Header Ads

Penyemir Sepatu Dokter, Berpenghasilan Rp 165 Ribu Perhari


LINTAS PUBLIK-SIANTAR, Jangan menyerah dengan nasib, kita harus tetap berjuang.,Bekerja harus bermamfaat untuk orang lain. Demikian sepenggal kata yang di ucapkan H. srait penyemir sepatu keliling asal Pematangsiantar.


H. Sirait yang saat ini berumur 27 tahun mengaku untuk menjadi penyemir sepatu itu gampang, tapi untuk mendapatkan pelangan tetap itu yang sangat susah. “Untuk menyemir gampang bang, tapi yang susah dapatkan pelanggan. Kalu sudah langganan kita tinggal datang  aja, dan sering kita yang dicari  dipanggil,”kata Sirait kepada Lintas Publik Online Rabu (12/11/2014) yang tetap mengutamakan kwalitas semirannya.

Dalam menjalakan pekerjaannya, Sirait bekerja dari pagi pukul 07:00 Wib sampai Pukukul 18:00 Wib, tentunya dalam jangka waktu itu dia harus istrahat di rumahnya  pada tengah hari untuk makan siang, lokasi pekerjaan dan rumahnya tidak begitu jauh, jaraknya sekitar  3 Km, semuanya berada di sekitar pusat kota Pematangsiantar.

Langanan Sirait juga banyak, mulai Pejabat, Dokter dan pengusaha, karena lokasi penyemirannya di sekitar tempat mangkal (Minum Kopi) para pejabat, yaitu seputar jalan Cipto, Merdeka dan Sutomo di  kota Pematangsiantar. Karena sudah dikenal kalangan elit dan masyarakat menengah atas,khususnya  kantor pemerintahan, H Sirait “bebas” memasuki lokasi intansi  jalan Merdeka Pematangsiantar.
H. Sirait yang bertekun menjadi Penyemir sepatu.dok/Lintas Publik/leo
pemerintah yang dia suka, tak terkecuali kantor walikota
Dengan kesungguhan dan keuletannyadalam pekerjaannya menyemir sepatu, Sirait menetapkan jadwal pekerjaannya, sama seperti  jadwal orang bekerja pada umumnya.Misalnya saja pada  pagi hari dia harus bergegas berangkat bekerja  pada pukul  07:00 - 08 : 00 Wib ke Rumah sakit ternama di jalan Merdeka Siantar, karena pada saat jam-jam pagi itu banyak para dokter yang berpraktek, sehingga ‘membutuhkan” pelayannnya dalam jasa semir sepatu.

Di rumah sakit ini H.Sirait mempunyai langganan tetap beberapa orang dokter dan pegawai  di rumah sakit itu. Menurut Sirait, kalau dokter di rumah sakit itu sudah menjadi langganan bertahun-tahun, bahkan beberapa dokter memberikan kepercayaan kepadanya untuk menyemir semua sepatu yang ada di ruangan dokter tersebut, dan tentukan sekaligus merapikan rak sepatu sang dokter.

“Ada bang beberapa orang dokter, saya yang menyemir sepatunya, bisa sekali kerja aku menyemir 4 sampai 5 pasang sepatu milik dokter itu. Ya mereknya lumayanlah bang, pastinya sepatunya bagus-bagus, jadi butuh dirawat (disemir). Untuk menyemir sepatu itu biasanya aku di kasih Rp. 50.000 bahkan kadang lebih, ” Terang Sirait yang tetap memakai bahan semir sepatu yang berkwalitas, agar pelanggannya tidak kecewa.
H Sirait yang masih terus melajang ini menambahkan, kehidupan sebagai penyemir sepatu sudah bertahun-tahun dilaluinya, dan sampai saat ini dia tidak mau merubah pekerjaannya sebagai tukang semir sepatu. “Ngak maulah bang kerjaan lain, karena udah banyak langanan ku, bisanya aku dapat Rp 165. 000  per harinya, paling dikit aku dapat Rp.50.000,”jelas Sirait yang terus menabung dari hasil pekerjaannya.LP1/t

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.