Jokowi: Demokrasi untuk Mensejahterakan, Bukan Mencelakakan
LINTAS PUBLIK-Jakarta,
Dua pasangan capres yakni Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK
mendeklarasikan Pilpres damai. Dalam sambutannya Jokowi menegaskan bahwa
Pilpres harus jadi kegembiraan politik, karena demokrasi harus
mensejahterakan bukan yang mencelakakan.
Jokowi membuka pidatonya dengan shalawat. Lalu menyapa para tamu yang hadir dalam acara itu, baru memulai pidatonya.
"Kita ingin Pilpres, Pemilu Presiden nanti tanggal 9 Juli yang akan datang diiringi dengan sebuah pemilihan yang bermartabat. Sebuah pemilihan yang berintegritas tanpa adanya kecurangan tanpa adanya kampanye hitam, tanpa adanya kekerasan, tanpa adanya intimidasi," kata Jokowi dalam sambutan singkatnya di acara yang digelar di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (3/6/2014).
Menurut Jokowi, Pilpres harus ditunjukkan sebagai kegembiraan politik. Bukan malah sebagai ketakutan.
"Ada dua hal, dua tahapan yang akan kita lalui. Yaitu tanggal 4 Juni sampai tanggal 5 Juli yaitu proses kampanye dan kita berharap agar di dalam kampanye ini semuanya merasa gembira karena demokrasi yang akan kita jalankan adalah demokrasi yang akan mensejahterakan bukan demokrasi yang akan mencelakakan," kata Jokowi.
"Kedua pada 9 Juli nanti kita akan melakukan pencoblosan. Calon presiden, dua calon presiden dan dua calon wakil presiden," kata Jokowi.
Jokowi lantas menegaskan sikap siap menerima apapun hasil Pileg.
"Semuanya kita serahkan kepada rakyat karena yang berdaulat adalah rakyat. Kami berdua Joko Widodo dan Muhammad Jusuf Kalla menghargai apa yang dikehendaki oleh rakyat," tandasnya.Det/t
Jokowi membuka pidatonya dengan shalawat. Lalu menyapa para tamu yang hadir dalam acara itu, baru memulai pidatonya.
"Kita ingin Pilpres, Pemilu Presiden nanti tanggal 9 Juli yang akan datang diiringi dengan sebuah pemilihan yang bermartabat. Sebuah pemilihan yang berintegritas tanpa adanya kecurangan tanpa adanya kampanye hitam, tanpa adanya kekerasan, tanpa adanya intimidasi," kata Jokowi dalam sambutan singkatnya di acara yang digelar di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (3/6/2014).
Menurut Jokowi, Pilpres harus ditunjukkan sebagai kegembiraan politik. Bukan malah sebagai ketakutan.
"Ada dua hal, dua tahapan yang akan kita lalui. Yaitu tanggal 4 Juni sampai tanggal 5 Juli yaitu proses kampanye dan kita berharap agar di dalam kampanye ini semuanya merasa gembira karena demokrasi yang akan kita jalankan adalah demokrasi yang akan mensejahterakan bukan demokrasi yang akan mencelakakan," kata Jokowi.
"Kedua pada 9 Juli nanti kita akan melakukan pencoblosan. Calon presiden, dua calon presiden dan dua calon wakil presiden," kata Jokowi.
Jokowi lantas menegaskan sikap siap menerima apapun hasil Pileg.
"Semuanya kita serahkan kepada rakyat karena yang berdaulat adalah rakyat. Kami berdua Joko Widodo dan Muhammad Jusuf Kalla menghargai apa yang dikehendaki oleh rakyat," tandasnya.Det/t
Tidak ada komentar