KARENA TILEP DANA AKSI, FADLI ZON DIPUKULI PRABOWO
JAKARTA (SiaR, 17/7/98), Fadli Zon luka-luka dan harus dirawat di rumah sakit karena dipukuli Letjen Prabowo beberapa waktu lalu. Fadli, yang juga anggota MPR wakil Utusan Golongan ini "dihukum" Prabowo karena menilep dana aksi tandingan, 22 Mei 1998 lalu di kompleks Gedung MPR/DPR RI Senayan. Seperti telah diberitakan SiaR, Fadli Zon mengorganisir massa yang terdiri atas para pesilat SMI binaan Prabowo, para preman Tanah Abang, remaja Masjid dan pemuda Tanjung Priok untuk melawan aksi mahasiswa di Gedung MPR/DPR. Aksi yang mengerahkan ribuan orang itu diotaki dan dibiayai Letjen Prabowo yang waktu itu masih Panglima Kostrad. Prabowo, menurut sejumlah sumber SiaR, mengucurkan dana Rp 900 juta untuk membiayai aksi itu. Dana itu dikelola Fadli Zon. Belakangan terungkap, dana sebesar itu ternyata tak dibagikan semuanya kepada para peserta aksi. Ada uang ratusan juta rupiah yang masuk ke kocek Fadli Zon sendiri. Menurut sumber SiaR, ulah Fadli Zon ini didengar Prabowo karena laporan sejumlah remaja Masjid yang ikut dalam aksi tandingan itu. Prabowo sendiri dikabarkan marah. Apalagi ia juga mendengar laporan bahwa Fadli Zon telah menceritakan hal-hal buruk pribadi Prabowo kepada sejumlah tokoh ICMI, khususnya setelah ia dicopot dari jabatan Dan Kontrad. Selama beberapa hari Prabowo mencari-cari mahasiswa Fakultas Sastra Rusia UI ini. Ketika akhirnya ketemu, Fadli Zon dihajar sendiri oleh Prabowo. Pecahnya kongsi antara Prabowo dan para pendukung sipilnya mulai terjadi beberapa waktu lalu seteleh beberapa tokoh Komite Indonesia untuk Solidaritas Dunia Islam (KISDI) memutus hubungan dengan Prabowo. KISDI, yang bersama-sama Parbowo pernah mengkapanyekan isu anti-Cina dan "curiga Kristen", kini mulai membantahnya. Dalam salah satu milisnya di website organisasi ini (http:// www.kisdi.com), membantah dirinya anti-Cina. Fadli Zon sendiri di website itu juga membantah ia terlibat dalam kerusuhan anti Cina bahkan ia menceritakan bagaimana ketika terjadi kerusuhan 14 Mei lalu ia menolong sejumlah orang Cina dari kerusuhan. Dalam milis itu Fadli Zon juga mencerikatan mobilnya hancur dilempari massa. Berbulan-bulan sebelum kerusuhan 14 Mei, Fadli Zon, yang menerima perintah dari Prabowo terus mengkapanyekan gagasan anti-Cina ke mana-mana. Di sejumlah forum PMII, perhimpunan mahasiswa Nahdlatul Ulama, Fadli membujuk para aktifis PMII Jawa Timur untuk ikut berkampanye anti-Cina. Prabowo sendiri kepada sejumlah wartawan asing mengakui bahwa ia anti Cina dan Kristen. Padahal, asal tahu saja, ada darah Cina mengalir di tubuh Prabowo dari pihak ibunya, istri begawan ekonomi Orba Prof Dr Soemitro Djojohadikusumo, yang kebetulan juga penganut agama Kristen asal Sulawesi Utara. Kakak Prabowo sendiri, Bianti Djiwandono, istri mantan Gubernur Bank Indonesia, beragama Kristen Katolik. ***
sumber : http://www.minihub.org/siarlist/msg00348.html
Tidak ada komentar