Terungkap, Yesus dan Rasul Makan Lesehan Saat Perjamuan Terakhir
Alkitab mendeskripsikan yang terjadi dalam
perjamuan terakhir Yesus dengan para rasul namun tidak menguraikan
detail tentang menu makanan dan tata cara pertemuan tersebut.
Meneliti naskah serta karya seni yang mendeskripsikan masa awal Kristiani, arkeolog Generoso Urciuoli dari Petrie Center di Italia dan pakar sejarah Mesir Marta Berogno dari Museum Turin mencoba menguraikan detail perjamuan terakhir.
Lukisan Leonardo Da Vinci menunjukkan bahwa perjamuan terakhir dilakukan di tengah ruangan menggunakan meja makan berbentuk persegi panjang. Yesus dan para rasul duduk di kursi memakan roti dan anggur dengan piring-piring keramik.
Hasil kajian Urciuoli dan Berogno, didasarkan pada data sejarah dan karya seni abad ke-3 Masehi, mengungkap bahwa gambaran perjamuan terakhir seperti yang dilukiskan Da Vinci kurang tepat.
"Waktu itu di Palestina, makanan ditaruh di atas meja rendah dan tamu duduk di lantai, di atas bantalan atau karpet," kata Urciuoli kepada Discovery, Kamis (2/4/2015). Jadi, perjamuan terakhir dilakukan dengan cara lesehan.
Piring, mangkuk, dan guci terbuat dari batu, bukan keramik. Itu didasarkan pada temuan arkeologi yang mengungkap banyaknya alat-alat berbahan batu di Galiela dan Jerusalem dari abad pertama Masehi.
Dalam perjamuan itu, Yesus duduk di tengah. Sedangkan Yudas kemungkinan duduk di sebelah kiri Yesus. Itu didasarkan pada ayat Alkitab yang mengatakan bahwa Yudas meletakkan roti pada piring Yesus.
Sementara, dengan mempelajari makanan dalam pernikahan di Kanaan tempat Yesus melakukan mukjizat pertamanya serta waktu perjamuan terakhir yang diduga bertepatan dengan hari raya "Roti Tak Beragi" dan Passover, ilmuwan berhasil menguak menu makanan Yesus.
Selain roti dan anggur, Yesus diperkirakan juga memakan cholent (makanan yang terbuat dari biji-bijian yang dimasak lambat), zaitun dengan hisop (herbal dengan rasa mint), serta charoset (buah dengan pasta kacang), serta herbal pahit.
"Herbal pahit biasa dimakan saat Passover, cholent dimakan setika perayaan, dan hisop adalah konsumsi harian," kata Urciuolus. Makanan lain yang dikonsumsi saat perjamuan terakhir diperkirakan adalah daging domba dan tzir, semacam saus ikan.Kom/net/t
Meneliti naskah serta karya seni yang mendeskripsikan masa awal Kristiani, arkeolog Generoso Urciuoli dari Petrie Center di Italia dan pakar sejarah Mesir Marta Berogno dari Museum Turin mencoba menguraikan detail perjamuan terakhir.
ilustrasi perjamuan terakhir |
Lukisan Leonardo Da Vinci menunjukkan bahwa perjamuan terakhir dilakukan di tengah ruangan menggunakan meja makan berbentuk persegi panjang. Yesus dan para rasul duduk di kursi memakan roti dan anggur dengan piring-piring keramik.
Hasil kajian Urciuoli dan Berogno, didasarkan pada data sejarah dan karya seni abad ke-3 Masehi, mengungkap bahwa gambaran perjamuan terakhir seperti yang dilukiskan Da Vinci kurang tepat.
"Waktu itu di Palestina, makanan ditaruh di atas meja rendah dan tamu duduk di lantai, di atas bantalan atau karpet," kata Urciuoli kepada Discovery, Kamis (2/4/2015). Jadi, perjamuan terakhir dilakukan dengan cara lesehan.
Piring, mangkuk, dan guci terbuat dari batu, bukan keramik. Itu didasarkan pada temuan arkeologi yang mengungkap banyaknya alat-alat berbahan batu di Galiela dan Jerusalem dari abad pertama Masehi.
Dalam perjamuan itu, Yesus duduk di tengah. Sedangkan Yudas kemungkinan duduk di sebelah kiri Yesus. Itu didasarkan pada ayat Alkitab yang mengatakan bahwa Yudas meletakkan roti pada piring Yesus.
Sementara, dengan mempelajari makanan dalam pernikahan di Kanaan tempat Yesus melakukan mukjizat pertamanya serta waktu perjamuan terakhir yang diduga bertepatan dengan hari raya "Roti Tak Beragi" dan Passover, ilmuwan berhasil menguak menu makanan Yesus.
Selain roti dan anggur, Yesus diperkirakan juga memakan cholent (makanan yang terbuat dari biji-bijian yang dimasak lambat), zaitun dengan hisop (herbal dengan rasa mint), serta charoset (buah dengan pasta kacang), serta herbal pahit.
"Herbal pahit biasa dimakan saat Passover, cholent dimakan setika perayaan, dan hisop adalah konsumsi harian," kata Urciuolus. Makanan lain yang dikonsumsi saat perjamuan terakhir diperkirakan adalah daging domba dan tzir, semacam saus ikan.Kom/net/t
Tidak ada komentar