Siswi SMK Di Humbahas Tewas Diduga Korban Perkosaan
LINTAS PUBLIK - Doloksanggul, Setelah tiga hari tidak pulang ke
rumah, Norita Purba (18), siswi Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN)
1 Doloksanggul, Kabupaten Humbanghasundutan (Humbahas), yang sebelumnya
dilaporkan telah dibawa kabur oleh teman prianya berinisial PS (19)
oleh Ibundanya Boru Munthe ditemukan tewas di hamparan semak belukar di
Dusun Sibaragas, Desa Soitnihuta, Kecamatan Doloksanggul.
“Pada Senin sekitar pukul 10.00 wib, Ibunda korban Norita Purba Boru
Munthe melaporkan anaknya telah dibawa kabur oleh seorang pemuda
berinisial PS pada Sabtu malam. Laporan tersebut langsung kita tindak
lanjuti dan berhasil mengamankan si terlapor,” jelas Aiptu H Meliala,
Kasubbag Humas Polres Humbahas, Rabu, ( 8/4/2015) di Doloksanggul.
Disebutkannya, berdasarkan pengakuan terlapor PS dihadapan penyidik. Norita memang dijemputnya sekitar pukul 20.00 wib pada Sabtu, 4 April 2015 lalu. Dari depan rumah Norita, PS yang mengendarai sepeda motor melajukan kretanya menuju Bukit Inspirasi di Kompleks Kantor Bupati Humbahas.
“Dia bilang, saat tiba dilokasi, mereka berdua dicegat dua orang pemuda yang sepertinya kenal dekat dengan Norita. Salah satu pemuda tersebut sempat menyebutkan jika si korban tidak seharusnya langsung pacaran karena ayah Norita baru saja meninggal. Itu pengakuan PS,” sebut Meliala.
Masih keterangan PS, setelah dicegat kedua pemuda itu, Norita dipaksa ikut dengan alasan agar diantarkan pulang ke rumahnya di Dusun Sibaragas.
“Terang saja, saya agak curiga. Makanya, dengan diam-diam saya mengikuti sepeda motor yang dikendarai kedua pemuda itu. Namun, sesampainya di depan rumah Norita. Saya langsung memutar kereta dan kembali ke rumah,” ujar Meliala mengutip pengakuan PS, warga Dusun Sijungkang, Desa Saitnihuta, Doloksanggul itu.
Menurut Meliala, pengakuan PS tidak serta merta menjadi sebuah kebenaran mutlak. Saat ini, atas pelaporan keluarga korban yang menyatakan jika putrinya yang masih dibawah umur telah dilarikan pelaku, Polisi pun melakukan penahanan terhadap PS.
“Ternyata pada Selasa semalam, sekitar pukul 17.30 wib. Kita berhasil menemukan Norita yang sudah dalam kondisi tewas di Dusun Sibaragas. Kesimpulan sementara, korban tewas diduga karena dicekik. Untuk memastikan apakah Norita menjadi korban perkosaan, hal itu masih menunggu hasil otopsi Rumah Sakit. Yang jelas kondisi korban sudah mengalami pembengkakan dan dalam posisi telentang saat ditemukan,” lanjutnya.
Ditegaskan Meliala, kasus kematian Norita masih dalam penyelidikan Kepolisian. Dan untuk memastikan penyebab kematiannya, atas permintaan keluarga, korban diotopsi ke RSU Bayangkara Medan.
Ilustrasi |
Disebutkannya, berdasarkan pengakuan terlapor PS dihadapan penyidik. Norita memang dijemputnya sekitar pukul 20.00 wib pada Sabtu, 4 April 2015 lalu. Dari depan rumah Norita, PS yang mengendarai sepeda motor melajukan kretanya menuju Bukit Inspirasi di Kompleks Kantor Bupati Humbahas.
“Dia bilang, saat tiba dilokasi, mereka berdua dicegat dua orang pemuda yang sepertinya kenal dekat dengan Norita. Salah satu pemuda tersebut sempat menyebutkan jika si korban tidak seharusnya langsung pacaran karena ayah Norita baru saja meninggal. Itu pengakuan PS,” sebut Meliala.
Masih keterangan PS, setelah dicegat kedua pemuda itu, Norita dipaksa ikut dengan alasan agar diantarkan pulang ke rumahnya di Dusun Sibaragas.
“Terang saja, saya agak curiga. Makanya, dengan diam-diam saya mengikuti sepeda motor yang dikendarai kedua pemuda itu. Namun, sesampainya di depan rumah Norita. Saya langsung memutar kereta dan kembali ke rumah,” ujar Meliala mengutip pengakuan PS, warga Dusun Sijungkang, Desa Saitnihuta, Doloksanggul itu.
Menurut Meliala, pengakuan PS tidak serta merta menjadi sebuah kebenaran mutlak. Saat ini, atas pelaporan keluarga korban yang menyatakan jika putrinya yang masih dibawah umur telah dilarikan pelaku, Polisi pun melakukan penahanan terhadap PS.
“Ternyata pada Selasa semalam, sekitar pukul 17.30 wib. Kita berhasil menemukan Norita yang sudah dalam kondisi tewas di Dusun Sibaragas. Kesimpulan sementara, korban tewas diduga karena dicekik. Untuk memastikan apakah Norita menjadi korban perkosaan, hal itu masih menunggu hasil otopsi Rumah Sakit. Yang jelas kondisi korban sudah mengalami pembengkakan dan dalam posisi telentang saat ditemukan,” lanjutnya.
Ditegaskan Meliala, kasus kematian Norita masih dalam penyelidikan Kepolisian. Dan untuk memastikan penyebab kematiannya, atas permintaan keluarga, korban diotopsi ke RSU Bayangkara Medan.
Tidak ada komentar