Penyandang Cacat Menangis di Hadapan Anggota Dewan
LINTAS PUBLIK - SIANTAR, Ani ( 46 ) seorang ibu Penyandang
Disabilitas sampai menangis di hadapan anggota DPRD Kota Pematangsiantar, meminta
dan memohon agar mereka diperhatikan.
" Saya tidak memiliki tempat tinggal, bantuan
pun tidak pernah saya terima. Padahal saya sedang sakit, butuh perobatan. Kalau
dengan biayai pribad, saya tidak punya uang. Untuk mendapatkan pengobatan
gratis, banyak proses yang dilalui. Saya kan bukan manusia sehat (normal), saya
orang cacat ," ujar Ani seraya menangis dihadapan anggota DPRD kota
Pematangsiantar, Selasa ( 12/05/2015 ) di kantor DPRD Kota Pematangsiantar . BACA JUGA " Dicuekin" Dinsosnaker, Penyandang Cacat Demo DPRD
Ani yang kondisinya kurus karena suatu penyakit
yang dideritanya menambahkan, bahwa Pemko Pematangsiantar tidak adil.Dengan
kondisi yang tidak sempurna alias cacat, kami tidakmemiliki pekerjaan yang
dapat dilakukan, seharusnya pemko Siantar memberikan bantuan.
Peyandang Disabilitas demo di kantor DPRD Siantar. |
"
Kalau tidak ada pekerjaan lagi, terpaksa
kami mengemis. Itupun, kami ditertibkan. Dari mana penghasilan kami untuk beli
beras? Saya cacat, untuk berdiri saja saya harus dibantu, saya jelas tidak
mampu Pak dewan.Harapan saya bantuan dana untuk penyandang cacat dapat
disalurkan secepatnya, " tutur Ani penuh harap kepada anggota DPRD
Siantar, sambil meratapi nasipnya yang cacat.
Lipen Simanjuntak ketua Forum Orang Miskin yang
mendampingi mereka juga sedih, tangannya yang memegang pengeras suara terasa
gemetar. Kata-kata yang terlontar,terbata-bata menahan isak tangis yang tidak
kuat mendengar pengakuan Ibu Ani .
" Lihatlah bapak dewan, Ibu Ani ini sedang
sakit. Bantuan sebagai penyambung hidup pun jarang ia terima. Jangan sampai
mereka ini bunuh diri akibat keputusasaan karena himpitan ekonomi. Mana lagi,
letak keadilannya?,” Ujar Lipen seraya menangis, yang ditenangkan anggota dewan
Hendri Dunan.
Anggota dewan yang menyaksikan kejadian itu
berusaha menenangkan Ibu Ani dan penyandang cacat lainnya. Pihaknya,akan
secepat mungkin memberikan solusi. Di akhir aksinya,Lipen juga menyarankan,agar
penyandang cacat ini diberikan kios untuk mereka berjualan.Sehingga,ada mata
pencaharian mereka untuk menyambung hidup.
Fra /t
Tidak ada komentar