Yayasan Perguruan Keluarga Siantar, Sembunyikan Kasus "Mesum"
LINTAS PUBLIK-Siantar, Yayasan Perguruan Keluarga kota Pematangsiantar, di Jalan Seram, Kecamatan Siantar Barat,
"Sembunyikan" kasus perbuatan mesum (Kotor, Cemar,Hubungan seks luar nikah )oknum guru dan staf tata usaha disekolah itu, sampai saat ini belum ada tindakan dari sekolah
tersebut, sehingga diduga aib seperti ini bisa saja sewaktu-waktu akan
muncul kembali.
"Sampai saat ini kasus mesum yang dilakukan oknum guru dan salah seorang staf di Yayasan Perguruan Keluarga yang terjadi Senin (7/7/2014) sekitar pukul 22.00 WIB, belum selesai,
Dan kamipun selaku tokoh masyarakat belum mendapat keterangan terakhir, kami harapkan pihak sekolah memberi tindakan ,”kata Robert Marpaung kepada LINTAS PUBLIK , Jumat ( 11/7 ) ketika dimintai keterangan seputar perbuatan mesum oknum guru di yayasan pendidikan keluarga.
Robert Marpaung menjelaskan pada saat kejadian banyak masyarakat. Yang datang kelokasi kejadian, kami sempat mengadakan rapat mediasi agar kasus tersebut diselesaikan secara kekeluargaan, karena masyarakat semakin beringgas kami sepakat melaporkan kepolisi. Kami tidak mau dicap bahwa lokasi Yayasan Perguruan Keluarga jadi ajang berbuat mesum.
"Pada saat itu masyarakat semakin beringas, kami tak tau dari mana aja mereka datang. Para pemuda yang menyaksikan kejadian itu terus berteriak-teriak..Bakar...Bakar!, kami ngak mau menanggung resiko, makanya kami telepon polisi," jelas Robert Marpaung ketua RW 5 dijalan seram itu.
Ramli masyarakat setempat mengatakan sangat menyayangkan tindakan oknum guru dan staf yayasan itu, seharusnya mereka menjadi panutan terhadap murid-murid di sekolah itu, tapi dengan kejadian itu kami jadi malu.
"Sebagai warga kami malulah pak, semua orang di tempat ini jadi malu. Walaupun perbuatan mesum dilakukan disekolah, tapi masyarakat mengagap wilayah kami jadi tempat mesum, kami harapkan ada tindakan yang dilakukan pihak sekolah,"kata Ramli menyayangkan perbuat itu.
Pengurus Yayasan Perguruan Keluarga ketika akan dikonfirmasi seputar perbuatan mesum belum memberi keterangan, salah seorang staf perempuan mengatakan yayasan sedang keluar, saat ini mereka sedang melaksanakan penerimaan siswa baru.
" Pengurus Yayasan sedang keluar pak, kami hanya tata usaha, guru dan pegawai ngak ada,"kata staf wanita itu yang tidak membantah telah ada kejadian perbuatan mesum disekolahnya.
Sebelumnya perbuatan mesum guru marak diberitakan media lokal dan daerah, bahkan media online. Sangat disayangkan perbuatan oknum tersebut terjadi pada bulan suci Ramadhan , sepasang guru ditangkap warga dari Yayasan Perguruan Keluarga, di Jalan Seram, Kecamatan Siantar Barat, Senin (7/7/2014) sekitar pukul 22.00 WIB.
Situasi di lingkungan sekolah ketika kabar ini mencuat di masyarakat sempat ramai karena kerumunan warga yang berbondong-bondong untuk melihat penangkapan mesum itu yang diduga dilakukan oleh oknum guru pasangan mesum.
Seusai melakukan penggerebekan, selanjutnya, warga menghubungi polisi Polres Siantar. Tak berapa lama setelah mendapat kabar langsung dari masyarakat, puluhan polisi sabara turun ke lokasi dengan mengendarai sepedamotor.
Sepasang kekasih tersebut langsung dibawa ke Mapolres Siantar, guna dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Keduanya, dimasukkan ke ruang SPKT. Inisial guru tersebut Tio dan Juli, Keduanya muslim.
Saat kejadian di sekolah YPK sedang sibuk-sibuk penerimaan siswa baru (PSB). Dan sepasang guru yang sedang menjalani proses pemeriksaan tersebut ikut dalam PSB.
"Kesempatan itu mereka lakukan mungkin pada saat menjadi panitia PSB, karena merasa aman dan tidak ada pengamanan yang ketat mereka leluasa melakukannya, apa lagi kejadiaannya sudah larut malam,”kata warga yang namanya tidak mau dipublikasikan.LP1/t
"Sampai saat ini kasus mesum yang dilakukan oknum guru dan salah seorang staf di Yayasan Perguruan Keluarga yang terjadi Senin (7/7/2014) sekitar pukul 22.00 WIB, belum selesai,
Dan kamipun selaku tokoh masyarakat belum mendapat keterangan terakhir, kami harapkan pihak sekolah memberi tindakan ,”kata Robert Marpaung kepada LINTAS PUBLIK , Jumat ( 11/7 ) ketika dimintai keterangan seputar perbuatan mesum oknum guru di yayasan pendidikan keluarga.
Robert Marpaung menjelaskan pada saat kejadian banyak masyarakat. Yang datang kelokasi kejadian, kami sempat mengadakan rapat mediasi agar kasus tersebut diselesaikan secara kekeluargaan, karena masyarakat semakin beringgas kami sepakat melaporkan kepolisi. Kami tidak mau dicap bahwa lokasi Yayasan Perguruan Keluarga jadi ajang berbuat mesum.
"Pada saat itu masyarakat semakin beringas, kami tak tau dari mana aja mereka datang. Para pemuda yang menyaksikan kejadian itu terus berteriak-teriak..Bakar...Bakar!, kami ngak mau menanggung resiko, makanya kami telepon polisi," jelas Robert Marpaung ketua RW 5 dijalan seram itu.
Ramli masyarakat setempat mengatakan sangat menyayangkan tindakan oknum guru dan staf yayasan itu, seharusnya mereka menjadi panutan terhadap murid-murid di sekolah itu, tapi dengan kejadian itu kami jadi malu.
"Sebagai warga kami malulah pak, semua orang di tempat ini jadi malu. Walaupun perbuatan mesum dilakukan disekolah, tapi masyarakat mengagap wilayah kami jadi tempat mesum, kami harapkan ada tindakan yang dilakukan pihak sekolah,"kata Ramli menyayangkan perbuat itu.
Pengurus Yayasan Perguruan Keluarga ketika akan dikonfirmasi seputar perbuatan mesum belum memberi keterangan, salah seorang staf perempuan mengatakan yayasan sedang keluar, saat ini mereka sedang melaksanakan penerimaan siswa baru.
" Pengurus Yayasan sedang keluar pak, kami hanya tata usaha, guru dan pegawai ngak ada,"kata staf wanita itu yang tidak membantah telah ada kejadian perbuatan mesum disekolahnya.
Sebelumnya perbuatan mesum guru marak diberitakan media lokal dan daerah, bahkan media online. Sangat disayangkan perbuatan oknum tersebut terjadi pada bulan suci Ramadhan , sepasang guru ditangkap warga dari Yayasan Perguruan Keluarga, di Jalan Seram, Kecamatan Siantar Barat, Senin (7/7/2014) sekitar pukul 22.00 WIB.
Situasi di lingkungan sekolah ketika kabar ini mencuat di masyarakat sempat ramai karena kerumunan warga yang berbondong-bondong untuk melihat penangkapan mesum itu yang diduga dilakukan oleh oknum guru pasangan mesum.
Seusai melakukan penggerebekan, selanjutnya, warga menghubungi polisi Polres Siantar. Tak berapa lama setelah mendapat kabar langsung dari masyarakat, puluhan polisi sabara turun ke lokasi dengan mengendarai sepedamotor.
Sepasang kekasih tersebut langsung dibawa ke Mapolres Siantar, guna dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Keduanya, dimasukkan ke ruang SPKT. Inisial guru tersebut Tio dan Juli, Keduanya muslim.
Saat kejadian di sekolah YPK sedang sibuk-sibuk penerimaan siswa baru (PSB). Dan sepasang guru yang sedang menjalani proses pemeriksaan tersebut ikut dalam PSB.
"Kesempatan itu mereka lakukan mungkin pada saat menjadi panitia PSB, karena merasa aman dan tidak ada pengamanan yang ketat mereka leluasa melakukannya, apa lagi kejadiaannya sudah larut malam,”kata warga yang namanya tidak mau dipublikasikan.LP1/t
Tidak ada komentar