Header Ads

Harga Sebuah Batu Akik Dan Batu Nisan

LINTAS PUBLIK - SIANTAR, Demam batu akik sedikit "dingin" dengan adanya perayaan paskah, hal ini terlihat ketika perayaan Paskah muncul dimana-mana, mereka (masyarakat kristen) akan mengunjungi keluarganya yang telah meninggal di pekuburan. Yah, tentunya masyarakat kristen akan  melihat dan membersihakan goresan-goresan nama di batu nisan yang ada di kuburan itu.

Mungkin saja yang tertulis dalam batu nisan itu, adalah orang tuanya, suami atau istrinya, famili bahkan anak kandungnya sendiri. Namun apa harganya batu nisan dibandingkan batu akik, sementara batu Akik ada yang mencapai puluhan juta rupiah, bahkan ada yang mencapai miliaran rupiah.
Masyarakat saat berjiarah pada perayaan Paskah di kota
Pematangsiantar.

Nampaknya belum ada batu nisan seharga batu akik bukan?. Yah mungkin saja kita tidak tahu begitu mahalnya batu nisan di pusara seseorang, karena batu nisan itulah tanda jasa manusia dimuka bumi ini, mungkin harga jasa itu puluhan bahkan Triliunan rupiah.

Dan mungkin juga, sampai sejauh ini belum ada orang yang nekat membuat batu nisan keluarganya mencapai puluhan miliar, tapi mungkinkah itu terjadi?, batu nisan terbuat dari batu akik yang nilainya puluhan miliar rupiah. Tapi apa gunanya juga, kalau batu nisan terbuat dari batu akik, kan hanya sebagai pajangan?.

Melihat femomena ini, salah seorang tokoh masyarakat P.Simangunsong mengatakan, terlihat jelas saat ini masyarakat demam paskah, paskah ada dimana-mana, dan sebagai perenungan paskah, masyarakat Kristen akan mengenang kematian serta kebangkitan Yesus pada hari yang ketiga.

Masyarakat akan merenung disebuah batu nisan, melihat betapa berharganya nama seseorang dalam batu nisan itu, semoga masyarakat jangan larut dengan sebuah batu akik, tapi masyarakat harus larut dalam perenungan yang sesunguhnya, demam yang sesunguhnya yaitu sebuah nama, nama itu adalah Yesus. Bahwa lebih  berharga sebuah batu nisan dibanding batu akik, artinya sebuah nama di dalam nisan adalah harga sebuah kematian.

"Kita harapkan saat ini demam batu akik dapat ditinggalkan, mari kita melihat batu nisan, sebagai perenungan terhadap sebuah kehidupan, semoga perayaan paskah menjadi refleksi diri,"kata P.Simagunsong salah seorang tokoh masyarakat Kampung Kristen kepada Lintas Publik Online, Sabtu (04/4/2015) di jalan Laguboti Pematangsiantar.LP1/t


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.