Biksu berpengaruh Myanmar sebut pejabat PBB 'pelacur'
Myanmar, Pemerintah Myanmar tengah
menyelidiki pidato biksu kenamaan, Ashin Wirathu, yang menyebut utusan PBB
sebagai pelacur dan wanita jalang.
Wartawan BBC di Myanmar, Jonah Fisher,
mengatakan para politikus Myanmar tidak terlalu vokal atas pernyataan yang
disampaikan Ashin Wiratu, karena mereka tidak ingin para biksu, yang memegang
posisi sentral dalam kehidupan masyarakat, berseberangan dengan mereka.BBC/t
Wirathu mengeluarkan kata-kata
tersebut saat berpidato dalam unjuk rasa menentang pejabat PBB Yanghee Lee,
yang mengatakan prihatin dengan nasib minoritas Muslim.
Yanghee Lee secara khusus menyoal
diskriminasi terhadap warga Rohingya, yang tidak diakui sebagai warga negara
Myanmar.
Diplomat Korea Selatan ini melakukan
kunjungan 10 hari ke Myanmar pekan lalu.
Pernyataan Yanghee Lee ini
dilaporkan membuat para biksu garis keras marah, yang menganggap orang-orang
Rohingya sebagai pendatang ilegal dari Bangladesh, yang memaksa masuk ke negara
Myanmar yang berpenduduk mayoritas Buddha.
Ashin Wirathu adalah pemimpin
gerakan yang menyerukan pembatasan Muslim di Myanmar.
Melalui halaman Facebook, Menteri
Informasi Myanmar mengatakan pihaknya meminta Kementerian Agama untuk
menyelidiki kasus pidato biksu tersebut.
Tidak ada komentar