Header Ads

Tiap Tahun Sawah Beralih Fungsi, Dinas Pertanian Ajukan Perda


LINTAS PUBLIK – SIANTAR, Luas lahan pertanian terutama lahan sawah tiap tahunnya mengalami penurunan.Akibatnya,produksi panen padi turun drastis.Sehingga untuk memenuhi kebutuhan beras bagi Kota Pematangsiantar didatangkan dari daerah tetangga seperti kabupaten simalungun, Kabupaten Tobasa,  maupun dari bantuan pusat yaitu Raskin (beras miskin).
 
 Menurut J.Aritonang selaku Kasi Statistik Produksi BPS Kota Pematangsiantar,bahwa luas lahan panen setiap tahunnya selalu turun.Dilihat dari data,Tahun 2010 luas lahan panen padi 5.084 hektar,Tahun 2011 luas 4.475 hektar,Tahun 2012 luas 3.896 hektar,tahun 2013 luas 3.615 hektar.
Lahan Sawah yang menjadi Perumahan
di Kecamatan Marihat.
“Dalam setahun 2 kali panen,jadi jika ingin mengetahui luas lahan panen tiap musim, tinggal bagi dua saja,”kata  Aritonang kepada Lintas Publik Online,Kamis ( 12 /3/ 2015).

J. Arotonang lebih jauh mengatakan, dengan luas lahan tersebut,dapat diprediksi,tidak dapat memenuhi kebutuhan beras untuk masyarakat kota Pematangsiantar.Yang mana,pertumbuhan penduduk setiap tahunnya mengalami peningkatan dahsyat. Seperti tahun 2010,jumlah penduduk 234.698 jiwa.Tahun 2011,sebanyak 236.893 jiwa,tahun 2012 sebanyak 236.947 jiwa,tahun 2013 sebanyak 237.434 jiwa.

”Jumlah penduduk tahun 2014 belum kita data,dan saya pastikan  bertambah banyak. Karena,meskipun angka kematian selalu ada tetapi angka kelahiran masih lebih banyak jumlahnya,”tutur pria berkumis ini.
 Ketika disinggung,soal upaya mengatasi kurangnya  luas lahan padi di Kota Pematngsiantar. Aritonang tidak dapat menjawab dan BPS tidak dapat berbuat apa-apa. Hanya,setelah duduk bersama dengan Dinas Pertanian,BPS telah mengutarakan kekuatirannya.

BPS tidak memiliki kewenangan,untuk menghempang berkurangnya lahan sawah padi. Mungkin Pemerintah kota Pematangsiantar yang harus turun tangan.

Kepala Dinas Pertanian Ir.Robert Pangaribuan  ketika dihubungi mengatakan keterusteranganya, bahwa telah terjadi pengurangan lahan untuk lahan sawah padi.Sejauh ini,upaya kita hanya menghimbau dan menghimbau saja.

“Kita tetap menyarankan,bahwa dari bertani pun orang dapat sukses dan kaya raya, makanya jangan mudah mengalikan tanah sawah dengan tanaman lainnya, apalagi mengalihkan menjadi perumahan,”ujar Robert serius.

 Meskipun begitu, pihak Dinas Pertanian telah menyiapkan langkah-langkah konkrit untuk menyikapi kejadian ini.Salah satunya,mengajukan Ranperda pelarangan perubahan lahan sawah padi, jadi lahan sawah padi tetap lahan sawah padi,tidak bisa berubah jadi lahan perumahan.

”kami telah mengajukan Perda tentang lahan Padi, agar jangan seenaknya dialih fungsikan, apalagi dialaihkan menjadi perumahan,”terang Robert menutup pembicaraan. Fra/t

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.