Header Ads

Siswa SMP Bolos, Kedapatan Main Judi

LINTAS PUBLIK – SIANTAR, Operasi kasih sayang yang dilakukan Dinas Pendidikan berhasil menjaring siswa bolos saat proses belajar mengajar.Kali ini tim mendapati siswa sedang asyik bermain judi yakni bermain kartu dua (populernya main jisong) di sungai. Bukan itu saja,yang membuat mata tercengang ternyata mereka masih duduk di bangku SMP. 
 
“Mereka kita dapati bolos dan sedang asyik bermain jisong di sungai.Padahal saat itu masih jam belajar mengajar.Kita sangat menyayangkan kelakuan mereka”Ujar Juniar Sinaga kepada Lintas Publik Online ,Selasa (10/3/ 2015).

Siswa yang tertangkap bermain judi, sedang diberi pembinaan
oleh petugas Patroli dinas pendidikan kota Pematangsiantar

 Juniar menjelaskan,para pelajar yang masih duduk di bangku SMP tersebut berasal dari sekolah negeri ternama dan pastinya membuat tercoreng nama sekolahnya.Lihat saja,6 pelajar tersebut mengaku telah melakukan hal yang sama (berjudi) namun luput dari perhatian sekolahnya.

“setelah kita bawa ke kantor dinas pendidikan mereka mengaku telah berulang kali bermain judi di sungai tersebut.Letaknya di simpang kapok kelurahan tanjung tongah kecamatan siantar martoba,”jelas Juniar.
Dinas Pendidikan sempat berencana menyerahkan siswa bolos ini ke pihak kepolisian karena melakukan perbuatan tindak pidana.Namun hal itu urung dilakukan mereka,disamping masih duduk di bangku SMP,umur mereka masih belia dan takutnya orang tua mereka akan murka.bukan itu saja sanksi pecat akan menghantam mereka.
Yang rugi kita semua,makanya dinas pendidikan memberikan pembinaan,pengarahan serta menyerahkan kembali ke pihak sekolah. Agar kepala sekolah maupun guru yang bersangkutan mendidik secara intensif,mendampingi secara terus menerus.

”kan ada Guru BP,setidaknya BP tersebut mendampingi mereka.Bila tidak berhasil,sekolah mendatang psikolog untuk mengetahui jiwa para pelajar tersebut sehingga bisa dihilangkan kebiasan para pelajar itu,”tukasnya.

 Disela-sela pembinaan yang dilakukan Dinas Pendidikan,kepala sekolah dari pelajar tersebut datang menjumpai mereka , sekaligus menjemput para pelajar yang kedapatan bolos. Melihat itu, Kepala sekolah tersebut tampak geleng-geleng kepala ketika tim operasi kasih sayang menunjukkan bukti yakni kartu domino dan uang sebanyak 43.000.

”Pak Kepsek,inilah buktinya,siswa bapak main judi jisong, uang tersebut kita dapat saat mereka sedang asyik dan diletakkan diatas tanah,”ujar Juniar kepada kepsek siswa tersebut.
Kepsek tersebut tampak marah dan malah menyetujui siswa ini diserahkan kepada kepolisian agar mereka jera. Namun karena tukar pikiran dengan pegawai dinas lainnya ditambah masukan dari wartawan yang meliput disana niat tersebut urung dilakukan.

 “Lebih baik dibina di sekolah saja pak,dirembukkan dengan orang tua siswa sehingga dapat dilakukan tindakan-tindakan terbaik.Tentunya tindakan tersebut baik bagi ke enam siswa tersebut.Yang terutama mereka dapat berubah dan tidak mengulangi perbuatan bolos maupun main judi,”kata reporter Lintas Publik member saran kepada kepsek tersebut.

 Saat Lintas Publik berbincang dengan ke enam siswa tersebut,mereka tampak menyesal dan berjanji tidak mengulangi perbuatannya.Bukan itu saja,dari raut wajah mereka tampak ketakutan yang sangat luar biasa baik kepada Kepala sekolah,guru terlebih kepada orang tua mereka .

“Tolonglah pak,jangan dikasih tahu kepada orang tua saya.Saya takut diusir bapak dari rumah. Tolong ya pak,”ujar siswa yang berperawakan tinggi kurus sambil memelas. Fra/t

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.