Wesly Silalahi Mendaftar ke DPC Partai Gerindra
LINTAS PUBLIK - SIANTAR , Wesly
Silalahi Alumni SMA Negeri 2 kota Pematangsiantar resmi mendaftarkan diri sebagai Bakal Calon (Balon) Wali Kota Siantar
dengan mendatangi Kantor DPC Partai Gerindra Kota Siantar, Senin (16/3/2015),
di Jalan Ahmad Yani No 160, Kecamatan Siantar Timur.
“Menjadi pemimpin itu harus tulus, jujur dan
tidak meninggalkan kearifan local yang ada,”kata Wesly asli anak Parluasan
ini.LP1/t
Kedatangan Wesly bersama rombongan
diterima Ketua Tim Penjaringan Partai Gerindra Siantar, Netty Sianturi
didampingi Wakil Ketua, Ferry Simarmata.
![]() |
Wesly Silalahi |
"Sejak awal pak Wesly sudah
datang ke kantor kita untuk menanyakan berkas-berkas apa saja yang perlu
dilengkapi pada saat pendaftarannya. Dan pada hari ini lah mereka mendaftar
kemari,” sebut Netty. Sekretaris DPC Partai Gerindra Siantar ini menuturkan,
pihaknya siap menerima siapa saja yang mendaftarkan dirinya sebagai balon wali
kota.
Selanjutnya semua berkas pendaftaran
yang akan terima nantinya disampaikan ke DPD dan DPP untuk menunggu arahan dan
amanah dari partai.
Sementara itu Wesly Silalahi
mengatakan, kedatangannya bersama rombongannya untuk mendaftarkan dirinya
sebagai calon wali kota. Saat ditanya, apakah akan mendaftar ke partai yang
lainnya, Wesly menegaskan semua partai sudah ditemui, namun mereka belum
membuka pendaftarannya saat ini.
“Apabila partai tersebut membuka
pendaftarannya maka saya akan mendaftar juga sebagai bentuk keseriusan terhadap
kota ini,” sebut pria kelahiran Kota Siantar, 12 Oktober 1959 ini.
( BAJA JUGA Melirik “Markas” Wesly Silalahi, Pulang Kampung Untuk Jadi Walikota )
( BAJA JUGA Melirik “Markas” Wesly Silalahi, Pulang Kampung Untuk Jadi Walikota )
Sebelumnya, filosofi “Marsipature
Hutanabe” (memperbaiki kampung halaman) dan didukung sejumlah pengusaha ternama
di Sumatera, Jawa dan Kalimantan, Wesly punya bercita-cita membangun Siantar,
dengan cara, maju menjadi calon wali kota.
Baginya, membangun Siantar dari
kejauhan dinilai tidak tepat. Secanggih apapun visi yang dimiliki seseorang
untuk membangun kampung halamannya, jika tidak memiliki wewenang, atau visi itu
dilaksanakan oleh orang lain, akan mengalami hambatan.
Hak-hak dasar publik, berupa
pendidikan, kesehatan, dan lapangan pekerjaan, serta perijinan yang mudah dan
murah, akan menjadi prioritas yang harus segera diselesaikan. Sebagai contoh
kata Wesly, banyak warga Siantar belum memiliki sertifikat tanah, maupun rumah.
Jika hal itu difasilitasi pemimpin, masyarakat terbantu untuk melangsungkan
hidup.
Demokrasi kata Wesly, dapat
diartikan, mendengar dan melakukan. Pemimpin harus mau mendengar, jeritan
rakyat, dan mencari jalan keluar. Permasalahan lainnya beber Wesly,
penyelenggaraan pendidikan saat ini, selalu diwarnai carut marut. Peliknya
permasalahan yang ada, kata Wesly, harus dikerjakan dengan tulus, dengan
mengedepankan kearifan lokal.
Tidak ada komentar