Header Ads

Out Flow BI Siantar Bertambah 10 Persen

LINTAS PUBLIK – SIANTAR, Menjelang bulan suci ramadhan,kantor perwakilan Bank Indonesia Kota Pematangsiantar mengalami peningkatan uang receh di bulan Mei dan Juni 20015, perkiraan uang yang akan kita keluarkan di Bank Indonesia Siantar sekitar 3,2 trilyun, jumlah ini meningkat dibanding puasa atau lebaran pada tahun 2014 lalu yang sebesar 2,9 trilyun, jadi kira-kira ada penambahan sebesar 10 persen out flownya.

 Secara terperinci, out flow tersebut, pecahan Rp 100.000,00 sebesar 2,234 trilyun,pecahan Rp 50.000 sebesar 858 milyar,pecahan Rp 20.000 sebesar 54 milyar , pecahan Rp 10.000 sebesar 42 milyar,pecahan Rp 5.000 sebesar 36 milyar serta pecahan Rp 2.000 sebesar 18 milyar. Hal itu diutarakan Plt Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kota Pematangsiantar Sugeng Siswanto kepada Lintas Publik Online,Rabu (10/06/2015) di ruangannya di jalan Adam Malik.

Pegawai bank umum ini mengambil uang pecahan
dari Bank Indonesia cabang Siantar, mendapat
pengawalan dari satuan pengamanan.

Out flow yang paling dominan adalah pecahan Rp 10.000, dan bila dibandingkan pada bulan Mei tahun 2014 lalu, mengalami peningkatan signifikan. “ uang receh di bulan terakhir yang sudah dikumpulkan datanya, uang receh pecahan Rp 10.000 mengalami peningkatan dibandingkan bulan Mei tahun 2014 lalu, sedangkan untuk pecahan Rp 5.000, pecahan Rp 2.000, pecahan Rp 1.000 mengalami penurunan,” sebut Sugeng.

Ketika ditanya mengapa hal itu bisa terjadi?,Sugeng secara pribadi mengatakan kemungkinan konsumen bertindak praktis, dan tidak mau direpotkan. “Misalnya seorang konsumen membeli barang A dengan harga per buah Rp 15.000, untuk efisiennya kemungkinan konsumen mengeluarkan pecahan Rp 10.000 dan pecahan Rp 5.000 masing-masing satu lembar,” tegas Sugeng menerangkan bahwa itu hanya pendapat pribadi dan bukan berdasarkan penelitian ilmiah. 

Lebih jauh Sugeng mengatakan, dalam penukaran uang pecahan, BI Siantar belum berencana membuka kembali loket-loket yang ada di Bank Indonesia Siantar, secara khusus dalam menghadapi bulan puasa maupun lebaran.

 “Sejauh ini, kita belum ada rencana membuka kembali loket penukaran uang receh, namun bila dibutuhkan dan terjadi antrian sangat banyak di Bank-bank umum,BI Siantar akan mempertimbangkannya,” ujar Sugeng sembari menjelaskan bahwa BI Siantar hanya melayani penukaran uang rusak, dan uang lesuh yang tidak layak edar.

Begitu juga saat ditanyakan terkait kas keliling, BI Siantar sudah melaksanakannya secara rutin,dan sesuai rencana untuk tahun 2015, akan diadakan 18 kas keliling ke beberapa daerah.

 “Kas keliling itu bukan melihat berbagai moment saja, namun sudah terprogram dari awal,”terang Sugeng bahwa usai lebaran kas keliling akan berjalan dan untuk bulan Juni ini hanya di kantor saja. 

Terkait dengan uang palsu, BI Siantar secara periodik telah melaporkannya ke pihak berwajib, dimana sesuai data yang terkumpul di bulan Januari 24 lembar, Februari 7 lembar, Maret 20 lembar, April 28 lembar, dan Mei 10 lembar. 

“Uang palsu yang paling banyak pecahan Rp 100.000 sebanyak 40 lembar, pecahan Rp 50.000 sebanyak 38 lembar dan sisanya hanya terhitung kecil,” tutur Sugeng Siswanto sembari menjelaskan bahwa uang palsu yang ditemukan 50 persen di bank dan 50 persen lagi dari masyarakat dan tindak lanjutnya merupakan kewenangan aparat kepolisian.




Penulis            : franki
Editor               : tagor

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.