Paus Fransiskus Kritik Kapitalis Serakah
LINTAS PUBLIK-VATIKAN, Paus Fransiskus memimpin misa Paskah pertamanya dengan mencela
kaum kapitalis serakah dan eksploitasi lingkungan, serta mengecam
perdagangan manusia.
Paus Fransiskus memberikan misa di hadapan sekitar 250.000 jemaat Katolik dari seluruh dunia di Balkon Vatikan, Minggu (31/3).
“Perdamaian di dunia masih terpecah oleh keserakahan yang mencari keuntungan mudah, terluka oleh keegoisan yang mengancam kehidupan manusia dan keluarga, keegoisan yang berlanjut dalam perdagangan manusia, bentuk paling luas dari perbudakan di abad kedua puluh satu," kritiknya.
Paus Fransiskus berjanji akan melayani kaum miskin, cacat, dan kurang beruntung. Paus asal Argentina itu juga berharap pesan harapan dan kebangkitan dapat sampai ke setiap keluarga, terutama saat penderitaan terbesar, di rumah sakit, dan di penjara. Paus sempat memberi berkat para jemaat yang menghadiri misa.
Paus mencium bayi-bayi dan anak-anak, dan memeluk seorang pemuda cacat. Pria berusia 76 tahun itu menerima hadiah kaus tim sepakbola Argentina kesayangannya, San Lorenzo.
“Ekonomi membawa penderitaan terburuk pada generasi, dengan krisis utang, dan penurunan ekonomi, dan fakta bahwa tidak semuanya sempurna, dalam lima tahun dipandang sebagai kegagalan total. Kompleksitas dan kemanusiaan diabaikan, dan kita akhirnya menjadi kecewa tanpa alasan terhadap setiap institusi, kelompok, dan kebijakan, dari politisi hingga pelayanan kesehatan, pendidikan, dan lingkungan,” ucap Paus.
Paus Fransiskus juga berdoa untuk sebuah solusi politik di Suriah.
Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Roma itu juga berdoa bagi perdamaian di Suriah dan Semenanjung Korea.
“Berapa banyak darah telah ditumpahkan, dan berapa banyak penderitaan harus masih terjadi di sana, sebelum solusi politik dari krisis dapat ditemukan? Di Semenanjung Korea semoga perbedaan dapat diatasi, dan tumbuh semangat baru rekonsiliasi,” kata Paus.
Paus berdoa untuk Nigeria, negara tempat sejumlah orang termasuk anak-anak disandera oleh kelompok teroris. Satu keluarga asal Prancis telah ditangkap di Cameroon, dan diyakini disandera oleh kelompok teroris Nigeria Boko Haram.
Dalam misa Paskah, Paus Fransiskus mengingatkan kembali makna perayaan Paskah akan kebangkitan Yesus Kristus. Dia mengajak kelompok tidak percaya dan umat Katolik yang murtad untuk melangkah kepada Allah.
“Dia (Yesus) akan menerima Anda dengan tangan terbuka. Berapa banyak gurun pasir harus dilewati oleh manusia,” kata Paus.
Gereja Katolik tengah berjuang menghadapi sekularisme, dan penurunan jemaat terutama di Eropa ditandai dengan jumlah kehadiran misa turun tajam.
“Evangelisme baru kami, agar selalu terkini, dan efektif, harus mulai lagi dari Yerusalem, mulai dari komunitas Kristen pertama,” kata Fuad Twal, pemimpin Katolik Roma di Tanah Suci, saat memberikan misa Paskah.
SP/T
Paus Fransiskus memberikan misa di hadapan sekitar 250.000 jemaat Katolik dari seluruh dunia di Balkon Vatikan, Minggu (31/3).
“Perdamaian di dunia masih terpecah oleh keserakahan yang mencari keuntungan mudah, terluka oleh keegoisan yang mengancam kehidupan manusia dan keluarga, keegoisan yang berlanjut dalam perdagangan manusia, bentuk paling luas dari perbudakan di abad kedua puluh satu," kritiknya.
Paus Fransiskus berjanji akan melayani kaum miskin, cacat, dan kurang beruntung. Paus asal Argentina itu juga berharap pesan harapan dan kebangkitan dapat sampai ke setiap keluarga, terutama saat penderitaan terbesar, di rumah sakit, dan di penjara. Paus sempat memberi berkat para jemaat yang menghadiri misa.
Paus mencium bayi-bayi dan anak-anak, dan memeluk seorang pemuda cacat. Pria berusia 76 tahun itu menerima hadiah kaus tim sepakbola Argentina kesayangannya, San Lorenzo.
“Ekonomi membawa penderitaan terburuk pada generasi, dengan krisis utang, dan penurunan ekonomi, dan fakta bahwa tidak semuanya sempurna, dalam lima tahun dipandang sebagai kegagalan total. Kompleksitas dan kemanusiaan diabaikan, dan kita akhirnya menjadi kecewa tanpa alasan terhadap setiap institusi, kelompok, dan kebijakan, dari politisi hingga pelayanan kesehatan, pendidikan, dan lingkungan,” ucap Paus.
Paus Fransiskus juga berdoa untuk sebuah solusi politik di Suriah.
Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Roma itu juga berdoa bagi perdamaian di Suriah dan Semenanjung Korea.
“Berapa banyak darah telah ditumpahkan, dan berapa banyak penderitaan harus masih terjadi di sana, sebelum solusi politik dari krisis dapat ditemukan? Di Semenanjung Korea semoga perbedaan dapat diatasi, dan tumbuh semangat baru rekonsiliasi,” kata Paus.
Paus berdoa untuk Nigeria, negara tempat sejumlah orang termasuk anak-anak disandera oleh kelompok teroris. Satu keluarga asal Prancis telah ditangkap di Cameroon, dan diyakini disandera oleh kelompok teroris Nigeria Boko Haram.
Dalam misa Paskah, Paus Fransiskus mengingatkan kembali makna perayaan Paskah akan kebangkitan Yesus Kristus. Dia mengajak kelompok tidak percaya dan umat Katolik yang murtad untuk melangkah kepada Allah.
“Dia (Yesus) akan menerima Anda dengan tangan terbuka. Berapa banyak gurun pasir harus dilewati oleh manusia,” kata Paus.
Gereja Katolik tengah berjuang menghadapi sekularisme, dan penurunan jemaat terutama di Eropa ditandai dengan jumlah kehadiran misa turun tajam.
“Evangelisme baru kami, agar selalu terkini, dan efektif, harus mulai lagi dari Yerusalem, mulai dari komunitas Kristen pertama,” kata Fuad Twal, pemimpin Katolik Roma di Tanah Suci, saat memberikan misa Paskah.
SP/T
Tidak ada komentar