Header Ads

Baru Mengudara Sehari, Televisi Berita Independen Arab Saudi Berhenti Siaran

RIYADH,  Sebuah stasiun televisi berita Arab Saudi menghentikan siarannya kurang dari 24 jam setelah beroperasi untuk pertama kalinya dari studionya Bahrain.
Alarab TV, milik miliuner Saudi, Pangeran Alwaleed bin Talal, diluncurkan dengan janji memberikan pemberitaan politik yang berimbang dan independen.
Salah satu tamu pertama mereka adalah seorang tokoh oposisi Bahrain. Celakanya, kedatangan politisi ini menimbulkan gelombang kritik dari media pro-pemerintah.
Manajemen Alarab TV mengatakan mereka terpaksa berhenti siaran karena "alasan teknis dan administrasi". Saluran itu kemudian menyiarkan video-video promosi dan mengatakan "akan segera kembali mengudara".
Menteri Informasi Bahrain mengatakan, "Program di kanal satelit Al-Arab telah dihentikan sementara untuk tujuan administratif dan teknis".
ilustrasi
"Otoritas Urusan Informasi terus bekerja dengan tim manajemen Al-Arab untuk menyelesaikan masalah ini dan siaran diharapkan bisa segera dilanjutkan," lanjut sang menteri.

Tidak taat norma
Harian terbitan Bahrain, Akhbar al-Khaleej, mengklaim pembekuan itu karena saluranl "tidak menaati norma-norma yang berlaku di negara-negara Teluk."
Khalil Marzook, yang kerap mengkritik keluarga kerajaan Sunni Bahrain, tampil dalam salah satu program utama kanal itu.
Dalam wawancara itu, Marzook membahas keputusan pemerintah Bahrain untuk mencabut kewarganegaraan 72 orang warga negeri tersebut.
Bahrain dilanda kerusuhan sejak pemberontakan Syiah pada 2011 yang menuntut pemerintah yang berhaluan Sunni, memberi hak lebih luas kepada warga Syiah.
Alarab adalah kanal TV pan-Arab terbaru yang masuk pasar, menyusul Al-Jazeera di Qatar dan Al-Arabiya di Dubai.
Jamal Kashoggi, manajer Alarab, mengatakan kepada AFP bahwa mereka memilih menyiarkan programnya dari Bahrain karena Arab Saudi tidak mengizinkan kanal "independen".Komp/t

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.