TNI Bakar Mapolres, 4 Polisi Tewas
LINTAS PUBLIK-PALEMBANG , Markas Kepolisian Resort
Ogan Komering Ulu (OKU) yang berada di pusat Kota Baturaja, Kamis
(7/3) pagi sekitar pukul 08.00 WIB dibakar gerombolan yang
diperkirakan anggota TNI. Sampai berita diturunkan, dipastikan empat
anggota polisi tewas, sementara api masih menyala dan situasi masih
belum terkendali.
Informasi yang didapat, satuan TNI yang
berada di wilayah OKU adalah Yon Armed 76/15 Tarik Martapura. Belum
dapat dipastikan apakah gerombolan penyerang berasal dari kesatuan
ini.
Saat kejadian, kondisi cukup mencekam
karena terlihat ratusan orang berseragam loreng menyatroni Kota
Baturaja. Tidak terlihat satu pun mobil pemadam kebakaran yang berani
muncul di lokasi kebakaran.
Insiden kebakaran diawali dengan suara
dentuman dari arah gudang. Saat api membara, beberapa polisi
berlarian keluar, mencoba menyelamatkan diri.
Namun sejumlah saksi
mata mengatakan bahwa para polisi tersebut dicegat oleh para lelaki
berpakaian loreng dan beberapa di antara mereka ditangkap. Dua polisi
sempat lolos melarikan hingga ke sekolah yang terletak di dekat
lokasi, namun kemudian diketahui oleh para lelaki berseragam loreng
yang kemudian menangkap dan memukuli mereka.
Hingga berita ini diturunkan, api masih
terus berkobar diselingi suara dentuman yang diduga dari gudang
handak. Mobil pemadam kebakaran yang kemudian datang tak mampu
berbuat banyak.
Pembakaran Mapolres ini diperkirakan
dipicu oleh tewasnya anggota TNI yang ditembak oleh anggota polisi
pada Minggu, 27 Januari lalu. Saat itu terjadi keributan antara Pratu
Heru Oktavianus, anggota Yon Armed 76/15 Tarik Martapura, dengan
anggota Polres OKU.
Anggota polisi berinisial BW dengan pangkat
brigadir tersebut kemudian menembakkan pistolnya ke Pratu Heru yang
membuatnya tewas. Korban tewas dengan luka tembak di bagian punggung
kanan yang tembus ke leher. Korban tewas dalam perjalanan menuju
rumah sakit.
Informasi yang
dihimpun SH menyebut, beberapa saat sebelum kejadian penembakan,
Brigadir BW yang sedang dinas piket di Pos Polisi Ogan II bersama
Briptu Ongki dan Briptu Siregar sedang main gaplek. Tiba-tiba
melintas Pratu Heru Oktavianus dan teman-temannya di depan pos polisi
sambil meneriakkan kata-kata ejekan kepada anggota polisi.
Mendengar kata-kata makian itu,
Brigadir BW tersinggung dan mengejar Pratu Heru. Hingga kemudian
terjadi keributan di lokasi yang berjarak sekitar 50 meter dari Pos
Polisi Ogan II. Brigadir BW sempat mendorong motor Pratu Heru.
Kemudian setelah terjadi adu mulut, terdengar bunyi letusan senjata
api dan Pratu Heru mengalami luka tembak. Kasus ini sebenarnya sudah
dimediasi pihak Polda Sumsel maupun Kodam II Sriwijaya. Kasusnya
sendiri sudah diproses.
Belum diketahui apakah pembakaran
Mapolres ini masih berkaitan dengan kasus penembakan itu. Belum ada
pihak yang bisa dimintai keterangan hingga berita ini diturunkan.
Kapendam II Kolonel ARM Djauhari Agus Suradji dan Kabid Humas Polda
Sulsel AKBP Djarot Padakova belum bisa dihubungi.
Sementara di Jakarta,
Menko Polhukam Djoko Suyanto mengaku sudah mendapat laporan ini. Dia
meminta TNI dan Polri menahan diri. "Iya sudah ada laporan ke
saya. Panglima dan Kapolri sudah perintahkan ke jajarannya untuk
meredam situasi," jelas Djoko, seperti diberitakan Detik.SH/T
Tidak ada komentar