Header Ads

Melihat Yesus Menderita, Masyarakat Siantar Menangis

LINTAS PUBLIK – SIANTAR, ketika nyanyian pujian dikumandangkan di Gereja Methodis Indonesia (GMI) jalan Sutomo Pematangsiantar bersama ribuan masyarakat kota Pematangsiantar melalui prosesi  jalan Salib atau biasa disebut peristiwa Via Dolorosa atau perjalanan penderitaan Yesus menuju Golgota (penyaliban),  terlihat masyarakat yang memadati halaman gereja tampak menangis melihat penderitaan Yesus yang telah berdarah-darah dicaci, dimaki bahkan diludahi.

 ketika lagu salib Mu…….. salib Mu…yang ku muliakan, terlihat jelas tetesan air mata….., “ya kami menangis bang, melihat penderitaan Yesus itu, terharu aku,”kata seorang perempuan yang namanya tidak mau dipublikasikan kepada Lintas Publik Online,Jumat (3/2014) di Jalan Gereja seusai mengikuti Jalan Salib yang dilaksanakan GAMKI kota Siantar bersama , BKAG, PWKI, PIKI, dan GMKI.Bukan hanya perempuan itu saja, terlihat puluhan jemaat  GMI juga terlihat menyeka air matanya.
BACA JUGA :  Wisly Silalahi : Ternyata Pemuda Siantar Relegius dan Kreatif
Pemeran Maria tampak menangis terseduh, melihat Yesus disiksa.

Lagi-lagi lagu salib Mu…….. salib Mu…yang ku muliakan di kumandangkan di lapangan H. Adam Malik, ketika Yesus diangkat dan disalibkan, terlihat kembali tetasan air mata masyarakat yang memadati penyaliban itu.
“Kasihan kali Tuhan Yesus itu ya, ngak tega kita lihatnya,”kata N Br.Aritonang menyeka air matanya sambil melihat Yesus diangkat dan disalibkan.

Tagor Sitohang, SH koordinator  prosesi  jalan Salib kota Pematangsiantar mengatakan, dalam perayaan Paskah kota Pematangsiantar ini terlihat sukses, 5000 lebih peserta mengikuti prosesi jalan salib ini, terdiri dari Denominasi gereja yang ada di kota Pematangsiantar.

“Yah yang hadir dalam prosesi jalan salib ini dari  Dedominasi Kristen yang ada di kota Siantar, semua gereja kami undang, baik melalui Radio, pemberitaan di media koran, elektronik dan media Sosial Face book,”kata Tagor Sitohang yang juga ketua Hukum dan HAM GAMKI kota Pematangsiantar.

Tagor Sitohang juga menjelaskan, perjalanan salib ini dimulai dari Pengadilan kota Pematangsiantar mengambarkan Yesus diadili, dan dilanjutkan menuju jalan Merdeka Siantar, dan berhenti di Gereja Bala keselamatan untuk kebaktian singkat. 

Setelah itu dilanjutkan ke jalan Patimura atau SMA Negeri 4 kota Siantar, dan Jalan Sutomo tepatnya Gereja Methodis Indonesia prosesi kembali berhenti untuk melaksanakan kebaktian sinlat.
Perjalan salib terus dilanjutkan menuju jalan Sudirman, dan prosesi berhenti di Lapangan H.Adam Malik ditempat inilah Yesus di salibkan.

“Yah kami mengambil tempat di lapangan H. Adam malik untuk penyaliban Yesus, hal ini mengambarkan agar setiap orang yang melihat dan percaya ,dapat  mengaplikasikan arti salib yang sesungguhnya, yaitu penderitaan dan kemenangan. Kita adalah bangsa pemenang,”kata Tagor Sitohang, agar perayaan Paskah menjadi perenungan buat semua bangsa.  

Hadir juga sdalam acara prosesi jalan salib itu keluarga besar GAMKI kota Pematangsiantar,Franki Siburian sekretaris GAMKI kota Siantar, PC Gunawan Siringoringo, Spd (Aksi dan Pelayanan), Fretty Situmorang, Gerson Simangunsong, Simsim Sitohang, SPd.LP1/t

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.