Rapat DPRD Ricuh, Eliakim : Keluar kau, Siapa kali Rupanya Kau……….
LINTAS PUBLIK-SIANTAR, Ketidaksenangan ketua Formikom (Forum Orang Miskin ) dengan DPRD Kota Pematangsiantar diwujudkan dengan aksi WO (Walk Out) dari ruang rapat gabungan. Rapat tersebut mengagendakan persoalan ataupun keluhan warga Gorilla yang sampai saat ini tidak mendapat titik terang. Padahal sebelumnya warga gorilla telah melakukan aksi damai ke kantor DPRD Kota Pematangsiantar.
Aksi WO yang dilakukan
ketua Formikom yakni Lipen Simanjuntak,M.Bc
terjadi saat Ketua DPRD Eliakim Simanjuntak mengambil alih rapat. Sementara,
Lipen Simanjutak telah mengikuti rapat
tersebut sudah 1,5 jam lamanya. Barulah ketika rapat mau usai, Eliakim
Simanjuntak mempertanyakan persoalan gambar dalam kop surat.
Warga Gorilla yang tidak dapat masuk ke ruang rapat bersama DPRD kota Pematangsiantar |
”Ini gambar apa, dimana
gambar ini diambil, setahu saya tidak ada warga gorilla seperti ini,”sebut
Eliakim heran, Selasa (07/4/2015) di ruang rapat gabungan DPRD kota Siantar
jalan Adam Malik kota Pematangsiantar.
Mendapat pernyataan
tersebut, Lipen Simanjuntak langsung mendekatkan mic ke hadapannya dan
mengatakan bahwa gambar yang di kop surat tersebut merupakan potret kehidupan
orang miskin di daerah Sumatera Utara.
“Kenapa persoalan kop
surat dibawa-bawa, yang menjadi masalah kenapa warga Gorilla tidak diizinkan
masuk ke ruangan ini. Kenapa harus 5 perwakilan yang masuk, padahal kelurahan
beserta rombongan berjumlah 10 orang. Ini kan, namanya tidak adil, kalau
Bapak-bapak mau mendengarkan keluhan warga secara langsung,I zinkan semua warga
yang hadir disini masuk ruangan.”sebut lipen berapi-api kepada Eliakim
Melihat omongannya
dipotong oleh ketua Formikom, Eliakim Simanjuntak merasa tersinggung dan tidak
senang.
”Dengar dulu pak Lipen, anda
tadi ngomong kan saya dengarkan. Saya ngomong tolong anda dengarkan, Siapa kali
rupanya bapak, mau ngomong terus, dengarkan dulu, dengarkan dulu,”ujar Eliakiam
dengan logat bataknya yang kental.
Merasa aspirasinya tidak
terpenuhi, Lipen Simanjuntak mengambil seluruh berkas diatas meja sambil mengatakan
bahwa tidak ada gunanya rapat ini. Keinginannya, agar seluruh warga Gorilla
diizinkan masuk tidak kesampaian.
”Lebih baik saya keluar , pengalaman
saya di DPRDSU, komisi E yang saat itu dipimpin John Hugo Silalahi
mempersilahkan seluruh warga yang berjumlah 250 orang diizinkan masuk,”sebut
Lipen yang selalu mendampingi masyarakat miskin ini.
Mendapat tantangan
tersebut, Eliakim dengan enteng mempersilahkan Lipen Simanjuntak keluar dari
ruangan.
”Keluar kau, siapa kali
rupanya kau. Kita ngomong harus dihormatilah,”tutur Eliakim menunjukan
emosinya.
Sementara Lipen Simanjuntak,Ketua Formikom saat ditemui di
halaman Kantor DPRD usai melakukan aksi WO mengatakan DPRD kota Pematangsiantar
seakan memihak Lurah. Dimana, DPRD tidak pro rakyat dan malah mencari
alasan-alasan lain yang tidak berhubungan dengan topic.
”Cobalah, untuk apa
dibahas masalah gambar kops surat,”jelas Lipen mempertanyakan apa sebenarnya
yang diperjuangkan DPRD kota Siantar ini untuk rakyat.
Padahal menurut Lipen,
warga Gorilla ingin ada solusi terkait
persoalan-persoalan yang mendasar dan menyangkut kelangsungan hidup. Pengalamannya,
di daerah Tanjung Balai ada alternatif yang dilakukan DPRD setempat dengan
menggunakan APBD terkait Raskin (Beras Miskin).
”Memang betul kuota Raskin
menggunakan dana APBN, alangkah baiknya ada kebijakan dengan menanggung jatah Raskin
menggunakan dana APBD seperti yang terjadi di Tanjung Balai yakni beras Madani.
Dimana, beras Madani tersebut untuk warga miskin yang tidak mendapat jatah Raskin
dari Pemerintah pusat.”Tutup Lipen.
Fra/t
Tidak ada komentar