Header Ads

Jalan Kaki Mengurangi Risiko Stroke

LINTAS PUBLIK-CALIFORNIA, Olahraga memberi banyak manfaat pada tubuh. Dalam Konferensi Stroke Internasional yang digelar American Stroke Association, Kamis (13/2), para peneliti menunjukkan olahraga dengan intensitas sedang seperti jalan kaki dapat mengurangi risiko stroke pada perempuan hingga 20 persen. Latihan sedang juga mengimbangi peningkatan risiko stroke pada para perempuan yang menggunakan terapi hormon setelah menopause.

Para peneliti mengatakan para perempuan dapat mengurangi risiko stroke dengan jalan kaki. Pemimpin studi Profesor Sophia Wang dari Beckman Research Institute di California, Amerika Serikat, mengatakan bahwa pengurangan risiko stroke dari latihan kuatnya lebih kuat daripada olahraga dengan intensitas tinggi.

Untuk mempelajari risiko stroke, para peneliti menganalisis data dari California Teachers Study, yang melibatkan lebih dari 130.000 perempuan, yang memantau berapa banyak kejadian stroke selama 1996 hingga 2010.

Para perempuan yang melaporkan melakukan aktivitas moderat selama tiga tahun sebelum terdaftar dalam studi 20 persen kurang terserang stroke, dibandingkan dengan perempuan yang tidak melakukan aktivitas fisik.

Prof Wang mengatakan tidak terkejut melihat hubungan pengurangan risiko stroke paling kuat dengan aktivitas fisik sedang.

“Lebih banyak aktivitas berat seperti lari tidak mengurangi risiko stroke pada perempuan,” dia menambahkan. “Aktivitas moderat, seperti jalan kaki, tampak ideal dalam skenario ini.”

Tim peneliti juga menemukan perempuan yang menggunakan terapi hormon setelah menopause juga dapat mengurangi sedikit risiko stroke dengan latihan moderat. Meskipun kelompok perempuan ini memiliki peningkatan risiko stroke 30 persen, dibandingkan dengan perempuan yang tidak pernah menggunakan terapi hormon, peneliti menemukan bahwa setelah berhenti menggunakan hormon tersebut, risiko stroke mereka turun.

“Efek aktivitas fisik dan terapi hormon segera muncul dan manfaat aktivitas fisik konsisten pada perempuan pramenopaus dan pascamenopaus,” Prof Wang menegaskan.

Dia juga mengatakan, jenis aktivitas yang dimaksud dapat diakses oleh banyak orang tanpa perlu ke pusat kebugaran. Selain jalan kaki, para perempuan juga bisa mengurangi risiko stroke dengan bermain tenis.

Temuan lain dari studi yang sama menunjukkan bahwa diabetes meningkatkan risiko stroke. Tapi, para peneliti menambahkan, perempuan dalam kelompok ini juga kelebihan berat badan.

“Aktivitas fisik, obesitas, dan diabetes benar-benar berhubungan satu sama lain. Pencegahan stroke pada penderita diabes jadi bagian penting dari pertanyaan ilmiah yang diajukan.”

Sumber : medicalnewstoday.com

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.