Inilah yang Membuat Kerajinan Perak Kotagede Diburu Pelancong
Beragam koleksi aksesoris Priyo Salim Silver Jewelry di Kotagede, DI Yogyakarta |
"Perak memang banyak di Indonesia, tapi Kotagede memiliki ketelitian dan keindahan tersendiri," jelas pemilik Priyo Salim Silver Jewelry, Priyo Salim, Sabtu (9/5/2015).
Keistimewaan perak Kotagede diakui Priyo tak luput dari proses pembuatan yang melibatkan ketelitian. Terdapat lima tahapan proses pembuatan kerajinan perak mulai dari peleburan bijih perak hingga menjadi suvenir perak cantik yang siap untuk dijual.
Tahapan pertama adalah peleburan bijih perak, sebelum dilebur dengan suhu tinggi, bijih perak ini sebelumnya ditimbang dan ditambah dengan alloy sebagai campuran. Setelah dilebur, terdapat dua jenis perak yang dapat dihasilkan, yakni perak lembaran dan perak tali atau kawat.
"Setelah itu yang lembar kita ukir, yang tali di-filigree," jelas Priyo.
Dalam pengukiran dan filigree yang merupakan proses pembentukan perak dibutuhkan konsentrasi tinggi agar produk kerajinan perak sesuai dengan desain yang diinginkan. Usai melalui tahapan dua, perak-perak tersebut lantas masuk tahapan penyetingan. Penyetingan dilakukan guna mendapat kerajinan perak yang pas sesuai keinginan.
Tahap keempat adalah proses pengamplasan untuk menghaluskan perak-perak yang sudah dibentuk. Tahapan terakhir adalah pemolesan agar silver semakin mengkilat dan menarik.
"Prosesnya memang panjang dan sulit, tapi itu ciri khas perak Kotagede yang membuat bagus," lanjut Priyo.
Pemilik toko yang terletak di Jalan Kemasan ini mengakui industri kerajinan peraknya tak hanya menjadi incaran pemburu oleh-oleh, tapi juga menjadi tempat bagi para pengunjung untuk belajar segala hal tentang perak Kotagede.
“Ya, nanti pembeli yang mau bisa datang saya antarkan lihat proses pembuatan peraknya,” tutup Priyo. Komp/t
Tidak ada komentar