Mahasiswa USI : Hulman Melanggar Sumpah Jabatan
LINTAS PUBLIK-SIANTAR, Pemimpin Negeri saat ini berlomba memberikan citra yang terbaik buat rakyatnya, misalnya saja Tri Risma Harini yang membangun kota Surabaya denga julukan Seribu Taman, dan tak dipungkiri lokasi Dolly di Surabaya, yang dulunya di jadikan tempat penjajah seks kini enjadi lokasi yang nyaman dan tanpa PSK.
Bukannya mudah memang Tri risma mengubah kota Surabaya
menjadi ikon kota bersih dan mendapat penghargaan dari organisasi dunia, tapi
itulah namanya pemimpin, membuat hal baru yang disukai rakyatnya.
Demikian juga walikota Bandung, Ridwan Kamil yang setiap
hari blusukan melihat kehidupan masyarakat di kotanya. Ridwan kamil juga tak
segan menaiki sepeda keliling kota, hanya untuk melihat lebih dekat apa yang
dikeluhkan rakyatnya.
Tapi bagaimana Siantar?. Hulman Sitorus sebagai walikota
Siantar seharusnya membuat gebrakan untuk kesejahteraan rakyatnya, tapi apa
yang didapat rakyat Siantar saat ini, sementara Hulman sebentar lagi akan
mengakhiri jabatannya, sudah berjalan hamper 5 tahun, belum kelihatan apa
sebenarnya menjadi ikon atau andalan dalam program pembangunan yang dipimpin
Hulman Sitorus dan Koni Ismail Siregar ini.
“Kita sangat kecewa kepada Hulman Sitorus, dimana dia
mengatakan bahwa jabatan walikota adalah jabatan sampingan. Ngak tau diri
Hulman itu, sudah di perjuangkan jadi walikota kok ngomongnya begitu,”kata
Kesita Tobing bersama rekannya Hesti Turnip dan Elisa Manullang mahasiswa Universitas
Simalungun (USI) kepada Lintas Publik
Online, Jumat ( 10/4/2015) di kampus USI jalan Sisingamangaraja
Pematangsiantar.
Elisa menambahakan, tak seharusnya Hulman bicara demikian ,
Hulmankan dipilih rakyat, rakyat sudah mati-matian mendukung dia, harusnya dia
tunjukan keberhasilannya, tapi apa yang mau ditunjukan ya, tak adapun perubahan
Siantar ini.
“Lihatlah kota Bandung, Surabaya itu. Walikotanya semangat
membangun, bahkan sampai kelorong-lorong dibangun, tapi Siantar apa,”ujar Hesti
kecewa terhadap kepemimpinan Hulman yang omongannya selalu menyinggung perasaan
masyarakat.
Ditempat yang sama, Hesti Turnip menambahkan, sudah
kelihatan niat Hulman untuk jadi walikota sudah tidak baik, berarti Hulman
sebagai walikota hanya “main-main” saja. Dulu pada saat pemilihan Hulman
menjanjikan “Voucher” sehingga banyak masyarakat kecolongan untuk memilihnya,
tapi setelah terpilih kenapa Hulman mengecewakan.
“Kalau tadi kerjanya bagus, mungkin masyarakat lupa Voucher
yang dijanjikan, tapi karena kerjanya kurang baik, dan sebut jabatan walikota
hanya sampingan, kita sangat-sangat tersingung,”jelas Hesti yang bercita-cita
jadi penegak hukum ini.
Masih kata Hesti, kalau pemimpin bicara, pemimpin akan
didengarkan rakyatnya, karena kita tahu jabatan walikota itu adalah amanah, jadi
harus benar-benar di jaga dan di jalankan sebaik-baiknya, sesuai sumpah
jabatan. Karena kwalitas bicaranya, adalah menunjukan kwalitas kepemimpinannya.
“Berarti Hulman sudah melanggar sumpah jabatan, karena telah
mengeyampingkan jabatan walikota,”ucap Hesti.LP1/t
Tidak ada komentar