Header Ads

Heboh...!, Berita Seminar ISPI Hanya "Modus" Jadi Trending Topik

LINTAS PUBLIK - SIANTAR, Heboh...!, berita Lintas Publik Online dengan judul Modus Seminar, ISPI Siantar - Simalungun "Peras" Mahasiswa menjadi pembicaraan hangat di kota Pematangsiantar dan kabupaten Simalungun, hal ini dapat dilihat di media sosial face book, bahwa berita itu memiliki nilai positif dan negatif.

Misalnya saja Rasmauhur Saragih, bahwa dirinya juga membayar Rp.100.000 untuk mengikuti seminar ini,  Rasmauhur Saragih aku dmana?, aku smalam dtang lo, bayar 100rb,ciussssss!.
Rikanson Jutamardi Purba No comment-lah. Gak enak sama kawan2.
Rasmauhur Saragih aku justru bayar 100rb botou krn katanya tu 80rb utk mahasiswa jadi klw bukan mahasiswa jad 100rb. tadi aku dtg ke situ, dan ikut menghadri, jadi gimana na?,"katanya kembali bertanya kepada teman-teman lainnya di Group face book Media Simalungun.

Yang lebih menghebohkan lagi, ternyata postingan berita ini mendapat reaksi dari ketua panitia Marolop Panjaitan, yang mempertanyakan bahwa berita Lintas publik Online hanya berita Bohong dan fitnah, inilah sekilas postingan kabarnya dari berbagai sumber di media sosial face book .


Kerja Kerja Kerja : bah boha do i ate

Albert Tony Lumban Gaol : Nga maol hu antusi on,,

Kerja Kerja Kerja :  i ma ate, dana sian pak Koni, alai mhsw dikutip 80 rb per orang,,,,

Albert Tony Lumban Gaol  : Ido didok media i!

Antony Sinamo : Wao....tong do songon namasai ateh...sai lalap seminar..hadehh

Kerja Kerja Kerja :  ai na gabe targoar do di barita i parsameanta i,,, apalagi pakai istilah "peras".... so tung gabe kampus pemeras i do na bahaya,,, jala kata "ada dosen" onpe so tung maraprap so magulang na "meraup untung ratusan juta" na dibarita ni koran on,,,

Tiket masuk seminar yang dilaksanakan ISPI di Balai Rahmat Siantar.
Photo Lintas Publik.

Sirajaoloan Hotang : Ondehhh.... mangtabs nai puank

Marolop Panjaitan : BERITA BOHONG = FITNAH.

Marolop Panjaitan : ADA APA DGN MEDIA ONLINE LINTAS PUBLIK??? 2 HARI YANG LALU BERITANYA MENDUKUNG DAN MENYANJUNG PROGRAM ISPI,, SEKARANG MENYEBARKAN BERITA BOHONG. WOW'.... ADA APA YA?? APAKAH KARENA ............He..he..he..

Marolop Panjaitan : LIHATLAH PARA PESERTA BANYAK YANG FOTO BARENG DENGAN NARASUMBER Dr. M.Rohhmadi, M.Hum. Apakah diwajah mereka ada unsur keterpaksaan??? Let the fact speaks.
BACA JUGA  90 % Mahasiswa Di Siantar Copy Paste
 

Marolop Panjaitan : Pembaca yang cerdas adalah pembaca yang tidak percaya begitu saja atas sebuah pemberitaan. Coba simak kedua berita diatas. Hanya dalam waktu 2 hari saja Media online yang sama menyajikan berita yang sangat kontaproduktif...

Marolop Panjaitan Semoga Media Online "Lintas Publik" tidak ditinggalkan oleh para pembacanya. Tks.

Marolop Panjaitan "Marolop Bilang Didanai Koni" = "BULLSHIT". I NEVER SAY IT.

Marolop Panjaitan "meraup untung ratusan juta" = " RUBISH NEWS". Everybody knows that it's imposible.

Marolop Panjaitan I really realized why they publish "this rubbish news" . A day before they came to me and asked me " bla..bla..bla" and I said "I couldn't fullfill your needs" and the next day "They published this nightmare".Aku benar-benar menyadari mengapa mereka menerbitkan "Berita sampah ini". Sehari sebelum mereka datang kepada saya dan bertanya "bla...bla...bla "dan aku berkata" saya tidak bisa memenuhi kebutuhan Anda "dan hari berikutnya"mereka diterbitkan mimpi buruk ini".

Redaksi Lintas Publik Online Menjawab : 

Agar berita tidak menjadi bias, redaksi menjawab, bahwa sebelumnya redaksi yang terdiri dari tagor Leo Sitohang, Gunawan Siringo-ringo, Harkit Sihombing dan Gerson Simangunsong di undang wakil walikota Siantar untuk ngopi bersama dengan keluarga besar GAMKI Siantar di Palm Hotel, sebelum usai minum kopi bersama usai  kami di sodorkan sebuah undangan ISPI yang akan melaksanakan seminar, Selasa (3\2). Karena sangat mendukung pendidikan, dan acara sangat dekat dengan Palm hotel kami pun menyempatkan diri melihat dan meliput persiapan panitia di "Balai Rahmat" Lokasi taman hewan.

Dalam kesempatan itu terjadilah wawancara panitia dan tim redaksi  Lintas Publik Online, apa saja program ISPI, dan dalam kesempatan itu juga panitia menceritakan bahwa banyak program bea siswa gratis yang akan di luncurkan buat kota Siantar dan Simalungun, termasuk acara ini adalah gratis, dan sifatnya gotong royong.  Ada yang memberikan tempat, ada yang memberikan snack dan termasuk ada yang memberikan makan siang. Bahkan tim Lintas Publik online disodorkan beasiswa gratis jenjang S2, tentu saja tim Lintas Publik online sangat mendukung program ISPI itu. " Gotong royongnya acara ini bang, ada yang kasih tempat, ada yang snack, ada kursi, dan ada yang kasih makan siang,"kata Marolop ketika itu, tanpa memberitahukan bahwa ada membayar tiket masuk.

Tapi betapa terkejutnya tim redaksi  Lintas Publik online ketika acara ISPI di mulai, ribuan mahasiswa menunjukan sebuah kertas, yang bertuliskan nilai Rp 80.000, diam-diam tim redaksi menanyakan mahasiswa, kenapa mau membeli tiket semahal itu, jawabnya sudah dapat di tebak, karena tiket yang memberikannya adalah dosennya di kampus."Macam manalah bang, dosen kaminya yang jual tiket,"kata salah seorang mahaiswa waktu itu.

Pada saat acara berlangsung, banyak mahasiswa yang harus duduk di totoar, tangga, dan taman, mereka bukannya mendengarkan acara seminar, tapi mereka asik bercerita karena bangku sudat padat, dan banyak juga mahasiwa yang meninggalkan tempat sebelum acara seminar usai, ini diakibatkan, soundsystem yang tidak mendukung. "Macam mana mau pintar gini bang, suara pembicara saja ngak jelas, padahal sudah keluar uang ku Rp.80.000,"jelas mahasiswa ketika itu menyesalkan acara yang tidak maksimal. 

Hingga berita ini di turunkan, pembaca Modus Seminar, ISPI Siantar - Simalungun "Peras" Mahasiswa mencapai puluhan ribu pembaca, Rabu (4/2/2015), redaksi belum tahu apakah reaksi pembaca menilai berita ini positif atau negatif, yang pastinya ini menjadi pembelajaran bagi kita. "Kejujuran yang utama, karena nilai kejujuran itu mahal, karena Jurnal Ilmiah akan menjadi pengetahuan baru bagi masyarakat banyak,":kata  Dr. M.Rohhmadi, M.Hum ketika menutup pembicaraannya. tim






Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.