Hulman Di Tagih “Voucher”
LINTAS PUBLIK-SIANTAR, Tak diduga diatas panggung Robin Pangaribuan, yang berbicara dalam ala Stand Up Comedy bercerita terhadap Hulman Sitorus sebagai walikota, bahwa dirinya sangat sayang terhadap walikota, jadi kalau mau mencalonkan lagi menjadi walikota itu sangat bagus sekali.
“Lanjutkan saja pak mencalon untuk periode kedua, karena
saya sangat saying terhadap bapak. Dulu
saja bapak sudah enak, bapak yang jadi walikota, saya yang dikejar-kejar warga,
karena menagih Voucher bapak,”kata Robin Pangaribuan disambut gelak tawa ribuan
undangan yang memadati acara Pemancangan dan peletakan batu pertama Pasar
Melanthon Rabu (08/04/2015).
Tapi setelah berucap itu, Robin Pangaribuan mengatakan, Tapi
jangan salah ya, Voucher yang ku maksud voucher belanjanya, bukan voucher yang
kalian maksud itu.
“Eh tunggu dulu, voucher yang kumaksud voucher belanjanya
ya, bukan voucher yang itu …tu,”jelas Robin disambut senyum masyarakat yang
menghadiri acara itu.
Perlu diketahui, masyarakat mengenal istilah Voucher dalam
Pilkada (pemilihan kepala Daerah) tahun 2010 – 2015, pada saat itu beredar kartu
nama bertuliskan HOKI atau istilah Hulman Sitorus dan Koni Ismail Siregar yang
ikut bertarung dalam Pilkada, kartu nama HOKI inilah yang disebut masyarakat Siantar voucher
yang katanya bernilai Rp.300.000.
Tidak dapat dipungkiri dengan istilah voucher itulah pasa
saat itu, pasangan Hulman dan KONI memenangkan pertarungan, tak
tangung-tanggung pada hari pencoblosan, terdengar Hulman – Koni menang dalam
perolehan suara, ribuan, bahkan puluhan ribu masyarakat “menyerang” rumah Hulman di jalan Mualnauli
BDB kota Pematangsiantar, untuk menagih janji voucher.
Walau pemerintahan Hulman Sitorus sudah berjalan tahun ke 5,
namun bahasa Voucher itu masih terus didegungkan, tak tahu apa sebenarnya yang
membuat masyarakat tetap menagih voucher itu, tapi yang pastinya masyarakat
Siantar yang memiliki kartu HOKi itu sampai saat ini tetap menagihnya.
“Aku masih simpan kartunya bang, mana tahu nanti dibayar,”kata
warga yang mendengar istilah Voucher di kumandangkan lagi. LP1/t
Tidak ada komentar