Header Ads

Didanai Mahasiswa FKIP HKBP Nommensen, Penerima ISPI Awards Harus Malu

LINTAS PUBLIK - SIANTAR, Jika benar tidak ada bantuan dari Wakil Wali Kota Siantar, Koni Ismail Siregar, selaku salah seorang penerima ISPI Awards Siantar – Simalungun, maka penerima penghargaan tersebut harusnya malu. 
 
Masalahnya, seminar itu seakan mengorbankan peserta seminar semata, khususnya mahasiswa FKIP HKBP Nommensen Siantar  yang “diarahkan” membeli tiket Rp80.000 per mahasiswa. 

Hal itu disampaikan mahasiswa FKIP HKBP Nommensen Siantar, menanggapi ucapan Marolop Panjaitan yang meniadakan “bantuan”  Wakil Wali Kota Siantar, Koni Ismail Siregar untuk mensukseskan seminar nasional jurnal ilmiah dan penganugerahan ISPI Awards yang diprakarsai Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI) Siantar – Simalungun, Selasa (3/2/2015), di Balai Rahmat Siantar.

Koni Ismail Siregar saat menerima ISPI Award (atas),
Tiket mengikuti seminar Rp.80.000 per mahasiswa.
Photo/LP
Padahal, kata mahasiswa yang minta namanya tidak dipublikasikan ini, saat itu Koni begitu semangat mengaku sebagai penasehat ISPI, sehingga tidak masuk akal jika Koni tidak punya partisipasi untuk mensukseskan seminar tersebut.

“Ucapan Pak Marolop itu penuh teka – teki lah bang dan kita harapkan ada klarifikasi langsung dari Pak Koni. Kan tidak masuk akal tidak ada bantuan Pak Koni,”kata mahasiswa ini heran.

Dia mengaku yakin dengan pemberitaan Lintas Publik, apalagi data dan fakta yang ditunjukkan sesuai dengan dilapangan. “Memang kami dirugikan kok. Seminar apa seperti itu, tempatnya tidak cocok, kursinya terbatas, dan mahasiswa dibuat macam panitia,”ujarnya.

Mahasiswa ini meminta para penerima ISPI Awards mengembalikan penghargaan itu karena tanpa disadari telah melukai hati mahasiswa. 

“Mungkin bapak dan ibu penerima ISPI Awards itu tidak tahu kalau mahasiswa jadi korban. Dan kalau boleh uang seminar itu dikembalikan jugalah,”ujarnya.

Inilah komentar Marolop Panjaitan menanggapi berita Lintas Publik dijejaring sosial alias Facebook. (Marolop Panjaitan "Marolop Bilang Didanai Koni" = "BULLSHIT". I NEVER SAY IT). 

Parahnya lagi, Marolop juga menuding berita Lintas Publik sebagai berita sampah atau Rubish News.

Sementara Koni Ismail Siregar saat diminta tanggapannya via ponsel, Kamis (12/2/2015), tidak menjawab panggilan Lintas Publik dan saat dilayangkan pesan singkat, Koni mengaku lagi sibuk.tim


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.