Header Ads

Hulman Minta, BP2KB Jangan Merekayasa Data Keluarga

LINTAS PUBLIK – SIANTAR, Walikota Pematangsiantar, Hulman Sitorus SE mengharapkan pendataan keluarga yang merupakan program nasional untuk tahun 2015 dapat berjalan sukses. Karena itu, kepada masyarakat yang akan didatangi rumahnya, diminta untuk memberikan data-data yang dibutuhkan oleh petugas secara jujur tanpa ada yang direkayasa.

 “Mari kita dukung dan sukseskan program pendataan keluarga ini dengan baik,”katanya saat petugas mendatangi kediamannya, Kamis sore (07/05/2015).

Pendataan diawali dengan mendata kediaman Walikota Pematangsiantar, Hulman Sitorus SE, yang beralamat di Jalan Mual Nauli IV No.19 Kelurahan Siopat Suhu Kecamatan Siantar Timur. Pendataan ini dilakukan oleh petugas dari Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BP2KB) Kota Pematangsiantar.

Mereka mulai melakukan pendataan keluarga untuk seluruh keluarga di Kota Pematangsiantar sejak 1 Mei sampai 31 Mei. Petugas Lapangan Keluarga Berencana dari BP2KB yang melakukan pendataan ke rumah Walikota, Sudarman mengatakan, pendataan ini dilakukan guna mendapatkan data kependudukan (nama, tanggal lahir, Nomor Induk Kependudukan).

Program Keluarga Berencana yang diikuti, serta program Pembangunan Keluarga, Sistem pendataan kali ini dilakukan dari rumah ke rumah dengan pendataan yang tidak direkayasa oleh petugas yang sudah dilatih dan dioerientasi sebelumnya, Tujuannya adalah untuk mengetahui perkembangan kependudukan, kesejahteraan keluarga, dan progress program Keluarga Berencana (KB) di Kota Pematangsiantar.

Sebagai program rutin lima tahunan juga dilakukan serentak di seluruh kabupaten dan kota di Indonesia. Hasil pendataan yang dilakukan oleh kader Keluarga Berencana (KB) ini akan digunakan oleh pemerintah pusat untuk melakukan pengembangan kependudukan dan pembangunan keluarga berencana.

Dalam setiap melakukan pendataan, petugas akan menanyakan beberapa pertanyaan yang menjadi indikator kepada masyarakat, termasuk menanyakan apakah keluarga tersebut menggunakan alat kontrasepsi atau tidak, Tak hanya itu, kondisi yang terkait dengan tempat tinggal juga menjadi indikator pendataan.


Hal tersebut bertujuan untuk melihat kemampuan dan kesejahteraan masing-masing keluarga. Setelah data terkumpul, hasilnya akan diserahkan kepada BKKBN pusat setelah sebelumnya diolah di BP2KB Kota Pematangsiantar. Dengan adanya pendataan pada tahun ini dapat menghasilkan aspek pendataan baru tentang keluarga di seluruh Indonesia ( */fra )

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.