Lindswell Raih Medali Perak Asian Games
LINTAS PUBLIK-Icheon, Harapan dan keinginan Indonesia meraih medali emas wushu di pentas
Asian Games XVII/2014 di Incheon Korsel, mesti harus tertunda. Ratu
taiji nasional asal Sumut Lindswell yang semula diharapkan meraih medali
emas dari nomor gabungan Taijijian/Taijiquan akhirnya harus puas dengan
raihan medali perak.
Bertanding di Ganghwa Dolmens Gymnasium Incheon Korsel, Senin (22/9), atlet binaan Yayasan Kusuma Wushu Indonesia (YKWI) Medan, sesungguhnya tampil baik.
Medali emas pun menjadi milik Mengmeng, sementara Lindswell harus puas dengan raihan perak. Sedangkan perunggu diraih Uchida Ai dari Jepang yang meraih total poin 19,31 (9,66+9,65).
Dengan hasil ini, cabor wushu pimpinan Master Supandi Kusuma sudah menyumbangkan dua medali perak, setelah Sabtu lalu pewushu putri Juwita Niza Wazni juga asal Sumut, menempati peringkat kedua nomor gabungan Nan Dao+Nanquan. Harapan menambah medali dari wushu sanda juga tidak munkin lagi terwujud karena Hendrik Tarigan (Kelas -60 Kg) Senin malam kemarin kalah dari Soalag Jean Claude (Pilipina).
Ketua Umum PB WI Master Supandi Kusuma seusai pertandingan menyebutkan, hasil ini harus bisa diterima. Lindswell menurutnya tidak kalah karena ia sudah tampil baik. Bahkan menurut pengamatan penyandang gelar DAN VIII Wushu Internasional ini, aksi taiji yang diperankan Lindswell lebih mengena. “Gerakan Lindswell lebih lentur, peragaan jurus-jurusnya juga sesungguhnya sesuai aturan dan ketentuan. Tim manajer Tiongkok serta pelatih dari berbagai negara peserta pun mengakui penampilan ratu taiji nasional itu sangat perfect.
"Tadi saya lama berbicara dengan mereka. Semua mengakui penampilan Lindswell bagus. Tapi Wushu Indonesia harus tetap sportif. Dan yang terpenting Lindswell jangan putus asa," ujar Master Supandi didampingi Tim Manajer Eisen Gauw dan Pelatih Taolu, Zhang Yue Ning serta Sandri Liong.
"Saya menyadari perasaan Lindswell. Sudah tampil bagus tapi hanya dapat perak. Saya harap dia tidak putus asa. Jika ia bisa atasi apa yang dihadapi sekarang ini, saya percaya Lindswell akan meraih prestasi lebih bagus," tambah Master Supandi.
Saat ditanya apakah ada kemungkinan Tiongkok selaku negara asal Wushu ingin menyapu bersih medali emas yang tersisa pasca kegagalan atlet mereka di nomor Nan Dao dan Nanquan putri. Master Supandi menyebutkan, Tiongkok memang berkeinginan mempertahankan gelar juara umum Asian Games di Incheon. Dan Sabtu lalu, medali emas Nandao dan Nanquan putri yang sudah di depan mata akhirnya lepas ke tangan Malaysia. Tapi,tambah Master Supandi, kita tidak boleh berpikiran negatif, harus tetap positif dan sportif. Sebab kalau sampai Tiongkok berlaku demikian, sulit kiranya Wushu bisa menembus Olympic Games.
"Seperti saya sebutkan kemarin, olahraga bukan ilmu pasti. Meski kita sudah persiapkan secara baik, namun hasilnya belum tentu maksimal. Dan hal itu sekarang terjadi pada Lindswell," jelas Master Supandi sembari memegang rambut belah pinggirnya.
Namun tambahnya lagi, hasil dua perak yang diraih Niza dan Lindswell di Incheon sudah cukup baik. Dibanding Asian Games Guangzhou 2010, Wushu Indonesia hanya dapat satu perak. "Nanti sepulang dari Incheon kita akan persiapankan mereka lebih baik lagi menghadapi SEA Games dan Kejuaraan Dunia 2015," jelasnya.
Senada dengan Master Supandi, Tim Manajer Eisen Gauw juga menyebutkan, Wushu Indonesia sudah tampil maksimal di Asian Games. "Kalau soal penampilan atlet saya puas, namun soal hasil belum seperti yang diharapkan karena semula kita berharap dapat meraih medali emas," kata Eisen.
Baik Master Supandi maupun Eisen sama-sama menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang sudah mendukung dan mendoakan Tim Wushu Indonesia di Asian Games. Khususnya buat Dewan Pembina PB WI Jenderal Pol (Purn) Sutanto beserta istri yang sejak pagi hingga sore bertahan di Ganghwa Dolmens Gymnasium men-support para atlet.
"Kita salut dan berterima kasih pada Pak Sutanto. Demi men-support atlet beliau bertahan dari pagi hingga sore. Makan siang pun di dalam gedung pertandingan. Sementara dari pemerintah tidak ada hadir. Walau wushu penyumbang medali pertama Indonesia, ucapan selamat atau sms saja pun tidak ada," kata Master Supandi. (mp)
Perolehan Medali Sementara
1. Tiongkok 26 14 18
2. Korsel 14 15 16
3. Jepang 13 13 16
4. Mongolia 3 3 6
5. Korut 3 3 4
6. Kazakhstan 2 2 5
7. Myanmar 2 0 0
8. Vietnam 1 2 4
9. Iran 1 2 0
10. Taiwan 1 1 5
11. Malaysia 1 1 2
12. Hong Kong 1 0 6
13. India 1 0 5
14. Indonesia 0 3 1
Sumb. Analisa/t
Bertanding di Ganghwa Dolmens Gymnasium Incheon Korsel, Senin (22/9), atlet binaan Yayasan Kusuma Wushu Indonesia (YKWI) Medan, sesungguhnya tampil baik.
Linswel bersama Supandi kesuma |
Master Supandi: Jangan Putus Asa
Gerakan taiji pedang dan tangan kosong dan diperankannya nyaris sempurna sehingga mengundang kagum seribuan penonton yang memenuhi arena pertandingan, termasuk Dewan Pembina PB WI Jenderal Pol (Purn) Sutanto, Ketua Umum Master Supandi Kusuma, Pimpinan Kontingen Indonesia Suwarno, Tim Manajer Eisen Gauw. Lindswell pun mendapat nilai 9,68 di Taijijian dan 9,69 di Taijiquan atau total 19,37.Namun dalam lomba kemarin, pewushu Tiongkok Yu Mengmeng juga tampil baik. Bahkan ia mendapat poin lebih tinggi, masing-masing 9,75 di Taijijian maupun Taijiquan atau total 19,50.Medali emas pun menjadi milik Mengmeng, sementara Lindswell harus puas dengan raihan perak. Sedangkan perunggu diraih Uchida Ai dari Jepang yang meraih total poin 19,31 (9,66+9,65).
Dengan hasil ini, cabor wushu pimpinan Master Supandi Kusuma sudah menyumbangkan dua medali perak, setelah Sabtu lalu pewushu putri Juwita Niza Wazni juga asal Sumut, menempati peringkat kedua nomor gabungan Nan Dao+Nanquan. Harapan menambah medali dari wushu sanda juga tidak munkin lagi terwujud karena Hendrik Tarigan (Kelas -60 Kg) Senin malam kemarin kalah dari Soalag Jean Claude (Pilipina).
Ketua Umum PB WI Master Supandi Kusuma seusai pertandingan menyebutkan, hasil ini harus bisa diterima. Lindswell menurutnya tidak kalah karena ia sudah tampil baik. Bahkan menurut pengamatan penyandang gelar DAN VIII Wushu Internasional ini, aksi taiji yang diperankan Lindswell lebih mengena. “Gerakan Lindswell lebih lentur, peragaan jurus-jurusnya juga sesungguhnya sesuai aturan dan ketentuan. Tim manajer Tiongkok serta pelatih dari berbagai negara peserta pun mengakui penampilan ratu taiji nasional itu sangat perfect.
"Tadi saya lama berbicara dengan mereka. Semua mengakui penampilan Lindswell bagus. Tapi Wushu Indonesia harus tetap sportif. Dan yang terpenting Lindswell jangan putus asa," ujar Master Supandi didampingi Tim Manajer Eisen Gauw dan Pelatih Taolu, Zhang Yue Ning serta Sandri Liong.
"Saya menyadari perasaan Lindswell. Sudah tampil bagus tapi hanya dapat perak. Saya harap dia tidak putus asa. Jika ia bisa atasi apa yang dihadapi sekarang ini, saya percaya Lindswell akan meraih prestasi lebih bagus," tambah Master Supandi.
Saat ditanya apakah ada kemungkinan Tiongkok selaku negara asal Wushu ingin menyapu bersih medali emas yang tersisa pasca kegagalan atlet mereka di nomor Nan Dao dan Nanquan putri. Master Supandi menyebutkan, Tiongkok memang berkeinginan mempertahankan gelar juara umum Asian Games di Incheon. Dan Sabtu lalu, medali emas Nandao dan Nanquan putri yang sudah di depan mata akhirnya lepas ke tangan Malaysia. Tapi,tambah Master Supandi, kita tidak boleh berpikiran negatif, harus tetap positif dan sportif. Sebab kalau sampai Tiongkok berlaku demikian, sulit kiranya Wushu bisa menembus Olympic Games.
"Seperti saya sebutkan kemarin, olahraga bukan ilmu pasti. Meski kita sudah persiapkan secara baik, namun hasilnya belum tentu maksimal. Dan hal itu sekarang terjadi pada Lindswell," jelas Master Supandi sembari memegang rambut belah pinggirnya.
Namun tambahnya lagi, hasil dua perak yang diraih Niza dan Lindswell di Incheon sudah cukup baik. Dibanding Asian Games Guangzhou 2010, Wushu Indonesia hanya dapat satu perak. "Nanti sepulang dari Incheon kita akan persiapankan mereka lebih baik lagi menghadapi SEA Games dan Kejuaraan Dunia 2015," jelasnya.
Senada dengan Master Supandi, Tim Manajer Eisen Gauw juga menyebutkan, Wushu Indonesia sudah tampil maksimal di Asian Games. "Kalau soal penampilan atlet saya puas, namun soal hasil belum seperti yang diharapkan karena semula kita berharap dapat meraih medali emas," kata Eisen.
Baik Master Supandi maupun Eisen sama-sama menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang sudah mendukung dan mendoakan Tim Wushu Indonesia di Asian Games. Khususnya buat Dewan Pembina PB WI Jenderal Pol (Purn) Sutanto beserta istri yang sejak pagi hingga sore bertahan di Ganghwa Dolmens Gymnasium men-support para atlet.
"Kita salut dan berterima kasih pada Pak Sutanto. Demi men-support atlet beliau bertahan dari pagi hingga sore. Makan siang pun di dalam gedung pertandingan. Sementara dari pemerintah tidak ada hadir. Walau wushu penyumbang medali pertama Indonesia, ucapan selamat atau sms saja pun tidak ada," kata Master Supandi. (mp)
Perolehan Medali Sementara
1. Tiongkok 26 14 18
2. Korsel 14 15 16
3. Jepang 13 13 16
4. Mongolia 3 3 6
5. Korut 3 3 4
6. Kazakhstan 2 2 5
7. Myanmar 2 0 0
8. Vietnam 1 2 4
9. Iran 1 2 0
10. Taiwan 1 1 5
11. Malaysia 1 1 2
12. Hong Kong 1 0 6
13. India 1 0 5
14. Indonesia 0 3 1
Sumb. Analisa/t
Tidak ada komentar