Guru Tampar Murid Di SD Plus, Benhard : Guru Harus Dapat Hukuman
LINTAS
PUBLIK – SIMALUNGUN, Kasus guru menampar murid
terjadi di SD Plus Tigabalata menjadi perbincangan hangat di
Siantar-Simalungun, kabar berita guru menampar siswa ini sampai menjadi berita
Head Line di media local Siantar Simalungun, membaca pemberitaan itu anggota
DPRD Kabupaten Simalungun Benhard Damanik, SE angkat bicara.
Benhard Damanik mengatakan, seharusnya guru
tidak asal main tampar kepada siswa, kalau ada kesalahan. Menampar itu tindakan
tidak terpuji, sama saja mencoreng dunia pendidikan.
“Guru ditugaskan untuk mengajar dan mendidik siswa
untuk pintar bukan ditugaskan untuk menampar siswa, tindakan seperti ini adalah
mencoreng dunia pendidikan,”kata Benhard Damanik, SE ketika di hubungi Lintas
Publik Online, Senin ( 2/2/2015).
Siswa SD Plus Tigabalata bermain diluar karena gurunya tidak ada di sekolah, walaupun jam pelajaran masih berlangsung. photo diambil 27 Januari 2015/Lintaspublik. pelajaran berlangsung |
Guru yang menampar siswa itu sudah
pantas mendapat hukuman, tindakan ini jangan dibiarkan, karena kita harus dapat
membuat efek jera terhadap guru yang main hakim sendiri. Silakan Dinas
pendidikan Kabupaten Simalungun membuat tim untuk melakukan investigasi kasus
ini, agar ada kejelasan permasalahnya, bila guru bersalah harus mendapat
tindakan tegas.
“Dinas pendidikan Kabupaten
Simalungun harus melakukan investigasi, kalau memang benar
terjadi pemukulan atau penamparan, maka guru tersebut harus diberi hukuman.
Hukuman diberikan terhadap guru itu menunjukan komitmen dunia pendidikan adalah
pembinaan, hukuman itu juga menjadi efek jera bagi guru yang bersangkutan,
sehingga membuat buat efek jera bagi guru lainnya,”jelas
Benhard yang menyayangkan dunia pendidikan tercoreng karena ulah guru yang
kurang professional.
Sebelumnya Lintas Publik Online menyoroti kinerja guru-guru SD Plus Selasa (27/1/2015), bahwa di SD tersebut guru-guru juga kurang disiplin, ini
dibuktikan, bahwa banyak ruang kelas pada saat jam belajar guru tidak ada di
tempat. Siswapun banyak yang bermain di ruang kelas, bahkan didalam kelas ada
tergantung kain pel dan payung yang di lebarkan. BACA JUGA
Mance Hasibuan, Spd sebagai guru
kepala pun sulit dihubungi, apa sebenarnya yang dapat dibagakan dari SD Plus
ini, kalau gurunya juga tidak disiplin, wajarlah bila Bupati Simalungun
memperbaiki system belajar di SD Plus ini, semoga saja!.tim
Tidak ada komentar