) dan Bupati Simalungun Dua Periode ( 10 Tahun ) dan beliau adalah Putra asli Kerajaan Sipolha. Dalam perjalanan pemerintahannya dia tidak melupakan pembangunan Huta Sipolha dan bahkan Sipolha dibuat menjadi pemerintahan kelurahan dan bukan Pangulu Nagori, seperti halnya huta lainnya di Simalungun, bahwa disalahsatu Huta harius dipimpin oleh seorang Pangulu Nagori.
Penulis : Tagor Sitohang, SH
makasih lintas publik.
BalasHapusini bisa dijadikan objek wisata.
dan menambah wawasan sejarah.
Oke..., selalu update Berita Lintas Publik ya..Thanks bayu.
Hapus