Jelang Pilkada, Anak Siantar Di Jakarta Terbelah
LINTAS
PUBLIK – SIANTAR, Kondisi
anak Siantar di Jakarta tidak harmonis lagi, ini diakibatkan dukung mendukung
jelang pemilihan walikota di Pematangsiantar tidak dapat lagi di hindari.
Bahkan sesama groub di media social sudah saling sindir, bahkan kondisi diperparah
dengan saling jegal dan menghapus (remove) lawan bicaranya.
Seharusnya Grup ini kita jadikan sebagai Forum Komunikasi sesama anak Siantar,bukan tempat ajang kampanye. Yakinlah..bila dalam grup ini masih dibiarkan untuk tempat saling kampanye para TS,maka akan terjadi perpecahan antara sesama anggota grup anak siantar,dan akhirnya akan bermunculan grup grup anak siantar yg lain.
Saran dari saya Benhard Paruhum : Jadikan Grup As ini sebagai tempat berkumpulnya seluruh anak siantar dimanapun berada,untuk dapat bersama sama secara bergotong royong membangun Kota kelahiran kita siantar.dan Grup ini harus bersih dari segala yang berbau politik agar tidak terjadi saling pojok memojokkan. Trimakasih.salam.”terang Berhard memposting pernyataannya melalui groub face book kebangaan anak Siantar.
Sampai sejauh ini redaksi belum dapat menemukan
siapa sebenarnya sosok yang di jagokan anak Siantar di perantauan ini, tapi situasi politik
telah memanas di media social, tak tanggung-tanggung anak Siantar yang tersebar di pulau Jawa sudah
memiliki jagonya masing-masing. Mungkin akibat dukung-mendukung calonnyalah hingga anak Siantar terpecah. Inilah sebagian informasi yang dapat di rilis
tim kretif berita online www.lintaspublik.com
di media sosial face book.
Sangat besar harapan anak Siantar yang tinggal di Jakarta, misalnya saja
Benhard ParuhumAnak Siantar pada
Kamis, (5/2/2015) memberikan pernyataannya sebagai berikut,”Meskipun saya jarang membuat postingan di Grup AS ini,namun
saya setiap saat selalu menyempatkan diri untuk melihat interaksi2 yg ada di
grup ini.
Sebagai putra Siantar yg bermukim di perantauan saya sangat bangga dengan grup ini,namun akhir2 ini saya merasa sedikit khawatir, karena grup AS ini sudah seperti berubah fungsi menjadi tempat kampanye para TS balon walikota.
Sebagai putra Siantar yg bermukim di perantauan saya sangat bangga dengan grup ini,namun akhir2 ini saya merasa sedikit khawatir, karena grup AS ini sudah seperti berubah fungsi menjadi tempat kampanye para TS balon walikota.
Seharusnya Grup ini kita jadikan sebagai Forum Komunikasi sesama anak Siantar,bukan tempat ajang kampanye. Yakinlah..bila dalam grup ini masih dibiarkan untuk tempat saling kampanye para TS,maka akan terjadi perpecahan antara sesama anggota grup anak siantar,dan akhirnya akan bermunculan grup grup anak siantar yg lain.
Saran dari saya Benhard Paruhum : Jadikan Grup As ini sebagai tempat berkumpulnya seluruh anak siantar dimanapun berada,untuk dapat bersama sama secara bergotong royong membangun Kota kelahiran kita siantar.dan Grup ini harus bersih dari segala yang berbau politik agar tidak terjadi saling pojok memojokkan. Trimakasih.salam.”terang Berhard memposting pernyataannya melalui groub face book kebangaan anak Siantar.
Yusniar
Silalahi yang juga anak Siantar tinggal di Jakarta, ketika dihubungi Kamis (5/2/2015) kepada Lintas Publik Online mengatakan, bahwa saat ini kondisi anak
siantar yang tinggal di perantau sudah terbelah, ini di akibatkan banyaknya
anak Siantar yang maju menjelang pilkada kota Siantar, kalau ada anak rantau yang maju sebagai calon walikota Siantar pastilah anak perantauan mendukung.
Mungkin saja, akibat adanya dukung-mendukung, jadinya di media sosialpun jadi tidak harmonis lagi, sementara sebelum ada situasi menjelang pilkada ini, kami sangat harmonis di dunia maya, dan sering juga kopi darat di Jakarta.
Mungkin saja, akibat adanya dukung-mendukung, jadinya di media sosialpun jadi tidak harmonis lagi, sementara sebelum ada situasi menjelang pilkada ini, kami sangat harmonis di dunia maya, dan sering juga kopi darat di Jakarta.
“Permainannya
ngak per lagi nih nampaknya bang, sudah saling jegal dan menjelek-jelekan, kami pun ngak
tahu kenapa salah satu teman kami di hapus dari groub pertemanan face book,”kata
Yusniar mengaku anak jalan Diponegoro Siantar.
Lebih
jauh Yusniar mengatakan, jujur saja saya sudah ada jagoan untuk diberikan
rekomendasi kepada masyarakat Siantar, siapa yang seharusnya didukung sebagai
walikota. Memang kami di perantau tidak memilih siapa walikota Siantar, tapi
paling tidak kami dapat memberikan masukan siapa sosok yang patut didukung,
kepada saudara dan family yang tinggal di siantar.
“Lho
jelas saja, suara kami pasti didengarkan, saudara kami kan banyak di Siantar, kamilah
yang tahu siapa anak rantau nantinya yang harus didukung keluarga kami,”ujar
Yusniar alumni SMA Negeri 1 Pematangsiantar, mengharapkan pemilihan.
Salah
seorang anak Siantar Vera Pane yang tinggal di Jakarta mengaku saat ini dirinya sudah di keluarkan
dari salah group face book kebanggaan
anak Siantar. Saya tidak tahu kenapa di keluarkan dari groub itu, tapi yang
pastinya saya sudah di peringati admin, agar jangan “keras-keras” memberikan postingan,
saya juga tidak tahu kalau ada yang tersinggung dalam postingan ku.
“Setiap
aku posting, banyaknya yang komen, ada yang lucu, ada menyingung, biasalah di
dunia maya, “Jelas Vera Pane seorang bidan Profesional, merasa ada sesuatu yang di sembunyikan admin dalam
menjelang pilkada kota Siantar nanti.tim
Tidak ada komentar