Header Ads

Tangkap Penjudi Togel AKP. Andar Siahaan DiKeroyok Massa

LINTAS PUBLIK-MEDAN, Jenazah Kapolsekta Dolok Pardamean, AKP Andar Yonas Siahaan, yang tewas dikeroyok massa  sudah tiba di rumah duka di Jalan Pintu IV, Gg Kelapa, Perumas Simalingkar B, Medan, sekitar pukul 08.00 WIB, pagi tadi (Kamis, 28/3).

Begitu jenazah tiba, suasana haru langsung terlihat dan terasa. Keluarga langsung histeris setelah jenazah Andar diturunkan dari ambulance yang mengantarkannya. Isak tangis pun tak bisa dibendung.

"Tuhan...kenapa bisa begini," teriak Velegia Situmorang (45), Istri korban.

Diduga karena menggerebek judi, Andar Siahaan, tewas dibakar massa pada Kamis dinihari (28/3).  Selain itu, massa juga membakar Mapolsekta Dolok Pardamean, Simalungun, yang berada di simpang empat, Jalan Sipintu Angin.
sebelum tewas, Andar, yang akan menggerebek judi toto gelap (togel) bersama tiga anggotanya itu sempat diteriaki maling kerbau. Saat itulah massa mengejar Kapolsek dan menghabisi nyawanya.

"Beruntung ketiga anggotanya berhasil menyelamatkan diri," kata Camat Dolok Pardamean, Rediana.

Korban pun tewas di tempat setelah dihajar massa di Dusun Merek Raja Huta, Desa Buntu Bayu Pane, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun.

Sementara itu, menurut warga setempat, Andar bukan tewas dini hari tadi namun peristiwa itu terjadi sekitar pukul 22.00 Rabu malam (27/3).

"Kapolsek ditemukan tewas tergeletak di jalan masuk ke desa dengan kondisi mengenaskan,'' kata Rudi salah seorang warga.

Andar Yonas Siahaan, meninggalkan seorang Istri Velegia Situmorang (45) dan tiga orang anak. Mereka adalah Stepanie Siahaan (21), Daniel BG Siahaan (16) serta seorang anak angkatnya Setia Lestari Lumban Gaol (17).

16 Tersangka

Sebanyak 16 orang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pengeroyokan yang menewaskan Kapolsek Dolok Pardamean, AKP Andar Yones Siahaan

Hal tersebut disampaikan, Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro, usai melayat di rumah duka Jalan Pintu Air IV, Simalingkar B, Medan, Kamis (28/3/2013).

"Kita sudah memeriksa 75 warga dan setelah dipilah 16 sudah memenuhi unsur dan ditetapkan sebagai tersangka," katanya.

Wisjnu mengatakan, kepolisian amat terpukul atas peristiwa yang menewaskan perwira kepolisian tersebut. Apalagi di tengah banyaknya kritikan terhadap polisi yang sering disebut melanggar HAM dalam bertugas.

"Beginilah, kalau ditembak nanti melanggar HAM, tapi kalau tidak diambil tindakan petugas yang menjadi korban, tapi itu merupakan risiko tugas," ucapnya sambil berurai air mata.

Wisjnu menambahkan, peristiwa ini telah mereka laporkan ke Mabes Polri di Jakarta. Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) sendiri menurutnya telah menyampaikan bela sungkawa dan memerintahkan kenaikan pangkat bagi korban

  
Mabes Polri Sesalkan Aksi Anarkis Massa pada Kapolsek Andar Siahaan
Mabes Polri menyesalkan aksi anarkis massa terhadap Kapolsek Dolok Pardamean, AKP Andar Siahaan.

''Kita prihatin dengan aksi anarkis ini," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan Kamis, (28/3).

Seperti diberitakan  Rabu (27/3) malam, Andar turun ke Nagori  Dolok Saribu untuk menangkap pelaku judi toto gelap (togel) bersama tiga anak buahnya, yakni Brigadir Leonardo Sidauruk, Bripka Lamsar Samosir dan Briptu Armadi Simbolon. Namun sebelum membawa pelaku judi Saragih, warga meneriaki korban dan anak buahnya sebagai maling kerbau. Warga kemudian menganiaya korban hingga tewas.

Tiga anak buah korban berhasil kabur menyelamatkan diri. Brigadir Leonardo Simanjuntak dan Bripka Lamsar Samosir kabur ke arah perladangan di sekitar Dusun Merek Raja Huta, sedangkan Briptu Armadi Simbolon sempat kabur mengendarai sepeda motor yang dipinjamkan salah seorang warga.

Kini, kata Kapolres Simalungun, AKBP Andi S Taufik, polisi sedang fokus pada satu orang tersangka pelaku yang meneriaki korban sebagai pencuri. Kapolres juga menjelaskan, saat malam kejadian AKP Andar Siahaan sempat mengontak dirinya melalui telepon seluler. Saat itu, korban masih berada di dalam mobilnya.

''Korban menelpon saya memberitahu jika dia sedang dikepung massa yang tampak mulai beringas,'' kata dia.

Atas laporan itu, Kapolres memerintahkan korban agar keluar dari mobil dan segera lari dari kepungan. ''Tapi lima menit setelah itu, nomor handphone Kapolsek sudah tak aktif dan saya segera memerintahkan personil Reskrim terjun ke TKP,'' kata Andi. MB/RMOL/T

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.