90 % Mahasiswa Di Siantar Copy Paste
LINTAS PUBLIK - SIANTAR, Ada yang menarik dalam Cara seminar "Penulisan Jurnal Ilmiah" yang dilaksanakan Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI)
cabang Siantar - Simalungun, Selasa (3 Februari 2015) di balai Rahmat Taman Hewan jalan MH.Sitorus kota Pematangsiantar. Pada saat itu pembicara DR. M. Rohmadi, M.Hum dosen Universitas Sebelas Maret Surakarta memberikan materi seminar berjudul "Strategi Menulis Artikel jurnal Ilmiah, penelitian dan non penelitian".
Pada saat itu Rohmadi sempat bertanya kepada seribuan mahasiswa yang hadir mengikuti seminar, "Coba jawab jujur, mahasiswa yang ada disini, ketika anda (mahasiswa)diberikan tugas oleh dosen di kampus, anda mengerjakan hanya dengan copy paste dari internet, jawab saja dengan jujur, karena kejujuran akan merubah mintsend anda kedepan,"kata Rohmadi melihat keingintahuannya tentang cara belajar mahasiswa di Siantar-Simalungun dalam mengerjakan tugas-tugas kuliahnya.
Sudah dapat ditebak, 90 % mahasiswa yang hadir memadati ruangan itu angkat tangan tanpa malu-malu. Melihat ini, Rohmadi tidak kaget, apalagi harus menyalahkan mahasiswa.
"Yah bagus atas kejujuran saudara, itulah akibat kita tidak mau merubah sistem dan strategi cara belajar kita selama ini, sehingga cara belajar kita monoton dan membosankan, bukan di Siantar ini saja mahasiswa banyak copy paste dalam mengerjakan tugas, mahasiswa seluruh Indonesia juga demikian, inilah yang harus kita rubah, sifat keingin tahuan tentang penelitian masih sangat kurang, " ujar Rohmadi langsung memberikan pemahaman cara belajar dan kuliah efektif, efesien dan kreatif untuk mahasiswa dan dosen saat itu juga.
Lebih jauh Rohmadi mengatakan, banyak dosen saat ini memberikan kuliah tidak kosisten terhadap materi mata pelajarannya, ketidak kosistenan itu dapat dilihat dari kurangnya minat menulis dan membaca para dosen. Minat menulis dan membaca, bagi dosen sangat mempengaruhi mahasiswa dalam mengajar, dosen harus banyak meneliti dan menuangkan gagasannya, baik menuangkan tulisan dalam jurnal ilmiah maupun media. sehinga dengan tulisan-tulisan itu, mahasiswa dapat meniru dan menjadi pembelajaran yang sangat strategis dalam perkuliahan.
"Bagaimana mahasiswa mau paham, materi pelajaran yang diberikan dosen, nila dosennya saja malas menulis. Banyak dosen memberi pelajaran yang sangat mononton dan membosankan, dosen harus kaya idea, dan kreatif. Sehingga virus membaca dan menulis dapat tertularkan kepada mahasiswa , mahasiswa akan lebih berani menuangkan gagasannya, apabila dilihat dosennya sangat kreatif menuangkan gagasannya dalam bentuk tulisan yang di muat di media,"jelas Rohmadi sambil memberi semangat kepada mahasiswa, agar mahasiswa berani menuliskan gagasannya di media lokal maupun nasional, tanpa ragu atau takut ada kesalahan penulisan. Karena menulis artikel mempunyai proses pembelajaran, semakin rajin menulis, akan semakin baik hasilnya.LP1/t
Pada saat itu Rohmadi sempat bertanya kepada seribuan mahasiswa yang hadir mengikuti seminar, "Coba jawab jujur, mahasiswa yang ada disini, ketika anda (mahasiswa)diberikan tugas oleh dosen di kampus, anda mengerjakan hanya dengan copy paste dari internet, jawab saja dengan jujur, karena kejujuran akan merubah mintsend anda kedepan,"kata Rohmadi melihat keingintahuannya tentang cara belajar mahasiswa di Siantar-Simalungun dalam mengerjakan tugas-tugas kuliahnya.
DR. M. Rohmadi, M.Hum dosen Universitas Sebelas Maret Surakarta sebagai pembica dalam seminar penulisan Ilmiah di kota Siantar.photo Lintas Publik |
Sudah dapat ditebak, 90 % mahasiswa yang hadir memadati ruangan itu angkat tangan tanpa malu-malu. Melihat ini, Rohmadi tidak kaget, apalagi harus menyalahkan mahasiswa.
"Yah bagus atas kejujuran saudara, itulah akibat kita tidak mau merubah sistem dan strategi cara belajar kita selama ini, sehingga cara belajar kita monoton dan membosankan, bukan di Siantar ini saja mahasiswa banyak copy paste dalam mengerjakan tugas, mahasiswa seluruh Indonesia juga demikian, inilah yang harus kita rubah, sifat keingin tahuan tentang penelitian masih sangat kurang, " ujar Rohmadi langsung memberikan pemahaman cara belajar dan kuliah efektif, efesien dan kreatif untuk mahasiswa dan dosen saat itu juga.
Lebih jauh Rohmadi mengatakan, banyak dosen saat ini memberikan kuliah tidak kosisten terhadap materi mata pelajarannya, ketidak kosistenan itu dapat dilihat dari kurangnya minat menulis dan membaca para dosen. Minat menulis dan membaca, bagi dosen sangat mempengaruhi mahasiswa dalam mengajar, dosen harus banyak meneliti dan menuangkan gagasannya, baik menuangkan tulisan dalam jurnal ilmiah maupun media. sehinga dengan tulisan-tulisan itu, mahasiswa dapat meniru dan menjadi pembelajaran yang sangat strategis dalam perkuliahan.
"Bagaimana mahasiswa mau paham, materi pelajaran yang diberikan dosen, nila dosennya saja malas menulis. Banyak dosen memberi pelajaran yang sangat mononton dan membosankan, dosen harus kaya idea, dan kreatif. Sehingga virus membaca dan menulis dapat tertularkan kepada mahasiswa , mahasiswa akan lebih berani menuangkan gagasannya, apabila dilihat dosennya sangat kreatif menuangkan gagasannya dalam bentuk tulisan yang di muat di media,"jelas Rohmadi sambil memberi semangat kepada mahasiswa, agar mahasiswa berani menuliskan gagasannya di media lokal maupun nasional, tanpa ragu atau takut ada kesalahan penulisan. Karena menulis artikel mempunyai proses pembelajaran, semakin rajin menulis, akan semakin baik hasilnya.LP1/t
Tidak ada komentar