Sang Bupati Kini Rajin Sambangi Toilet
LINTAS PUBLIK - BANYUWANGI, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas kini punya
kegemaran baru setiap berkeliling ke sejumlah tempat di wilayah
kerjanya.Bupati muda yang kepemimpinannya dinilai kreatif dan penuh
inovasi ini sangat perhatian pada masalah kebersihan. Ia rajin
menyambangi toilet, atau yang biasa disebut "kamar kecil" itu.
"Kalau
saya melakukan kunjungan, yang pertama saya lihat adalah toilet. Bersih
atau tidak toiletnya," kata pria kelahiran Banyuwangi, 6 Agustus 1973,
yang mantan anggota DPR RI ini, saat menyambut kedatangan Menko
Kemaritiman Indroyono Soesilo, beberapa waktu lalu.
Politisi
yang lama berkiprah di Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) ini
menegaskan, toilet menjadi salah satu parameter penilaiannya. Bahkan,
jika ada sekolah atau bahkan tempat ibadah terlihat toiletnya kotor,
bantuan untuk lembaga itu akan ditunda, bahkan tidak dicairkan.
Alumnus
Teknologi Pendidikan IKIP Jakarta dan Sastra Universitas Indonesia ini
mengemukakan selama ini banyak tempat ibadah yang toiletnya kotor dan
berbau pesing. Demikian juga sekolah yang seharusnya mendidik siswanya
berperilaku bersih, malah tak tgampak pada kebersihan toiletnya.
Untuk
membudayakan kebersihan itu, Pemkab Banyuwangi menggelar Festival
Toilet Bersih dengan melibatkan semua unsur masyarakat, termasuk lembaga
keagamaan dan tempat-tempat ibadah.
Ketua
Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jatim ini mengemukakan bahwa
festival tersebut akan semakin meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa
selain untuk menjaga kesehatan, kebersihan adalah bagian yang tak
terpisahkan dari iman.
Festival ini akan
berlangsung selama enam bulan ke depan dengan lomba kebersihan toilet di
mana profil dan kedatangan juri dirahasiakan.
Menurut
Anas, lewat ajang ini, pihaknya akan mengetahui sejauh mana masyarakat
peduli pada kebersihan lingkungannya, terutama fasilitas toilet di rumah
maupun lingkungan sekitarnya.
Anas mengemukakan bahwa pihaknya terus berupaya menjadikan Banyuwangi sebagai daerah yang sehat dan nyaman untuk ditinggali.
"Gerakan
toilet bersih kami festivalkan agar masyarakat bisa menerimanya dengan
senang sama seperti saat mereka menikmati festival budaya atau musik.
Jadi, membersihkan toilet tak menjadi beban, tapi menjadi aktivitas yang
menyenangkan," katanya.
Anas menambahkan,
toilet selama ini kerap disepelekan. Karena itu pihaknya ingin membangun
Banyuwangi dari halaman belakang, khususnya dari kebersihan toilet.
"Mungkin
ini dianggap sepele, tapi sesungguhnya sangat urgen. Keberadaan toilet
ikut merepresentasikan kepribadian masyarakat setempat," katanya.ant/t
Tidak ada komentar