Junimart Girsang : Kementrian Air Minum Perlu Dibentuk
LINTAS PUBLK – SIANTAR, Anggota Komisi III
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR-RI) Dr.Junimart Girsang menegaskan bahwa berbagai
persoalan yang dialami masyarakat, bukan hanya menjadi tugas pemerintah daerah.
Tetapi juga merupakan tugas mereka di lembaga perwakilan rakyat. Untuk itulah,
pihaknya harus terjun untuk mendengarkan aspirasi langsung dari masyarakat.
“Berkaitan dengan tugas itulah, saya hari ini
berkunjung ke Kota Pematangsiantar, sebagai salah satu daerah pemilihan saya
pada Pemilu lalu. Apalagi, ada sejumlah surat yang masuk kepada kami di Jakarta
atas berbagai masalah yang tengah dihadapi,”katanya dalam pertemuan di Ruang
Data Pemko Pematangsiantar, Sumatera Utara, Jumat (05/06/2015).
Junimar Girsang saat memberikan paparannya di ruang data Pemerintah kota Pematangsiantar. |
Dalam kegiatan yang dipandu Sekda, Drs.Donver
Panggabean,M.Si dan dihadiri Walikota Hulman Sitorus SE, mantan pengacara
senior ini mengajak masyarakat untuk cerdas menyikapi Pilkada langsung yang
sedang berproses. “Saya berharap, proses dan tahapan Pilkada serentak di Pematangsiantar
dapat berlangsung dengan damai,”katanya.
Dalam pertemuan itu, Junimart mengungkapkan
adanya keberatan masyarakat sekitar pabrik rokok milik PT.STTC di Kelurahan
Siopat Suhu Kecamatan Siantar Timur dan Kelurahan Tambun Nabolon Kecamatan
Siantar Martoba agar polusi udara dan pembuangan limbahnya tidak mengganggu
warga sekitar.
Amat
disayangkan, perwakilan perusahaan rokok putih terbesar di Sumatera ini,
Yansen, tak bersedia memberikan respon. Pihaknya hanya berjanji dalam waktu
dekat akan memberikan klarifikasi dalam bentuk tertulis kepada DPR.
Terkait permohonan sejumlah Kepala Dinas
tentang dana aspirasi, politisi asal Sidikalang, Kabupaten Dairi ini berjanji
akan memfasilitasi Pemko Pematangsiantar, untuk memperoleh dana tersebut dari
kementrian terkait. “Apalagi dana aspirasi tersebut sudah dianggarkan di APBN,
yang peruntukannya diprioritaskan pada pengembangan infrastruktur jalan,
pendidikan dan kesehatan,”tuturnya.
Kepala
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Ir.Renward Simanjuntak saat
berdialog menungkapkan belum terealisasinya jalan lingkar luar yang melintasi
pinggiran kota Pematangsiantar hingga saat ini. Maklum, biaya yang dibutuhkan
juga sangat besar, mencapai Rp 300 miliyar hingga selesai. Padahal kebutuhan
ruang pembangunan dan pengadaan fasilitas publik sudah sangat mendesak
dilakukan, mengingat daya dukung kota Pematangsiantar saat ini sudah sangat
terbatas.
“Keberadaan jalan lingkar luar tersebut,
merupakan alternative prioritas agar pengembangan kota dapat dilakukan secara
efektif dan berkesinambungan,”katanya dalam acara yang dihadiri segenap pejabat
dan staf Pemko Pematangsiantar serta perwakilan masyarakat.Sedangkan Direktur
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtauli, Badri Kalimantan SE memohon kepada
pemerintah pusat, agar dibentuk Kementrian Air Minum, yang selama ini belum
pernah ada.
Hal ini mengakibatkan pengelolaan air minum di
seluruh Indonesia kurang maksimal, karena selama ini bergantung kepada
Kementrian Pekerjaan Umum dan Kementrian Dalam Negeri. Setelah mendengar
masukan, permohonan maupun kritikan dari hadirin, Junimart berjanji akan
menyampaikannya langsung kepada Kementrian terkait.
“Saya
setuju juga jika kabinet yang sekarang membentuk Kementrian Air Minum. Karena
menyangkut kebutuhan vital seluruh rakyat, yang selama ini kurang kita sadari
pentingnya kementrian tersebut,”ujarnya
Penulis :
franki
Editor : tagor
Editor : tagor
Tidak ada komentar