Header Ads

Ahok Setuju UN Dihapus, Ini Argumennya

LINTAS PUBLIK - Jakarta,  "Itu kan mau saya pribadi. Saya pikir kalau kunci kesuksesan murid itu bukan ditentukan oleh ujian tapi dari gurunya," kata Ahok di balai kota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (17/4/2013).

Ahok menyebut pepatah guru kencing berdiri, murid kencing berlari. "Hari ini kompetensi guru kita yang masalah. Banyak sekolah yang terpaksa membayar orang luar untuk nambah bimbingan belajar," imbuhnya.

Ahok mengambil contoh, misal guru yang mengajar matematika diberi tes ujian matematika. "Dia bisa lulus nggak?" terangnya.

AHOK/DOK.DET
Untuk menguji kompetensi siswa nanti dilakukan ujian lokal di tiap sekolah. "Nanti pasar yang akan menilainya. Artinya, kalau itu sekolah yang asal meluluskan orang tapi tidak bisa, kira-kira terkenal nggak sekolah itu jelek? Ijazahnya nggak akan diterima," tuturnya.

"Makanya kalau pake UN juga bagus karena 60% dari kelulusan dari nilai itu kan? Berarti UN menjadi tiket untuk ke perguruan negeri. Berani tidak? Tidak berani juga. Berarti tambah biaya kan kalo Anda lulus tapi harus tes lagi masuk PTN? Harusnya yang nilai tertinggi masuk," urainya.

Ahok juga menyayangkan batalnya UN yang digelar di 11 provonsi. "Apalagi kalimatnya hanya 11 provinsi," imbuh Ahok diiringi tawa.

Bagaimana dengan kekurangan UN saat ini?

"Kali ini sudah banyak diperbaiki dengan sistem barcode, soal yang berubah-ubah itu sudah bagus. Seperti sistem 60% dari situ 40%-nya dari proses. Itu sudah bagus. Harusnya itu UN jadi 30% harus dikecilkan tetapi hasilnya sekaligus menjadi tiket untuk masuk PTN. Kekurangannya di situ. Tendernya juga harus dibuka sama dinas," tutupnya.det/t
Wagub DKI Basuki T Purnama atau Ahok adalah salah satu orang yang setuju ujian nasional (UN) dihapuskan. Menurut Ahok, kesuksesan seorang murid tak bisa dinilai dari hasil ujian.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.