Header Ads

Begini 5 Fakta Mengejutkan dari Tembakau

LINTAS PUBLIK  - Amerika, Tembakau masih jadi idola. Dalam kehidupan sehari-hari, meskipun membunuh sekitar enam juta orang setiap tahunnya, penggunaan tembakau tetap saja merajalela di seluruh dunia. Menurut edisi baru majalah Tobacco Atlas, seperti dilansir Time pada 19 Maret 2015, laporan American Cancer Society dan Yayasan Paru Dunia menyatakan terdapat lima fakta mengejutkan tentang tembakau yang perlu diketahui.

1. Rokok telah dibakar lebih dari 5,8 triliun batang pada 2014
Orang-orang di Eropa dan Amerika secara konsisten telah mengurangi merokok rokok selama satu dekade terakhir. Namun pertumbuhan konsumsi rokok yang cukup signifikan terjadi di Cina. Rata-rata orang dewasa di sana merokok lebih dari 2.000 batang pada 2014.
Seorang pekerja sedang berjalan di ladang tembakau, Vinales, Kuba. Setelah pemerintah Amerika membuka kembali perdagangan dan wisata ke Kuba, namun cerutu masih menjadi barang ilegal di Amerika, 27 Januari 2015. Dado Galdieri/Getty Images

2. Tembakau membunuh setidaknya setengah dari penggunanya
Orang cenderung berpikir bahwa kanker paru-paru bertanggung jawab atas kematian terkait dengan tembakau. Memang benar bahwa penyakit itu membunuh lebih dari satu juta perokok di seluruh dunia setiap tahun. Namun kanker paru-paru adalah salah satu dari banyak penyakit yang berkaitan dengan tembakau yang dapat membunuh. Stroke, serangan jantung, bronkitis, dan emfisema adalah pembunuh top lain. Bahkan, jika perokok tidak mendapatkan penyakit yang disebabkan oleh tembakau, merokok mengurangi kemungkinan bertahan hidup seseorang dalam kondisi lain.

3. Industri tembakau menghabiskan triliunan rupiah setiap tahun untuk promosi
Dari sumbangan amal untuk lobi, industri tembakau menghabiskan banyak uang untuk menarik hati pengguna dan pendukung. Di Amerika Serikat, misalnya, industri tembakau memiliki lebih dari 150 pelobi di Washington dengan biaya tahunan lebih dari US$ 26.000.000. Perusahaan juga menyumbangkan jutaan uang untuk badan amal guna meningkatkan citra mereka. Namun mereka juga mengeluarkan uang untuk pemasaran tradisional, seperti pada billboard dan iklan majalah. Menurut laporan itu, industri tembakau menghabiskan US$ 900.000 setiap jam untuk iklan di AS. Jadi, jika Anda menghabiskan lima menit membaca artikel ini, industri tembakau akan menghabiskan US$ 75.000 pada pemasaran.

4. Produsen rokok sudah rentan sasaran
Sebagai orang di negara-negara maju, seperti Amerika Serikat, semakin menyadari risiko merokok. Industri tembakau telah menginvestasikan sumber daya dalam mendapatkan orang di negara berkembang untuk mengadopsi kebiasaan tersebut. Dihadapkan dengan regulasi yang kurang, kata laporan itu, pemasaran mempropagandakan persepsi bahwa merokok tidak hanya "keren", tapi juga memberikan manfaat kesehatan. Perokok tidak peduli dengan uang yang mereka habiskan untuk membeli rokok. Di negara-negara berpenghasilan tinggi, seperti Kanada dan Prancis, hampir sepertiga dari perokok laki-laki menghabiskan uang membeli rokok dan mengesampingkan hal-hal yang lebih penting, seperti makan. Hampir tiga per empat dari pria perokok melakukan hal yang sama di negara-negara berpenghasilan menengah, seperti Brasil dan Thailand.

5. Peraturan dan kampanye kesadaran publik telah berhasil
Laporan ini menemukan beberapa kabar baik, antara lain kombinasi regulasi dan kesadaran masyarakat dapat menurunkan prevalensi merokok. Menaikkan pajak rokok, misalnya, telah terbukti meningkatkan kemungkinan orang akan berhenti merokok dan mencegah orang merokok. Upaya lain, seperti larangan merokok di tempat umum dan pembatasan iklan, juga telah sukses. Di New York, tempat yang mengadopsi praktek-praktek ini, prevalensi merokok telah menurun sepertiga.time/t

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.