Dua Polisi Mesir Ditembak Mati di Depan Gereja
Kairo,
Dua polisi Mesir ditembak mati oleh pria bertopeng
saat mereka tengah berjaga di depan gereja Kristen Koptik di Kairo,
Mesir pada Selasa (6/1).
Serangan berlangsung ketika aparat kepolisian tengah memperketat keamanan menjelang perayaan Natal umat Kristen Koptik yang jatuh pada Rabu (7/1), atau sekitar dua pekan setelah perayaan Natal umat Katolik maupun Protestan pada 25 Desember lalu.Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Mesir, Hany Abdel Latif menyatakan serangan tersebut bukan merupakan serangan sektarian.
"Ini tidak ada hubungannya dengan salah satu hari besar saudara Koptik kami. Serangan itu bertujuan untuk memperlemah pasukan keamanan," kata Latif kepada media setempat, Al-Ahram, seperti ditulis Reuters, Selasa (6/1).
Populasi umat Kristen Koptik di Mesir mencapai 10 persen dari 85 juta warga Mesir. Sebagian besar umat Kristen Koptik hidup berdampingan secara damai dengan umat Muslim yang mayoritas beraliran Sunni selama berabad-abad.
Namun, setelah penggulingan rezim mantan presiden Mohamed Mursi yang merupakan pemimpin kelompok Ikhwanul Muslimin pada Juli 2013 lalu, sejumlah serangan terjadi, seperti pembakaran dan penghancuran gereja dan fasilitas Kristen di wilayah selatan yang banyak dihuni umat Kristen dan penduduk miskin.
Sementara, Ikhwanul Muslimin membantah serangan tersebut dilakukan oleh pihaknya, dan mengecam militer Mesir yang menggunakan sentimen populasi minoritas untuk mengkaitkan dengan krisis keamanan yang tengah dihadapi Mesir.
Sejak penggulingan Mursi, Mesir tengah menghadapi serangan kelompok pemberontak yang telah menewaskan ratusan tentara dan polisi.
Kelompok militan yang berbasis di Semenanjung Sinai bahkan telah mengumumkan dukungannya bagi kelompok militan ISIS, yang kini gencar beraksi di Irak dan Suriah.
Sebagian besar serangan terhadap pasukan keamanan Mesir terjadi di Semenanjung Sinai, yang berbatasan Israel dan Jalur Gaza. Namun, serangkaian serangan juga kerap terjadi di beberapa kota, termasuk di ibukota Kairo.
Penyerangan terhadap petugas kepolisian juga terjadi pada Selasa (6/1) sore, ketika seorang perwira polisi Mesir tewas saat membongkar bom rakitan di dekat sebuah kantor polisi di Kantor Kegubernuran Giza, di luar Kairo.
Empat tahun setelah penggulingan Hosni Mubarak pada 2011 lalu, ekonomi Mesir semakin memburuk, berdampak signifikan pada penurunan jumlah turis dan investor di negara itu.cnn/t
Serangan berlangsung ketika aparat kepolisian tengah memperketat keamanan menjelang perayaan Natal umat Kristen Koptik yang jatuh pada Rabu (7/1), atau sekitar dua pekan setelah perayaan Natal umat Katolik maupun Protestan pada 25 Desember lalu.Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Mesir, Hany Abdel Latif menyatakan serangan tersebut bukan merupakan serangan sektarian.
"Ini tidak ada hubungannya dengan salah satu hari besar saudara Koptik kami. Serangan itu bertujuan untuk memperlemah pasukan keamanan," kata Latif kepada media setempat, Al-Ahram, seperti ditulis Reuters, Selasa (6/1).
Populasi umat Kristen Koptik di Mesir mencapai 10 persen dari 85 juta warga Mesir. Sebagian besar umat Kristen Koptik hidup berdampingan secara damai dengan umat Muslim yang mayoritas beraliran Sunni selama berabad-abad.
Namun, setelah penggulingan rezim mantan presiden Mohamed Mursi yang merupakan pemimpin kelompok Ikhwanul Muslimin pada Juli 2013 lalu, sejumlah serangan terjadi, seperti pembakaran dan penghancuran gereja dan fasilitas Kristen di wilayah selatan yang banyak dihuni umat Kristen dan penduduk miskin.
Sementara, Ikhwanul Muslimin membantah serangan tersebut dilakukan oleh pihaknya, dan mengecam militer Mesir yang menggunakan sentimen populasi minoritas untuk mengkaitkan dengan krisis keamanan yang tengah dihadapi Mesir.
Sejak penggulingan Mursi, Mesir tengah menghadapi serangan kelompok pemberontak yang telah menewaskan ratusan tentara dan polisi.
Kelompok militan yang berbasis di Semenanjung Sinai bahkan telah mengumumkan dukungannya bagi kelompok militan ISIS, yang kini gencar beraksi di Irak dan Suriah.
Sebagian besar serangan terhadap pasukan keamanan Mesir terjadi di Semenanjung Sinai, yang berbatasan Israel dan Jalur Gaza. Namun, serangkaian serangan juga kerap terjadi di beberapa kota, termasuk di ibukota Kairo.
Penyerangan terhadap petugas kepolisian juga terjadi pada Selasa (6/1) sore, ketika seorang perwira polisi Mesir tewas saat membongkar bom rakitan di dekat sebuah kantor polisi di Kantor Kegubernuran Giza, di luar Kairo.
Empat tahun setelah penggulingan Hosni Mubarak pada 2011 lalu, ekonomi Mesir semakin memburuk, berdampak signifikan pada penurunan jumlah turis dan investor di negara itu.cnn/t
Tidak ada komentar