Administrasi Tak Beres, Asisten III Marahi Kepala Sekolah
LINTAS PUBLIK - SIANTAR, Pemko Pematangsiantar kembali melakukan Inspeksi mendadak (Sidak) untuk melihat langsung aktivitas belajar mengajar di sekolah negeri pada hari kedua masuk sekolah usai libur panjang semesteran dan lebaran Idul Fitri, Jumat (24/7/2015).
Sidak kali ini mendatangi 20 sekolah, 13 diantaranya tingkat SMP dan sisanya tingkat SD sebagai sampel.
Tim Sidak yang dipimpin Asisten III Sekda, Baren Alijoyo Purba SH, mengaku kecewa dengan kinerja para kepala sekolah dan guru-guru saat melihat langsung fakta di lapangan.
Baren Alijoyo Purba, SH, Sidak kesejumlah sekolah di kota Pematangsiantar |
“Kalian guru-guru ini kalau menuntut tunjangan sertifikasi luar biasa hebatnya, bahkan sampai melakukan aksi demo segala. Tapi ternyata kayak beginilah kinerja kalian rupanya. Masa sudah dua hari masuk sekolah, anak-anak kita ini masih kalian biarkan berkeliaran tanpa belajar. Daftar hadir kalian sebagai guru pun tak jelas, padahal datangnya kalian ke sekolah. Mau jadi apa pendidikan kita ini kalian buat,”cetusnya saat berada di SMP Negeri 3, 5, 8 dan 12.
Baren Purba bahkan sempat berdebat dengan Kepala Sekolah SMP Negeri 3, Luhut Simangungsong S.Pd dan Kepala SD 124386 yang terletak di Jl.Pisang Ruben Siagian S.Pd, karena saat absensi para guru diminta, masih sedikit guru yang menandatanginya.
“Guru-guru datangnya semua pak, hanya karena kelas 2 dan 3 belum belajar efektif, sebagian besar mereka belum meneken absen. Kalau siswa kelas 1 kan sedang kegiatan orientasi sekolah,” terang Luhut meyakinkan rombongan Asisten III seraya menunjuk ke arah guru-guru yang memang tengah berkumpul-kumpul di depan kantor kepala sekolah.
Soal belum efektifnya proses belajar mengajar, juga diakui, Kepala SMP Negeri 8 Bangun br Manurung, MM, Kepala SMPN 5 Drs.Mauruddin Sitohang dan Kepala SMP 12 Drs.Walman Sihombing.
Mereka seakan kompak menyatakan, bahwa proses KBM baru efektif dilakukan mulai hari Senin (27/7/2015). Alasan mereka, terutama karena pembagian kelas dan roster mengajar yang masih dirampungkan petugas.
“Kalau sekolah kami pak, tadi pagi ada kegiatan seleksi untuk menentukan kelas unggulan sesuai permintaan dinas. Penyeleksinya juga dilakukan pihak ketiga dari Bimbingan Tes. Jadi pas bapak-bapak datang, anak-anak sudah selesai mengikuti seleksi, sehingga mereka bermain di luar kelas,”kata Kepala SMPN 12 memberikan klarifikasi karena dituding tim sidak membiarkan siswa berkeliaran diluar kelas.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Drs.Jhonson Tampubolon yang turut dalam tim sidak tersebut juga sempat memberikan klarifikasi kepada Asisten III, bahwa memang ada seleksi yang dilakukan tingkat SMP namun khusus yang rombongan belajarnya lebih dari 3 kelas.
“Motivasinya untuk mendorong agar anak-anak lebih giat belajar. Soal banyaknya sekolah yang masih belum efektif KBM-nya akan kita evaluasi,”ujarnya
Sementara itu, Kepala SMPN 11, Drs. Henri Tampubolon, kepada tim sidak mengeluhkan tidak adanya mobil angkutan yang melintasi sekolahnya, karena jauh dari pusat kota.
“Cuman 50 orang lah siswa kami tahun ajaran baru ini, sedangkan jumlah semua siswa pun hanya 157 orang. Sementara gurunya ada 43 orang dan hadir semua pak. Jadinya sesama guru sering berebutan jam mengajar untuk memenuhi tuntutan sertifikasi. Saya juga memohon perhatian Pemko agar dipikirkan trayek angkutan ke sekolah kami ini,”keluhnya.
Penulis : franki
Editor : tagor
Editor : tagor
Tidak ada komentar