Don Hasman adalah salah satu fotografer senior yang hingga di usia senja masih terus berkarya

Don Hasman adalah salah satu fotografer senior yang hingga di usia senja masih terus berkarya. Ia mulai memotret sejak tahun 1980-an, masa di mana foto-foto dengan pendekatan antropologi mengenai daerah di pelosok Indonesia sedang populer.
Untuk mendapatkan foto-foto tersebut, Don Hasman banyak melakukan perjalan ke berbagai daerah. Namun ia tidak hanya sekedar datang dan mengambil gambar. Setiap kali datang ke daerah untuk memotret, Don Hasman akan selalu menghabiskan sebagian besar waktunya untuk berinteraksi dengan masyarakat di daerah tersebut. Bahkan jika ia jatuh cinta dengan suatu daerah, ia akan datang dan mengunjunginya berkali-kali. Ketekunan dan kegigihannya inilah yang membuat Erik Prasetya, seorang fotografer dokumenter dan pengajar di Institut Kesenian Jakarta, kagum dan terkesan.
Erik juga menyebutkan bahwa praktik fotografi yang dilakukan Don Hasman menjadi sebuah contoh bagaimana foto-foto etnik digarap secara serius, dengan pendekatan jurnalistik investigasi sehingga menghasilkan karya yang baik dan mendalam. Foto yang ia hasilkan tidak hanya sekedar potret, tetapi menunjukkan kedalaman tertentu atas sebuah konsep dan gagasan.
Hal ini menjadi penting untuk dicatat karena di era itu, fotografi jurnalistik sedang mengalami masa stagnan akibat rezim politik yang otoriter. Tidak ada proses investigasi yang berjalan di dalam pembuatan sebuah karya foto jurnalistik. Don Hasman-lah yang membawa proses investigasi ke dalam foto-foto yang ia hasilkan.
Sayangnya, seperti banyak fotografer lain yang sezaman, Don Hasman tidak banyak mengeluarkan karya fotografi berbentuk buku. Bahkan sepanjang perjalanannya sebagai fotografer, baru pada tahun 2013 ia menerbitkan buku fotografi yang berjudul “Urang Kanekes (Baduy People)”. Foto-foto keseharian orang Kanekes atau suku Baduy, ia tangkap dengan pendekatan etnografi, salah satu pendekatan antropologi yang mengkaji budaya lewat fotografi.
Meskipun baru menerbitkan buku foto tahun ini, Don Hasman tetap dikenal dan menginspirasi fotografer generasi muda lewat berbagai workshop dan diskusi fotografi yang kerap ia hadiri, misalnya saja Kelas Pagi Yogyakarta. Harlim Lim, seorang fotografer dan pengajar fotografi, juga mengatakan betapa Don Hasman adalah sosok yang murah hati, tak sungkan berbagi pengalaman dan pengetahuannya tentang fotografi kepada siapa pun.
Lahir | Jakarta, 7 Oktober 1940 |
Pendidikan | D3, Akademi Hubungan Internasional, Jakarta (1971) |
Karir | Ketua Asosiasi Fotografer Indonesia
1999 Dosen fotografi di FMSR ISI Yogyakarta 1979 – 1995 Wartawan Tabloid Mutiara Jakarta |
Penghargaan | 2000
Penghargaan Internasional 100 Famous Photographers in The World 1997 Penghargaan Trophy Adinegoro dalam Bidang Fotografi Jurnalistik |
Buku | 2013 Urang Kanekes (Baduy People) |
Narasumber |
|
Tautan |
Tidak ada komentar