Ada Oknum dibalik Kelangkaan Elpiji 3 kg
LINTAS PUBLIK - JAKARTA, Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kilogram (Kg) di beberapa daerah membuat
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) angkat suara. ESDM
mencurigai, kelangkaan ini terjadi karena adanya kesengajaan yang
dilakukan oleh oknum tertentu.
Menurut Kepala Pusat Komunikasi Kementerian ESDM Saleh Abdurrahman pihaknya tidak menemukan adanya kendala distribusi. PT Pertamina (Persero) pun tak melakukan pengurangan kuota terhadap tabung gas yang sering disebut sebagai gas melon itu.
"Apa yang terjadi di beberapa daerah khususnya di daerah Jawa Barat itu lebih disebabkan karena foktor-faktor lokal. Karena kenyataannya stok elpiji sebenarnya aman, jadi tidak ada kelangkaan," ungkap Saleh dalam perbincangan bersama Radio Republik Indonesia di Jakarta, Senin (2/3).
Lebih lanjut Saleh menilai terjadi kelangkaan itu karena pihak-pihak tertentu memanfaatkan situasi untuk mencari keuntungan. Untuk itu Kementerian ESDM akan terus menyelidiki siapa saja yang "bermain" dalam kelangkaan gas melon tersebut.
"Yang harganya naik itu yang 12 kg, bukan yang 3 kg. Ini karena ada pihak tertentu yang ingin ambil untung, lalu di timbun gasnya. Padahal harga yang naik adalah yang gas 12 kg"
"Kami berjanji akan memberikan teguran keras kepada yang menimbun bahkan kami bisa laporkan ke polisi kami mohon juga masyarakat dapat memberikan informasi kepada kami sebanyak-banyaknya," pintanya.SP/t
Menurut Kepala Pusat Komunikasi Kementerian ESDM Saleh Abdurrahman pihaknya tidak menemukan adanya kendala distribusi. PT Pertamina (Persero) pun tak melakukan pengurangan kuota terhadap tabung gas yang sering disebut sebagai gas melon itu.
"Apa yang terjadi di beberapa daerah khususnya di daerah Jawa Barat itu lebih disebabkan karena foktor-faktor lokal. Karena kenyataannya stok elpiji sebenarnya aman, jadi tidak ada kelangkaan," ungkap Saleh dalam perbincangan bersama Radio Republik Indonesia di Jakarta, Senin (2/3).
Lebih lanjut Saleh menilai terjadi kelangkaan itu karena pihak-pihak tertentu memanfaatkan situasi untuk mencari keuntungan. Untuk itu Kementerian ESDM akan terus menyelidiki siapa saja yang "bermain" dalam kelangkaan gas melon tersebut.
"Yang harganya naik itu yang 12 kg, bukan yang 3 kg. Ini karena ada pihak tertentu yang ingin ambil untung, lalu di timbun gasnya. Padahal harga yang naik adalah yang gas 12 kg"
"Kami berjanji akan memberikan teguran keras kepada yang menimbun bahkan kami bisa laporkan ke polisi kami mohon juga masyarakat dapat memberikan informasi kepada kami sebanyak-banyaknya," pintanya.SP/t
Tidak ada komentar